Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Tahun Pandemi, Warga Kali Code Yogyakarta Berharap Pariwisata Bangkit Lagi

image-gnews
Kondisi Rumah Warna Kali Code Yogyakarta yang belakangan sudah memudar. Dari Jembatan Gondolayu yang berada di timur Tugu Jogja, wisatawan biasanya menghabiskan waktu menikmati pemandangan unik Rumah Warna ini. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Kondisi Rumah Warna Kali Code Yogyakarta yang belakangan sudah memudar. Dari Jembatan Gondolayu yang berada di timur Tugu Jogja, wisatawan biasanya menghabiskan waktu menikmati pemandangan unik Rumah Warna ini. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Salah satu sudut Kota Yogyakarta yang menarik perhatian wisatawan adalah kawasan Jembatan Gondolayu. Dari jembatan yang hanya berjarak beberapa ratus meter di timur Tugu Jogja itu, terhampar pemandangan Gunung Merapi di sisi utara.

Dari spot yang sama, wisatawan dapat menikmati deretan rumah yang bangunan dan atapnya berwarna-warni layaknya perkampungan di Kickstarter, Rio de Janeiro, Brasil, jika dilihat dari sisi selatan jembatan. Sejak pandemi Covid-19 merebak pada awal 2020, kunjungan wisatawan ke kawasan Jembatan Gondolayo, anjlok.

"Sejak itu pula, aktivitas di sekitar permukiman bantaran kali ini terpengaruh," kata Mutiah, warga bantaran Kali Code Utara di sela pembagian sembako yang menggandeng organisasi kemanusiaan Lions Club Yogyakarta, Jumat, 29 April 2022. Mutiah yang juga Ketua RT 1 RW 1 Kotabaru Yogyakarta itu menuturkan, sebelum pandemi, kegiatan masyarakat di kampung bantaran Code cukup aktif.

Pendopo rumah baca di Kampung Code Utara yang biasanya menjadi pusat kegiatan masyarakat dan belajar anak-anak. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Sesekali backpaker mancanagera turun ke bantaran sungai. Mereka wira-wiri bersama pemandu wisata, blusukan untuk melihat dari dekat seperti apa suasana di perkampungan padat itu. Aktivitas perkumpulan warga Kali Code dan anak-anak di pendopo baca kampung itu selalu ramai saban sore.

Tak hanya itu, Mutiah melanjutkan, banyak yang berjualan makanan ringan, gorengan, dan minuman untuk muda-mudi yang menghabiskan waktu duduk-duduk di atas Jembatan Gondolayu. "Kalau hari libur atau Minggu, sungai ini menjadi tempat memancing atau kumpul-kumpul," kata dia.

Saat ini, kondisi perkampungan Code terbilang lengang. Warna bangunan rumah yang menjadi daya tarik pariwisata juga telah memudar. Pendopo baca belum kembali ramai seperti sebelum pandemi. "Saat ini penduduk bekerja semampu mereka asalkan dapur ngebul. Kami belum mengandalkan penghasilan dari potensi pariwisata di sekitar sungai karena sepi," kata Mutiah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jalan kecil menuju Rumah Warna, permukiman di bantaran Kali Code, Kota Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Perancang busana Athan Siahaan yang turut dalam pembagian sembako mengatakan, kawasan Code yang lokasinya tak jauh dari Tugu Jogja dan Malioboro ini membutuhkan mendorong agar segera bangkit mendukung pariwisata Yogyakarta. "Pandemi Covid-19 berdampak pada geliat desa wisata dan kampung wisata," kata Athan yang juga pegiat organisasi Lions Club Yogyakarta. "Perlu upaya agar wisatawan kembali melirik potensi di sini."

Menurut Athan, industri kreatif merupakan salah satu tumpuan perekonomian masyarakat Yogyakarta. Sebab itu, dia menyarankan pemerintah fokus menggarap pemberdayaan warga bantaran Kali Code itu dari sisi ekonomi kreatif. "Code bisa menjadi kampung wisata yang menjanjikan bila konsisten digarap," katanya.

Sentuhan bagi Code, kata Athan, bukan lagi sekadar penataan fisik kawasan, melainkan juga sumber daya manusia. Sebagai desainer busana, dia mencontohkan, kawasan ini bisa mengusung tema fashion show di pinggiran sungai sehingga menjadi ikon tersendiri bagi Code.

Baca juga:
Destinasi Wisata di Sleman, Yogyakarta, Geber Waktu Buka Selama Libur Lebaran

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 jam lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

5 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

11 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

11 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

15 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

1 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

1 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

1 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.


Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

1 hari lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.