Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menjelang Libur Panjang Waisak, Tumpukan Sampah di Yogyakarta Mulai Dibersihkan

image-gnews
Pengendara melintas di dekat tumpukan sampah di kawasan Patuk, Yogyakarta, Rabu, 11 Mei 2022. Penutupan akses jalan itu dilakukan akibat adanya penolakan warga terhadap proses transisi pembuangan sampah ke lahan baru di kawasan Piyungan serta meminta penutupan TPST Piyungan secara permanen. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Pengendara melintas di dekat tumpukan sampah di kawasan Patuk, Yogyakarta, Rabu, 11 Mei 2022. Penutupan akses jalan itu dilakukan akibat adanya penolakan warga terhadap proses transisi pembuangan sampah ke lahan baru di kawasan Piyungan serta meminta penutupan TPST Piyungan secara permanen. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi kembali dibanjiri wisatawan pada akhir pekan panjang 14-16 Mei yang bertepatan juga dengan Hari Raya Waisak. Padahal pasca libur Lebaran 2022, persisnya sejak 7 hingga 11 Mei, sampah-sampah menumpuk di berbagai depo dan meluber ke jalanan yang mengganggu pemandangan.

Namun pada Kamis pagi, 12 Mei 2022, sejumlah petugas kebersihan menggunakan truk sudah mulai tampak mengangkuti tumpukan sampah itu. Sampah-sampah itu menumpuk karena tertutupnya akses menuju tempat pembuangan akhir (TPA) regional Piyungan yang berada di Kabupaten Bantul.

Perwakilan warga sekitar TPA Regional Piyungan, Sitimulyo, Bantul yang sebelumnya menutup akses ke TPA itu bersedia membuka jalur truk pengangkut sampah setelah berdialog dengan Pemerintah DI Yogyakarta pada Rabu petang, 11 Mei 2022.

"Setelah adanya dialog dan kesepakatan bersama Pemda DIY, warga memperbolehkannya TPA Regional Piyungan beroperasi kembali mulai Kamis ini," kata Lurah Sitimulyo Bantul H. Juweni.

Juweni mengapresiasi adanya forum dialog membicarakan soal penanganan sampah di TPA Piyungan itu dan penerimaan aspirasi warga. "Kami berharap, pemerintah daerah mengupayakan perbaikan dan peningkatan kesejahteraan hidup bagi masyarakat di sekitar TPA Piyungan Bantul," kata dia.

Forum dialog itu melibatkan perwakilan warga Desa Sitimulyo, khususnya Dusun Banyakan 1-3 dan Dusun Ngablak.

Sekretaris DI Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji mengatakan forum itu untuk membuka aspirasi dari warga yang menolak rencana dibukanya lahan transisi pembuangan sampah di area itu. Lahan transisi awalnya akan dibuka mengingat daya tampung lahan eksisting di zona A dan zona B TPA Piyungan tak lagi memadai.

"Kami mengupayakan pemadatan sampah di zona A dan B untuk memperpanjang daya tampung," kata Aji. "Setelah dipadatkan kemarin, volume bisa turun sekitar empat meter dan mungkin bisa bertambah daya tampungnya sekitar 1,5 bulan."

Aji mengatakan zona transisi TPA Piyungan hanya akan digunakan jika kapasitas zona A dan B benar-benar sudah tidak memadai. "Jadi sementara kami memaksimalkan dulu zona A dan zona B,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Aji, jika zona transisi digunakan, diproyeksikan hanya akan digunakan hingga tahun 2025. Setelah tahun tersebut, lahan transisi akan ditutup dan tidak akan ada lagi pembuangan sampah.

“Pada intinya, kami sekarang sedang mengupayakan pengelolaan sampah dari sekadar pembuangan menjadi pengolahan atau pemrosesan,” kata Aji.

Di sisi lain, sesuai dengan aspirasi warga, Aji menekankan bahwa penyiapan proses lahan transisi juga harus memperhatikan bahaya pencemaran sumber air tanah. "Jika lahan dimanfaatkan, mohon diperhatikan agar tidak terjadi pencemaran air tanah. Harus diperhatikan teknologi yang akan digunakan seperti apa dan harus ada solusi sebelum dimanfaatkan," kata dia.

