Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Permen Lolipop, Sebab Bertangkai, dan Cita Rasa yang Asli

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Permen lolipop.
Permen lolipop.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Permen lolipop merupakan salah satu camilan populer. Selain bercita rasa manis dan warna-warni, permen ini memiliki bentuk yang khas karena bertangkai.

Ada banyak cerita tentang asal-usul permen lolipop. Ada yang menyatakan permen lolipop sudah ada sebelum abad ke-17 dari daerah Afrika dan Asia. Namun demikian, ada juga yang menyebutkan permen lolipop ditemukan saat terjadi perang saudara di Amerika yang berlangsung pada 1861-1865.

Bahkan ada yang percaya kalau permen lolipop berawal dari manusia purba yang mengumpulkan madu dengan menggunakan tongkat. Sementara para arkeolog menduga masyarakat Cina, Arab, dan Mesir kuno adalah orang pertama yang mengkombinasikan buah dan kacang dengan campuran madu yang kemudian berubah menjadi permen lolipop yang ditusuk dengan tangkai. Keberadaan tangkai ini untuk memudahkan saat memegang.

Soal nama, kata lolipop pertama kali disebutkan oleh George Smith, seorang pebisnis kembang gula dari New Haven, Connecticut. Dia memberi nama permen ini berdasarkan nama pacuan kuda balap favoritnya, yaitu Lolly Pop. George Smith berhasil mendapatkan merek dagang atas permen dan namanya pada 1931. Saat ini, nama tersebut telah menjadi domain publik.

Permen lolipop yang asli tidak bertekstur keras seperti sekarang. Pada awalnya lolipop adalah permen yang lunak. Namun lolipop buatan George Smith-lah yang memiliki tekstur keras.

Menurut ahli bahasa, lolly berarti "lidah" dan pop berarti "tamparan". Ada juga yang menyatakan kata lollipop berasal dari bahasa Romawi yang berhubungan dengan tradisi orang Roma yang menjual apel toffee dengan tongkat. Apel merah dalam bahasa Romawi adalah loli phaba.

Di Roma, ada mesin pembuat lolipop pada 1908 yang diciptakan oleh Racine. Namanya Racine Confectionery Machine Company. Mesin ini dibuat untuk memudahkan produksi lolipop yang menempatkan permen keras di ujung stik. Mesin ini mampu menghasilkan 2.400 lolipop per jam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga pada 1912, ada terobosan berupa mesin lolipop yang tinggal memasukkan stik ke dalam permen secara otomatis. Mesin ini diciptakan oleh Samuel yang berasal dari Rusia. Saking populernya mesin tersebut, Samuel dapat izin untuk tinggal di San Francisco, Amerika Serikat pada 1916.

Saat ini, produsen lolipop terbesar di dunia adalah Tootsie Roll. Perusahaan ini menghasilkan 16 juta lolipop per hari. Sementara lolipop terbesar dibuat oleh See's Candies pada 2012. Bobotnya 3.175 kilogram dengan panjang 1,2 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 1,5 meter.

ANDINI SABRINA | GROOVY CANDIES | CANDY HISTORY

Baca juga:
Strategi Kuliner Bakpia Gaet Wisatawan Setelah Malioboro Ditata Ulang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Pandemi Covid-19 Membuat Pencari Resep Semakin Banyak

6 jam lalu

Dari kiri, Brand Ambassador Momasa Dian Widayanti;  Presiden Komisaris Momasa, Dewa Eka Prayoga; CEO Momasa, Yushan Faruriza pada Peluncuran aplikasi kuliner halal Momasa pada 6 Juni 2023/Momasa
Pandemi Covid-19 Membuat Pencari Resep Semakin Banyak

Pertumbuhan para pencari resep sangat pesat. Percepatan itu sangat dipercepat oleh adanya Pandemi Covid-19.


