TEMPO.CO, Jakarta - Moda kereta api rel listrik atau KRL Yogya-Solo untuk transportasi jarak pendek kian menjadi primadona pelaku perjalanan dan wisatawan. PT Kereta Api Indonesia (KAI) pun menyiapkan sejumlah rencana agar moda itu semakin mudah diakses, salah satunya dengan berkolaborasi dengan bus Trans Jogja.
Jadi ke depan, wisatawan yang tengah berada di Yogya dan hendak melanjutkan perjalanan ke Solo dan sekitarnya, tinggal menumpang bus Trans Jogja menuju berbagai stasiun sesuai penjadwalan KRL. "Dalam waktu dekat kami akan membahas integrasi KRL Yogya-Solo ini dengan Pemerintah DI Yogyakarta," kata Direktur Utama KAI Commuter Roppiq Lutzfi Azhar di Yogyakarta, Selasa, 1 Maret 2022.
Kolaborasi pengguna kartu multi trip KRL Yogya-Solo sendiri saat ini sudah ada lebih dari 300 ribu pengguna sejak diluncurkan Presiden Joko Widodo tepat setahun silam. "Dengan besarnya pengguna kartu multi trip ini, tentu akan semakin prospek dengan adanya relasi transportasi yang memudahkan masyarakat dan wisatawan seperti Trans Jogja,” kata Roppiq.
Tak hanya berkolaborasi dengan Trans Jogja, PT KAI akan menjajaki kerjasama dengan lembaga di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yakni Badan Otorita Borobudur (BOB). "Kami ingin mengkoneksikan objek wisata di bawah naungannya dengan akses kereta ini," kata dia.
Misalnya mengkoneksikan akses KRL Yogya-Solo dengan Stasiun Brambanan yang jaraknya dekat ke Candi Prambanan, Candi Ratu Boko dan objek wisata lainnya.
Roppiq menuturkan pasca satu tahun beroperasi, KRL Yogya-Solo sebagai moda utama pengganti Kereta Api Prambanan Ekspress (Prameks) telah mengangkut lebih dari 2,2 juta penumpang. Antusiasme pengguna KRL Yogya-Solo ini dinilai sebagai loncatan besar bagi KRL di luar Jabodetabek.
"KRL Yogya-Solo perlahan berhasil mengubah budaya masyarakat yang sebelumnya menggunakan Prameks untuk transportasi pilihan," kata Roppiq.
KRL Yogya-Solo saat ini beroperasi 20 perjalanan per hari. Meski jumlah penumpangnya sempat menurun drastis di periode Juli-Agustus 2021 atau saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, namun saat ini jumlah penumpang kembali normal.
“Volume pengguna KRL Yogya-Solo tertinggi bulan Desember 2021 lalu dengan 290.618 pengguna atau rata-rata 9.375 pengguna per hari," kata Roppiq.
Sedangkan pada hari biasa sekitar 6-7 ribu penumpang dan saat weekend sampai 15 ribu penumpang.
Dengan beroperasinya KRL Yogya-Solo ini, PT KAI telah menginisiasi kembali penggunaan empat stasiun, yakni Srowot, Ceper, Delanggu dan Gawok dan membangun peron baru. "Kami juga akan menambah panjang jalur operasional KRL Yogya-Solo hingga Stasiun Palur," kata Roppiq.
Baca juga: PT KAI Akan Reaktivasi Kereta Api Sawahlunto, Target Selesai Oktober
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.