Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

Reporter

image-gnews
Kondisi terumbu karang di sepanjang garis transek yang dikenal sebagai One Tree Reef, Pulau Capricorn, Great Barrier Reef, Australia, 29 November 2016. Pemutihan terumbu karang merupakan berubahnya warna alami karang menjadi putih pucat. REUTERS
Kondisi terumbu karang di sepanjang garis transek yang dikenal sebagai One Tree Reef, Pulau Capricorn, Great Barrier Reef, Australia, 29 November 2016. Pemutihan terumbu karang merupakan berubahnya warna alami karang menjadi putih pucat. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGreat Barrier Reef, salah satu ikon pariwisata utama Australia, kini berada di bawah ancaman baru, yaitu pemutihan karang. Tingginya temperatur, sinar matahari dan polusi menjadi faktor utama yang membuatnya terancam.

“Tahun lalu adalah tahun terpanas yang pernah tercatat untuk lautan dunia. Sayangnya, karena pemutihan yang lebih parah dilaporkan di Great Barrier Reef kita tercinta, kami dapat melihat peristiwa yang menghancurkan ini menjadi lebih umum di bawah tingkat emisi gas rumah kaca yang semakin tinggi,” ungkap CEO Dewan Iklim Australia Amanda McKenzie menurut Travel Weekly Asia.

Survei udara telah melaporkan terjadinya pemutihan parah pada karang sebanyak 60 persen di sepanjang bentangan terumbu karang di Queensland. Kehidupan terumbu karang sepanjang 500 kilometer tersebut mulai kehilangan warna, sekarat dan tampak memutih. Faktor penyebab utama yang disalahkan atas kerusakan terumbu karang ini adalah tingginya temperatur, pasang surut dan terlalu banyak sinar matahari serta polusi.

Status warisan dunia Great Barrier Reef pun kini diturunkan. Hal tersebut terjadi setelah delegasi dari Komite Warisan Dunia UNESCO dan ilmuwan dari Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam datang ke Australia. Mereka datang untuk mengadakan pengecekan terhadap kondisi terumbu karang dan akhirnya memutuskan untuk menurunkan status warisan dunianya.

Kunjungan wisata ke seluruh Taman Laut Great Barrier Reef mengalami penurunan sekitar 52 persen jika dibandingkan dengan 8 tahun sebelumnya. Laporan menyatakan terdapat sebanyak 1.134.500 hari kunjungan ke Great Barrier Reef untuk tahun anggaran yang berakhir 30 Juni 2021.

Tahun lalu adalah tahun terpanas dalam rekor lautan dunia dengan suhu air saat ini di sekitar bagian terumbu hingga empat derajat lebih tinggi dari rata-rata. Pemerintah Australia pun telah melakukan usaha untuk melindungi ikon pariwisatanya. Mereka telah mengumumkan investasi sebesar A$63,6 juta (Rp 685 miliar) dalam infrastruktur sains dan penelitian untuk melindungi Great Barrier Reef.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, sungguh disayangkan karena usaha tersebut sia-sia. Para aktivis perubahan iklim mengklaim bahwa cara tersebut tidak akan menyelesaikan masalah Great Barrier Reef. "Untuk memberikan kesempatan bagi terumbu karang kita untuk berjuang, kita harus mengatasi masalah nomor satu: perubahan iklim. Tidak ada jumlah dana yang akan menghentikan peristiwa pemutihan ini kecuali kita menurunkan emisi kita dekade ini,” kata McKenzie.

BERNADETTE JEANE WIDJAJA | TRAVEL WEEKLY ASIA

Baca jugaAustralia Longgarkan Syarat Perjalanan Internasional, Kapal Pesiar Berlayar Lagi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kota Kuno Baalbek di Lebanon, Mengapa Israel Menargetkannya?

1 hari lalu

Suasana reruntuhan Romawi di Baalbek, Lebanon, 5 Januari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Kota Kuno Baalbek di Lebanon, Mengapa Israel Menargetkannya?

Baalbek adalah kota kuno di Lebanon yang diyakini menyimpan saksi sejarah sejak 8.000 tahun yang lalu kini menjadi sasaran serangan Israel.


