Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arti Tersembunyi dari Motif Batik Mega Mendung Khas Cirebon

Reporter

image-gnews
Batik motif megamendung
Batik motif megamendung
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu batik yang menjadi ikon Cirebon adalah batik Mega Mendung. Batik Mega Mendung ini memiliki kekhasan yang tidak dijumpai di daerah-daerah pesisir penghasil batik lain di utara Jawa seperti Indramayu, Pekalongan, maupun Lasem. Kekhasan tersebut terlihat dari bentuk awan.

Motif Mega Mendung melambangkan awan pembawa hujan sebagai lambang kesuburan dan pemberi kehidupan. Motif batik ini memiliki sejarah yang berkaitan dengan kedatangan bangsa Tiongkok di Cirebon, yaitu Sunan Gunung Jati yang menikah dengan wanita Tionghoa bernama Ong Tie. 

Kekhasan Mega Mendung atau “awan-awanan” tidak hanya pada motifnya yang berupa gambar menyerupai awan dengan warna-warna tegas seperti biru dan merah. Tetapi juga pada nilai-nilai filosofi yang terkandung pada motifnya. Hal ini sangat berkaitan dengan sejarah lahirnya batik secara keseluruhan di Cirebon.

Makna Motif Batik Mega Mendung Khas Cirebon

Dikutip dari skripsi Makna Motif Mega Mendung dan Wadasan Pada Keraton di Cirebon, seorang budayawan dan pemerhati batik, Made Casta menuturkan sejarah batik dimulai ketika Pelabuhan Muara Jati atau Cirebon menjadi tempat persinggahan pedagang Tiongkok, Arab, Persia, dan India. Saat itu terjadi asimilasi dan akulturasi dari beragam budaya yang menghasilkan banyak tradisi baru bagi masyarakat Cirebon.

Motif Cina dijadikan sebagai inspirasi. Seniman batik Cirebon kemudian mengolahnya dengan cita rasa masyarakat setempat yang mayoritas beragama Islam. Dari situ, lahirlah motif batik dengan ragam hias dan keunikan khas tersendiri. Sebagai contoh adalah motif Paksi Naga Liman, Wadasan, Banji, Patran Keris, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, dan yang paling dikenal ialah Mega Mendung.

Mega Mendung Cirebon sarat akan makna religius dan filosofi. Garis-garis gambarnya merupakan simbol perjalanan hidup manusia dari lahir, anak-anak, remaja, dewasa, berumah tangga sampai mati. Antara lahir dan mati tersambung garis penghubung yang semuanya menyimbolkan kebesaran Illahi.

Dilansir dari Indonesiakaya.com, yang menjadi pembeda batik Cirebon dari daerah lainnya adalah teknik wit. Teknik wit merupakan satu garis batas yang dibuat dengan cara diblok berlapis lilin agar terbentuk satuan garis lengkung yang halus. Proses pembuatannya cukup rumit dan butuh ketelitian.

Secara umum, motif batik Cirebon dibagi dalam lima kelompok ragam hias, diantaranya wadasan (batu karang atau batu cadas), geometris, pangkaan (buketan), byur, dan semarangan. 

RINDI ARISKA 

Baca: 5 Tempat Wisata Bernuansa Batik Cirebon

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Toko Oleh-oleh Khas Cirebon Bersiap Sambut Pemudik

3 hari lalu

Warga luar daerah saat membeli kerupuk melarat di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (26/3/2022). (ANTARA/Khaerul Izan)
Toko Oleh-oleh Khas Cirebon Bersiap Sambut Pemudik

Pengelola toko oleh-oleh khas Cirebon telah memperbanyak stok oleh-oleh hingga tiga kali lipat.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

3 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Keunikan Azan Pitu di Masjid Agung Ciptarasa Cirebon, Begini Kisahnya

4 hari lalu

Tujuh orang muadzin melantunkan Adzan Pitu saat salat Jumat di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Cirebon, Jawa Barat, 25 Desember 2015. Tradisi Adzan Pitu menjadi tradisi unik yang dimulai sejak masa Wali Songo. TEMPO/Prima Mulia
Keunikan Azan Pitu di Masjid Agung Ciptarasa Cirebon, Begini Kisahnya

Masjid Agung Ciptarasa merupakan masjid tertua di Kota Cirebon. Masjid ini memiliki tradisi unik yaitu azan yang dilakukan 7 muazin atau azan pitu.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

6 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Profil Masjid Agung Demak yang Sempat Terendam Banjir

8 hari lalu

Banjir di Kabupaten Demak meluas merendam komplek Masjid Agung Demak di kawasan alun alun kota, Selasa, 19 Maret 2024. Banjir telah merendam 11 kecamatan di Kabupaten Demak, akibat 6 tanggul sungai jebol tidak kuat menahan derasnya arus sungai. Tempo/ Budi Purwanto
Profil Masjid Agung Demak yang Sempat Terendam Banjir

Masjid Agung Demak sempat terendam banjir pekan lalu. Berikut profil masjid yang dibangun penyebar Islam, Walisongo.


Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

8 hari lalu

Gohyong. Shutterstock
Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

Gohyong menjadi jananan kaki lima yang tengah naik daun saat ini. Namanya seperti kuliner Korea, ternyata akulturasi Tinghoa dan Betawi.


Rangkaian Tes Seleksi Menjadi Pilot, Apa Lagi Selain Tinggi Badan Minimal 160 Sentimeter?

16 hari lalu

Ilustrasi pilot. Shutterstock
Rangkaian Tes Seleksi Menjadi Pilot, Apa Lagi Selain Tinggi Badan Minimal 160 Sentimeter?

Ingin jadi pilot? Berikut alur proses seleksi sebelum menjadi pilot profesional, apa syarat yang harus dipenuhi?


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

22 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

23 hari lalu

Kemeriahan perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.


Korban Kecelakaan Bus di Tol Cipali Dirujuk ke 3 Rumah Sakit Pemerintah Tangerang Selatan

24 hari lalu

Rombongan penziarah Tangerang Selatan mengalami kecelakaan di Tol Cipali-Palimanan, Minggu, 3 Maret 2024. (Dok Humas Tangsel)
Korban Kecelakaan Bus di Tol Cipali Dirujuk ke 3 Rumah Sakit Pemerintah Tangerang Selatan

Setelah terlibat kecelakaan di Tol Cipali-Palimanan, 11 pasien rombongan peziarah tiba di Tangerang Selatan.