TEMPO.CO, Cirebon - Gema takbir terdengar tiada putus di Kabupaten Batang serta Kota dan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, selepas salat magrib pada Minggu, 1 Mei 2022. Takbiran berlanjut hingga hari berganti dan menjelang salat id.
Gema takbir menandai Ramadan telah selesai dan bersambung dengan 1 Syawal 1443 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri pada Senin, 2 Mei 2022. Tempo yang meniti jalur mudik non-tol dari Malang, Jawa Timur, ke Medan, Sumatera Utara, melintas di jalur pantai utara atau pantura Pulau Jawa.
Sejak malam takbiran sampai menjelang subuh, pengurus sejumlah masjid yang dilewati Tempo tampak ligat membersihkan halaman masjid dan menyiapkan tikar untuk dipakai melaksanakan saat Idul Fitri. Sejak melewati Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes, setidaknya ada sepuluh lokasi salat Idul Fitri berjemaah yang menutup sebagian jalan pantura.
Tempo sempat berhenti untuk mengabadikan salat Idul Fifri berjemaah di Masjid Masta'in, Desa Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Jawa Tengah. Begitu pula dua salat Idul Fitri berjamaah di jalan pantura di Kecamatan Bulukamba, Kabupaten Brebes, yakni Masjid Jami' Al Munawwaroh di Jalan Raya Kluwut Timur, Desa Kluwut dan Masjid Jami' Baiturrohim di Jalan Raya Bangsri, Desa Pakijangan.
Jemaah salat id di Masjid Jami' Al Munawwaroh, Jalan Raya Kluwut Timur, Desa Kluwut, Kecamatan Bulukamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, duduk santai sambil menunggu khotbah selesai pada Selasa, 3 Mei 2022. TEMPO | Abdi Purmono
Pelaksanaan salat Idul Fitri berjemaah di sepanjang jalan pantura dijaga dan diatur oleh petugas berbeda. Ada Banser NU dan Pemuda Pancasila, petugas kepolisian, sampai anggota TNI yang berjaga. Kegiatan salat id berjemaah di jalan itu berlangsung lancar karena jalan pantura memang sepi di hari pertama lebaran. Dan sekarang terasa lebih lengang sejak jalan tol Trans Jawa beroperasi.
Itu sebabnya, jemaah salat id yang meluber hingga menutup jalan tidak terburu-buru minggir dari jalanan. Seusai melaksanakan salat Idul Fitri, mereka dengan santai bersalam-salaman dan bercengkerama di jalanan.
Setelah jemaah salat id bubar, titik keramaian berikutnya adalah kawasan pemakaman. Banyak orang berziarah ke sanak famili yang telah tiada. Ziarah kubur yang paling meriah terlihat di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Ribuan orang memadati situs Makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati. Para penjual bunga tampak gembira karena dagangannya laris.
Masyarakat memadati kawasan pemakaman di Jalan Cenderawasih, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Hari Raya Idul Fitri, Selasa, 3 Mei 2022, untuk ziarah. TEMPO | Abdi Purmono
Seorang pemudik, Al Muiz Liddinillah pulang ke rumah mertuanya di Dusun Menguneng Tengah, Desa Menguneng, Kecamatan Warungasem, Batang, Jawa Tengah. Ini adalah kali pertama dia mudik setelah dua tahun absen karena pandemi Covid-19. "Walau pandemi belum sepenuhnya berakhir, masyarakat sangat bersemangat menyambut lebaran, termasuk di sini," kata Muiz kepada Tempo.
Kendati bisa mudik lebaran, menurut Muiz, masih ada satu tradisi kurang, yakni takbir keliling kampung sambil menggebuk beduk, seperti yang dia lakukan saat masih bocah sampai remaja di Desa Mojopuro Wetan, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Bukan berarti pria 28 tahun itu mengeluh. Justru pegiat literasi di Kota Malang, Jawa Timur ini, mafhum kondisi "badai" corona belum berlalu.
"Biasanya, kegiatan malam lebaran sangat meriah di Gresik, Pekalongan, dan Batang. Tetapi kita memaklumi kondisi sekarang," ujar alumnus Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Kota Malang. "Bersyukur lebih baik daripada mengeluh. Toh nanti badai pasti berlalu."
Baca juga:
Pasar Tumpah di Pantura Bisa Hambat Arus Mudik, Ini Langkah Polresta Cirebon
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.