Wisata Kapal Pesiar ke Kepulauan Karibia Hindari Bawa Tabir Surya Berbahan Kimia

2 hari lalu

Ilustrasi kapal pesiar. (Istimewa)
Wisata Kapal Pesiar ke Kepulauan Karibia Hindari Bawa Tabir Surya Berbahan Kimia

Perusahaan pelayaran kini menyediakan pilihan tabir surya alternatif yang aman bagi terumbu karang yang dibeli di atas kapal pesiar


Siapa Penemu Benua Australia? Ini Sejarahya

2 hari lalu

Sebagai benua terkecil, Australia terdiri dari beberapa negara yang jumlahnya mencapai 23. Berikut ini daftar negara benua Australia. Foto: Canva
Siapa Penemu Benua Australia? Ini Sejarahya

Siapa penemu benua Australia? Berikut adalah penjelasan penemu Benua Australia dan sejarahnya.


Israel Serang Situs Warisan Dunia UNESCO di Lebanon

2 hari lalu

Logo UNESCO
Israel Serang Situs Warisan Dunia UNESCO di Lebanon

Pasukan Israel mengancam menyerang situs Warisan Dunia UNESCO berupa reruntuhan kuno Romawi di Lebanon


Empire State Building Berwarna Rose Quartz dan Serenity Rayakan Album dan Tur SEVENTEEN

3 hari lalu

Empire State Building menampilkan warna khas SEVENTEEN, rose quarrz dan serenity, 28 Oktober 2024. (X/@empirestatebldg)
Empire State Building Berwarna Rose Quartz dan Serenity Rayakan Album dan Tur SEVENTEEN

Joshua, Mingyu, DK, Vernon, dan Dino SEVENTEEN naik ke Dek Observasi Kota New York di lantai 102 Empire State Building


Australia Bermitra dengan IPPIN Perangi Sampah Plastik di Indonesia

4 hari lalu

Australia Bermitra dengan IPPIN pada 29 Oktober 2024 menggelar acara Demo Day Plastics Innovation Hub Indonesia untuk mencari solusi sampah plastik. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Bermitra dengan IPPIN Perangi Sampah Plastik di Indonesia

Australia Bermitra dengan IPPIN menggelar acara Demo Day Plastics Innovation Hub Indonesia untuk mencari solusi sampah plastik.


15 Negara Paling Aman untuk Liburan 2025, Indonesia Tidak Masuk

4 hari lalu

Zurich HB Main Station, Bahnhofplatz, Switzerland. Unsplash.com/Tomek Baginski
15 Negara Paling Aman untuk Liburan 2025, Indonesia Tidak Masuk

Bagi Anda yang berencana liburan ke luar negeri, penting untuk mengetahui negara yang paling aman untuk liburan 2025. Ini daftarnya.


Hasil Kualifikasi Piala Asia U-17 2025: Laga Timnas U-17 Indonesia vs Australia Berakhir Imbang 0-0

6 hari lalu

Timnas U-17 Indonesia vs Australia U-17. Instagram/Timnas Indonesia
Hasil Kualifikasi Piala Asia U-17 2025: Laga Timnas U-17 Indonesia vs Australia Berakhir Imbang 0-0

Laga Timnas U-17 Indonesia vs Australia pada pertandingan terakhir Grup G Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 berakhir imbang 0-0.


Venesia Kenakan Tarif Turis Dua Kali Lipat pada 2025 bagi Pelancong yang Pesan Mendadak

7 hari lalu

Jembatan Rialto, Venesia, Italia. Unsplash.com/Romain Chollet
Venesia Kenakan Tarif Turis Dua Kali Lipat pada 2025 bagi Pelancong yang Pesan Mendadak

Pengecualian pajak turis di Venesia diberikan kepada penduduk, pengunjung kelahiran Venesia, pelajar, dan pekerja, serta wisatawan yang menginap.


Keunikan Cologne Cathedral yang Viral Di TikTok

9 hari lalu

Cologne Cathedral, Jerman. Unsplash.com/Ravi Tripathi
Keunikan Cologne Cathedral yang Viral Di TikTok

Cologne Cathedral bergaya Gotik terbesar ketiga di dunia ini, tidak hanya arsitekturnya yang menakjubkan.