TEMPO.CO, Yogyakarta - Komunitas Space Art Yogyakarta menyatakan proyek simulasi analog Mars bernama v.u.f.o.c Mars Analog Research Station atau VMARS mulai dibangun tahun ini di Yogyakarta. Proyek tersebut sempat tertunda selama dua tahun karena pandemi Covid-19.
"Kami sedang menyiapkan kembali proyek VMARS dan memulai pembangunannya di akhir tahun 2022," kata Venzha, pegiat Komunitas Space Art Yogyakarta pada Sabtu 9 April 2022. "Nanti proyek simulasi pertamanya mulai pertengahan 2023."
VMARS merupakan wahana misi pelatihan hidup di planet Mars. Rencananya wahana tersebut akan dibangun di kawasan pegunungan Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Dengan proyek ini, masyarakat dan wisatawan kelak bisa belajar lebih dekat bagaimana sebenarnya pola hidup di planet Mars yang masih menjadi misteri.
Venzha yang juga Direktur Indonesia Space Science Society (ISSS) menargetkan VMARS menjadi pusat sekaligus simbol Indonesia dalam ranah eksplorasi planet Mars secara global. Wahana simulasi hidup di Mars yang dibangun di Yogyakarta bakal menjadi yang pertama di Asia Tenggara, menyusul wahana serupa di beberapa negara lain.
Wahana simulasi hidup di Mars ada di HI-SEAS di Mauna Loa - Hawaii yang dibangun oleh NASA, MDRS di Utah oleh Mars Society, MARS-500 di IBMP Moskow hasil kolaborasi Rusia, ESA, dan Cina. Ada pula wahana simulasi serupa di D-Mars di Ramon Crater oleh Israel, F-MARS di Pulau Devon, Kutub Utara oleh Mars Society, Concordia Station di Antartika, dan Kutub Selatan oleh Perancis dan Italia (ESA).
"Hampir semua negara besar mengambil peran yang sangat aktif untuk memberikan ruang pada ekslorasi ruang angkasa serta perkembangan industri antariksa mereka," kata Venzha. Space Agency dan beberapa negara yang sudah menjadikan Mars sebagai proyek utama mereka, yaitu Amerika (NASA), Uni Emirat Arab (UAESA), Rusia (ROSCOSMOS), India (ISRO), Uni Eropa ESA), Jepang JAXA), juga Cina (CNSA).
Suasana pameran dan presentasi wahana simulasi hidup di Mars VMARS di Korea. Dok. Istimewa
Lembaga antariksa dari berbagai negara itu, menurut Venzha, sedang berlomba mencapai Mars, mengejar Rusia dan Amerika yang sudah lebih dulu ke sana pada era 1960-an. Rusia dan Amerika berhasil melintasi, bahkan telah mendaratkan peralatannya di planet Mars. Tak ketinggalan lembaga antariksa milik swasta yang juga tertarik dengan proyek serupa. Di antaranya SpaceX, Mitsubishi, Lockheed Martin, Boeing, hingga Blue Origin.
Sebelum membangun wahana simulasi hidup di Mars di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Venzha bersama rekan-rekannya gencar mempublikasikan proyek tersebut ke berbagai negara. Padatnya jadwal pameran dan presentasi yang berlangsung di banyak negara sepanjang 2022 ini berlangsung dari Maret sampai Juni 2022.
Proyek VMARS itu sedang dipresentasikan di Korea (UNESCO Media Arts Creative City Platform). Kemudian pada Juli 2022 di Taiwan, dan akhir tahun di Prancis. Sebelumnya, pada 2020 dan 2021, proyek VMARS telah dipresentasikan di Jepang (Yokohama Trienalle) dan Thailand (Bangkok Art Biennale).
"Untuk tur sosialisasi wahana VMARS, saat ini kami terlibat dalam pameran internasional di Gwangju, Korea," kata Venzha yang menyebut pameran itu bertajuk Digital Resonance yang diikuti oleh 21 komunitas dunia. VMARS dan ISSS dalam pameran ini mengusung tema kolaboratif, sebagai sebuah fondasi dasar guna merealisasikan wahana simulasi itu. Program wahana simulasi VMARS terbagi dalam tiga tahap. Pertama penelitian Terraforming atau V-TF; kedua, pengenalan Space Farming atau V-SFM; ketiga, menciptakan kreasi alternatif Space Food atau V-SF.
Baca juga:
Space Art Yogya Promosi Simulasi Latihan Hidup di Mars ke Korea, Taiwan, Prancis
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.