TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyambut baik keputusan Arab Saudi yang telah mencabut larangan perjalanan warga negaranya ke Indonesia mulai 6 Juni 2022. Menurut dia, hal tersebut merupakan kabar baik bagi sektor pariwisata Indonesia.
Sandiaga mengatakan dicabutnya larangan tersebut diharapkan memberikan dampak yang besar terhadap kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif. Terlebih, saat ini Indonesia tengah berupaya untuk meningkatkan performa sektor parekraf sebagai penggerak kebangkitan ekonomi dan pembuka lapangan kerja.
"Kunjungan wisatawan mancanegara khususnya dari Arab Saudi diharapkan meningkatkan performa sektor parekraf sebagai penggerak kebangkitan ekonomi dan pembuka lapangan kerja," ujar Sandiaga dalam keterangannya, Selasa, 7 Juni 2022.
Arab Saudi merupakan salah satu negara fokus pasar wisatawan mancanegara yang memiliki potensi besar terhadap Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kunjungan wisatawan mancanegara Arab Saudi pada 2019 sebesar 157.512 dengan rata-rata pengeluaran sebesar US$ 2.277 per wisman per kunjungan.
Sandiaga mengatakan pencabutan larangan itu merupakan hasil dari kolaborasi seluruh pihak yang gerak cepat melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah Arab Saudi untuk mencari solusi sekaligus mendorong agar wisatawan asal Arab Saudi diizinkan kembali berkunjung ke Indonesia. "Hal ini merupakan hasil dari upaya bersama kita dari seluruh kementerian/lembaga melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah Arab Saudi," kata dia.
Sandiaga sebelumnya juga telah berkomunikasi dengan Menteri Pariwisata Arab Saudi dan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia saat pelarangan diberlakukan. Pelarangan itu telah berlaku sejak Juli 2021.
Baca juga: Warga Arab Saudi Kini Tak Dilarang Lagi Bepergian ke Indonesia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.