Pemda DIY tak menutup kemungkinan menambah jumlah sumur tanah atau bor untuk mencukup ketersediaan air bagi warga sekitar TPA Regional Piyungan. Aji mengatakan rencananya lahan lama (eksisting) secara perlahan akan ditutup dengan vegetasi.

Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral DIY Kusno Wibowo mengatakan pemerintah saat ini tengah melakukan optimalisasi pengolahan lindi atau limbah air hujan yang tercampur sampah. "Ditargetkan optimalisasi pengolahan lindi akan selesai pada akhir Juli 2022," kata dia.

Untuk program lahan transisi, Pemda DI Yogyakarta sudah menyiapkan sistem membran agar aliran lindi tidak masuk ke tanah. "Artinya, air lindi yang sampai ke masyarakat sudah sangat diminimalisir,” ujar Kusno.

Baca juga: Berpotensi Ganggu Wisata, Ini Langkah Sultan Yogyakarta Atasi Persoalan Sampah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


70 Persen Wisudawan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Tahun Ini Sudah Ditarik Perusahaan

4 jam lalu

Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Yogyakarta mewisuda 84 mahasiswa menjadi Sarjana Terapan di bidang Nuklir, di Hotel Sahid, Rabu, 11 September 2024. (Foto: Dok Poltek Nuklir)
70 Persen Wisudawan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Tahun Ini Sudah Ditarik Perusahaan

Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia mewisuda sebanyak 84 lulusan pendidikan sarjana dari tiga program studinya pada Rabu, 11 September 2024.


Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

7 jam lalu

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan menuju Masjid Agung pada perayaan Grebeg Sekaten 2019 di Solo, Jawa Tengah, Sabtu 9 November 2019. Pihak Keraton menghadirkan dua pasang gunungan laki-laki dan perempuan untuk diperebutkan warga dalam puncak perayaan Sekaten 2019 dan Maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

Upacara Sekaten Keraton Surakarta sempat ricuh, apa yang terjadi?


Manfaat Asap Cair, Zat Hasil Pembakaran Sampah Plastik

2 hari lalu

Operator memindahkan hasil sampah plastik yang sudah dicacah untuk dikeringkan saat uji coba TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Kertamukti di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 31 Juli 2024. TPST dengan luas 6.000 meter persegi tersebut direncanakan dapat mengolah 50 ton sampah per hari  menjadi bahan bakar alternatif RDF dan MDU (Material Daur Ulang) guna mengurangi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Burangkeng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Manfaat Asap Cair, Zat Hasil Pembakaran Sampah Plastik

Asap cair dihasilkan dari proses pirolisis dari pembakaran sampah plastik.


Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

2 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

Selain hujan lebat dan angin kencang, BMKG Yogyakarta ingatkan bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.


Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

3 hari lalu

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

Tim mahasiswa UGM menciptakan inovasi dengan memanfaatkan limbah gigi dan tulang hewan sebagai filter air limbah yang diolah menjadi air irigasi sawah


Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

4 hari lalu

Beragam permainan yang dipamerkan komunitas board game di Yogyakarta, Sabtu, 7 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.


Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

5 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Dok. Pemda DIY.
Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta


Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

6 hari lalu

Prof Mubyarto. Foto : Wikipedia
Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila


Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

7 hari lalu

Bus Jogja Heritage Track (JHT) beroperasi dengan rute kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

Kawasan Sumbu Filosofi merujuk garis imajiner yang membentang dari Tugu Yogyakarta-Malioboro-Keraton- Panggung Krapyak Yogyakarta.


Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

7 hari lalu

Tengkorak fosil Gajah Blora yang dipamerkan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, bagian dari Vredebur Fair 4-29 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

Replika raksasa Tengkorak Gajah Blora hingga Homo Erectus P-VIII, yang dulu dikenal sebagai Pithecanthropus erectus, ada di Vredeburg Fair.