TEMPO.CO, Jakarta - Situasi pandemi Covid-19 selama dua tahun belakangan telah mengubah pola dan sikap para wisatawan saat berwisata. Salah satunya, wisatawan kini bersikap lebih kritis dalam mencari akomodasi agar bisa berlibur dengan aman dan nyaman.
"Wisatawan mencari nilai tambah, misalnya apakah akomodasi bersih, seperti apa safety measure, konsumen juga sekarang lebih kritis," kata Country Head OYO Hotels and Homes Indonesia Agus Hartono Wijaya dalam keterangannya, Rabu, 2 Maret 2022.
Menurut Agus, sebelumnya faktor utama wisatawan dalam memilih akomodasi di tempat berlibur adalah harga. Namun kini faktor kebersihan yang dijamin oleh pengusaha penginapan untuk memastikan keamanan dan kesehatan tamu juga menjadi pertimbangan penting.
Perubahan lainnya, kata Agus, adalah kelompok umur wisatawan yang lebih muda dan cara orang-orang untuk berlibur. Sebelum pandemi, orang-orang bisa bepergian bersama rombongan ke tempat wisata. Namun kini, dengan adanya aturan protokol kesehatan untuk jaga jarak, maka wisatawan lebih memilih untuk bepergian dalam grup kecil demi keamanan bersama.
Adapun tren wisata yang masih menjadi primadona adalah staycation dan workcation. Staycation masih menjadi pilihan populer untuk orang-orang yang ingin mencari akomodasi dengan fasilitas lengkap sebagai tempat melepas penat. Sedangkan workcation kian digandrungi seiring munculnya kebijakan bekerja dari rumah sehingga pekerjaan bisa dilakukan tanpa harus ke kantor.
"Tingkat hunian sejak Agustus 2021 sudah ada peningkatan walau belum kembali seperti 2019, tapi arahnya positif sudah ke sana," kata Agus.
Menurut Agus, geliat pariwisata domestik juga terlihat karena wisatawan kini lebih suka bepergian ke tempat yang lebih mudah dijangkau. Menurut dia, desa wisata yang sedang digaungkan pemerintah juga menjadi alternatif wisata yang menarik untuk konsumen yang ingin berlibur di Tanah Air.
Agus menilai desa wisata memiliki daya tarik karena suasana pedesaan yang begitu kental. Wisatawan juga akan merasakan pengalaman berbeda dengan hangatnya kearifan lokal, adat-istiadat di setiap desa serta kuliner yang khas, yang sulit ditemukan di kota.
Baca juga: Rekomendasi Vila untuk Menginap di Lombok Saat Hari Nyepi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.