TEMPO.CO, Yogyakarta - Menyambut libur Lebaran ini, pusat pedagang kaki lima atau PKL baru yang berada di Teras Malioboro 1 dan 2 akan kembali dipromosikan agar menarik kunjungan wisatawan. Teras Malioboro merupakan lokasi yang menjadi pusat ekonomi baru di Malioboro pasca seluruh PKL direlokasi pemerintah dari trotoar jalan itu Februari lalu.
Teras 1 Malioboro berada di ujung selatan Malioboro atau menempati lahan eks Bioskop Indra. Sedangkan Teras 2 ada di ujung utara atau menempati eks lahan Dinas Pariwisata DIY.
"Untuk menarik wisatawan di momen libur lebaran nanti, kami upayakan menggelar event untuk menarik pengunjung datang ke Teras 1 dan 2 Malioboro," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta Srie Nurkyatsiwi, Rabu, 27 April 2022.
Keberadaan event, menurut Siwi, dinilai penting sebagai upaya promosi dan sosialisasi kepada wisatawan, khususnya dari luar Yogya yang belum sempat menyambangi Malioboro pasca relokasi PKL. "Jadi event itu untuk menunjukkan bahwa di sini ada tempat menarik untuk wisata belanja maupun wisata budaya," kata dia.
Teras Malioboro berisi para PKL dengan beragam dagangan, mulai cinderamata, batik, makanan hingga oleh-oleh.
Siwi berharap pada momentum Lebaran ini, setiap PKL dapat bekerja profesional dan berinovasi untuk mendatangkan wisatawan. Pihaknya tak mau kejadian yang mencoreng citra positif di Malioboro terulang.
Misalnya ada pedagang sengaja nuthuk atau menaikkan harga gila-gilaan, menjual makanan yang kondisinya sudah tidak layak dan tindakan lain yang melanggar kesepakatan dan aturan."L "Kami akan tindak dan proses tegas jika ada kejadian yang mencoreng seperti nuthuk harga itu," kata Siwi.
Permaisuri Raja Keraton Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas juga turut menyambangi Teras Malioboro 1 untuk melihat kesiapan para PKL menyambut libur Lebaran. Hemas menuturkan Teras Malioboro menjadi representasi dari wajah keramahan DIY sekaligus penyokong ekonomi UMKM.
"Saat ini kondisi Teras Malioboro sudah tertata rapi, bersih, dengan harga barang yang masih terjangkau," kata Hemas.
Namun, menurut Hemas, selain faktor pendukung lokasi, diperlukan sikap ramah dari pedagang agar wisatawan saat berbelanja merasa nyaman. "Dengan kondisi ini Teras Malioboro bisa menjadi bagian destinasi unggulan pariwisata di Yogyakarta," kata dia.
Baca juga: Sejarah Malioboro sebagai Jalan Kerajaan, Jauh Sebelum PKL Malioboro Direlokasi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.