TEMPO.CO, Jakarta - Padatnya permintaan penerbangan baik lokal maupun ke luar negeri telah menyibukkan banyak bandara, terutama di Inggris. Gangguan perjalanan di Inggris berlanjut saat akhir pekan Paskah mendekat. Mereka menerima laporan antrian bagasi yang panjang di bandara Heathrow dan Manchester sejak Senin, 11 April 2022.
Salah satu hal yang paling menegangkan saat harus melakukan perjalanan dengan penerbangan adalah ketepatan waktu untuk mencapai gerbang sebelum penerbangan berangkat. Namun, menyadari bahwa koper atau barang bawaan telah hilang juga menjadi salah satu pengalaman yang tidak mengenakkan. Itu adalah kenyataan yang harus dihadapi banyak turis Inggris selama beberapa hari terakhir.
“Ratusan penumpang dari seluruh negeri berakhir terpisah dari bagasi mereka selama berjam-jam dan bahkan berhari-hari karena area pengambilan bagasi menumpuk. Banyak yang diminta untuk mengajukan klaim tas yang hilang, yang dapat mengakibatkan berminggu-minggu sebelum maskapai mengirim barang-barang mereka melalui kurir,” kata Direktur Pelaksana Perusahaan Pengiriman Bagasi My Baggage, Paul Stewart menurut Euro News.
Apakah masalah dibalik hilangnya bagasi di bandara Inggris? Masalah tersebut merupakan efek samping dari kepegawaian baru-baru ini di bandara-bandara besar Inggris. Para pekerja bagasi berjuang untuk mengikuti arus masuk turis yang tiba-tiba meningkat sejak pembatasan Covid-19 dibatalkan.
Maskapai penerbangan sebagai penanggung jawab barang bawaan penumpangnya membuat ribuan karyawan diberhentikan pada awal pandemi dan sekarang berjuang untuk mempekerjakan mereka kembali tepat waktu.
Seorang pengguna Reddit, yang mengatakan mereka bekerja menangani bagasi di bandara Manchester, menulis pekan lalu bahwa ada terlalu banyak orang yang dipekerjakan kembali, padahal seharusnya perusahaan lebih baik membiarkan mereka cuti di awal. Sekarang, kata mereka, seluruh tempat dijalankan dengan kru.
Jam kerja yang dimulai lebih awal dan upah yang rendah mempersulit maskapai penerbangan untuk menarik staf baru. Akhirnya, pekerja yang ada kemudian harus menjalani pemeriksaan keamanan selama berminggu-minggu. “Kami melakukan semua yang kami bisa untuk merekrut sejumlah rekan yang kami butuhkan untuk mendukung remobilisasi operasi kami setelah krisis terbesar yang pernah dihadapi industri kami,” kata seorang juru bicara.
BERNADETTE JEANE WIDJAJA | EURO NEWS
Baca juga: 10 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Naik Pesawat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.