TEMPO.CO, Jakarta - Lebih cocok dikategorikan bukit, tapi kawasan wisata di Dusun Banok Desa Jurit Baru Kecamatan Pringgasela Lombok Timur itu disebut Gunung Kukus. Ketinggiannya hanya 940 meter di atas permukaan laut.
Gunung Kukus kini bisa menjadi tujuan wisata alam, khususnya untuk outbound. Di sana ada camping ground dan lintasan jelajah sejauh 1,5 kilometer yang bisa diikuti wisatawan.
Area wisata itu juga memiliki lima air terjun yang indah, yaitu Sekedok, Gunung Kukus, Keberuntungan, Sikembel dan Dumila. "Cakep sekali tempatnya. Udaranya sejuk seekitar 15 derajat. Di sana bisa menikmati view sunset," kata pengajar Politeknik Pariwisata Lombok Adhi Yulianto yang memberi pembekalan kelompok sadar wisata atau pokdarwis setempat.
Secara umum, Gunung Kukus memiliki teduhan dari tutupan pohon mahoni, beringin dan sonokeling yang merupakan hasil penanaman kembali hutan heterogen yang sebelumnya pernah mengalami kerusakan. Untuk menjangkau puncaknya hanya perlu berjalan sejauh 150 meter.
Kepala Resort Kembang Kuning Muhammad Faisyal MY yang membawahi kawasan tersebut sebenarnya termasuk dalam area Taman Nasional Gunung Rinjani. "Gunung Kukus adalah area nonpendakian," ujarnya.
Ketua Pokdarwis Lembah Selapan Jamaludin menyatakan siap untuk memenuhi permintaan paket liburan di Gunung Kukus. "Kami mengembangkan edukasi budaya dan menjual paket agrowisata camping ground," kata dia.
Sejauh ini, kata Jamaludin, pihaknya sudah melayani paket cooking club atau belajar memasak di alam terbuka yang diikuti oleh wisatawaan mancanegara dengan menu local Ranten Pakis atau pakis yang enak dimakan. Ada juga paket melihat proses pengambilan air nira dan pembuatan gula semut ekstra jahe yang menggunakan bahan utama gula aren.
Adapun dalam paket agrowisata Gunung Kukus, pengunjung bisa ikut belajar menanam vanila hingga pengolahannya dan pembuatan jus nanas dan avokat pisang sale. Ada juga paket jungle in yang meliputi memperkenalkan hutan rimba, seperti pengalaman mendengar semua keadaan alam mulai dari jangkrik, celepuk atau sejenis burung yang hanya ada di Rinjani. "Itu ciri khas di Lombok yang hanya ada di dalam kawasan Rinjani," ujar Jamaludin.
Baca juga: Berburu Golden Melon di Desa Kebon Ayu Sambil Kulineran Tradisional Lombok
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
