TEMPO.CO, Jakarta - Insiden kecelakaan bus pariwisata terjadi di jalur Bukit Bego, tak jauh dari Hutan Mangunan Imogiri Kabupaten Bantul, Ahad, 6 Februari 2022. Hingga Ahad petang, kecelakaan tunggal bus yang menabrak tebing saat jalur menurun tajam itu telah menewaskan sedikitnya 13 wisatawan, termasuk sopir bus yang berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kepolisian Resor Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mendirikan posko informasi atas insiden itu. Para korban kecelakaan bus yang totalnya ada 47 orang tersebut dirujuk ke tiga rumah sakit, yakni RS Panembahan Senopati, RS Nur Hidayah dan RS Muhammadiyah PKU Bantul untuk mendapatkan perawatan.
"Kami telah mendirikan posko-posko informasi bagi keluarga korban kecelakaan yang dilarikan ke tiga rumah sakit," kata Kepala Polres Bantul Ajun Komisaris Besar Ihsan dalam konferensi pers, Ahad.
Ihsan mengatakan polisi juga langsung menurunkan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) untuk mengidentifikasi para korban. Sebab, dari seluruh penumpang bus nahas itu, ada 4 wisatawan tak membawa identitas.
"Rata-rata korban kecelakaan mengalami luka di bagian kepala, ada juga tiga anak balita yang masih dalam perawatan, korban meninggal paling kecil usia 10 tahun dan paling tua usia 75 tahun, " kata Ihsan yang mengatakan pihaknya turut berkoordinasi dengan Jasa Rahardja dan rumah sakit mengawal para korban meninggal diantar kepada keluarganya di Sukoharjo.
Ihsan membeberkan bus itu diisi rombongan family gathering perusahaan konveksi asal Sukoharjo Jawa Tengah yang akan berwisata dengan tujuan Tebing Breksi, Hutan Pinus dan Pantai Parangtritis. Ada juga seorang supir dan dua kondektur.
Kepala Humas RSUD Panembahan Senopati Bantul Siti Rahayu Ningsih mengatakan pihaknya telah menerima 20 korban kecalakan bus wisata itu. "Yang masuk ke rumah sakit kami ada 20 orang terdiri dari 7 orang luka ringan, 2 orang luka sedang, 4 orang luka berat dan meninggal dunia 7 orang," kata dia sambil menyatakan para korban luka ringan langsung diperbolehkan pulang.
Adapun Manager Humas RS PKU Muhammadiyah Bantul Wahyu Priyono mengatakan pihaknya menerima 16 korban kecelakaan. "Dari 16 korban yang kami rawat, 10 orang luka ringan hingga berat, 1 orang sudah diperbolehkan pulang, dan 5 orang meninggal dunia," kata dia.
Wakil Direktorat Lalu Lintas Polda DIY Ajun Komisaris Besar Hendra Gunawan mengatakan untuk olah tempat kejadian perkara dan mengetahui persisnya penyebab kecelakaan itu, pihaknya akan menggunakan sejumlah peralatan pendukung agar hasil lebih akurat. "Untuk pemeriksaan lebih lanjut terkait penyebab kecelakaan itu kami akan optimalkan secepatnya, karena tadi kondisi medan di lokasi tak memungkinkan karena sudah gelap dan hujan," kata dia.
Hendra menuturkan belum bisa memastikan penyebab kecelakaan itu apakah dari faktor kelalaian pengemudi, kondisi medan jalan, kondisi kendaraan atau faktor cuaca. Namun dari keterangan pengelola wisata Mangunan, dugaan sementara kecelakaan di Bantul itu akibat supir bus wisata tak menguasai medan.
Baca juga: Posisi Kasus Parkir Nuthuk Rp 350 Ribu di Yogyakarta Sampai Muncul Dugaan Markup
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.