Mencicip Sop Senerek Bu Atmo, Kuliner Khas Magelang yang Usianya Separuh Abad

3 hari lalu

Sop Senerek Bu Atmo Khas Magelang. Tempo/Arimbihp
Mencicip Sop Senerek Bu Atmo, Kuliner Khas Magelang yang Usianya Separuh Abad

Berbeda dengan kuliner sop di daerah lain yang biasanya bercitarasa gurih, Sop Senerek Bu Atmo identik dengan kuah manis.


7 Kuliner Pasar Kranggan Jogja, Pemburu Hidden Gems Merapat!

4 hari lalu

Pedagang pasar Krangggan, Jogja. ANTARA
7 Kuliner Pasar Kranggan Jogja, Pemburu Hidden Gems Merapat!

Anda akan merasakan akulturasi kuliner seperti ramen, kwetiau, juga western ala Jogja di TFP Kopi Warung yang ada di Pasar Kranggan, Yogyakarta.


Keju Bikin Makanan Indonesia Jadi Naik Kelas

5 hari lalu

Dalam merayakan Hari Keju Sedunia, MEG Cheese mengadakan perayaan MEG Cheese Day pada tanggal 3 - 4 Juni 2023 di Summarecon Mall Serpong/Meg Cheese
Keju Bikin Makanan Indonesia Jadi Naik Kelas

Meg Cheese rayakan peringatan Hari Keju Sedunia dengan menggelar Meg Cheese Day


7 Tempat Wisata Anak dan Keluarga Terbaik di Yogyakarta

5 hari lalu

Salah satu zona Dino Adventure di Taman Pintar Yogyakarta. Dok. Taman Pintar
7 Tempat Wisata Anak dan Keluarga Terbaik di Yogyakarta

Dengan harga terjangkau, aneka pilihan tempat wisata sekaligus kuliner khas pun menjadi satu paket di Yogyakarta.


Survei Konsumsi Kuliner Gen Z dan Milenial: Pilih karena Ada Promo, Sering Beli Fast Food

9 hari lalu

Pengemudi ojek daring bersiap mengantar rantang berisi makanan saat pemberian bantuan makanan kepada para lanjut usia (lansia) terlantar di Kantor Pemkot Tegal, Jawa Tengah, Kamis, 9 April 2020. Pemberian sebanyak 600 rantang makanan oleh Dinas Sosial Kota Tegal yang dikirim melalui pengemudi ojek online ke tempat tinggal lansia. ANTARA/Oky Lukmansyah
Survei Konsumsi Kuliner Gen Z dan Milenial: Pilih karena Ada Promo, Sering Beli Fast Food

Hasil survei terbaru dari perusahaan riset berbasis digital, Populix, mengungkap pola konsumsi kuliner di kalangan anak muda Gen Z dan Milenial.


Mencicipi Sagun Khas Sumatera Barat yang Renyah dan Manis

10 hari lalu

Kuliner Sagun Khas Sumatera Barat yang terbuat dari olahan kelapa dan tepung tapioka. TEMPO/Fachri Hamzah.
Mencicipi Sagun Khas Sumatera Barat yang Renyah dan Manis

Sagun memiliki kemiripan dengan Sagon yang berasal dari Yogyakarta.


Resep Sederhana Membuat Gyoza

14 hari lalu

Gyoza. Pixabay
Resep Sederhana Membuat Gyoza

Gyoza kuliner yang berasal dari Cina, disebut jiaozi. Tapi, hidangan ini sekarang sudah populer di Jepang


Resep Coto Makassar yang Bisa Anda Coba di Rumah

14 hari lalu

Coto Makassar. Dok. Tokopedia
Resep Coto Makassar yang Bisa Anda Coba di Rumah

Coto Makassar merupakan salah satu kuliner khas Sulawesi Selatan. Berikut resep yang bisa Anda coba di rumah.


JCO Indonesia Dapat Sertifikat Halal dari BPJPH, Sucofindo Bantu Prosesnya

15 hari lalu

J.co Donuts
JCO Indonesia Dapat Sertifikat Halal dari BPJPH, Sucofindo Bantu Prosesnya

JCO Indonesia berhasil memperoleh Sertifikat Halal. PT Sucofindo membantu BPJPH dalam proses pembuatan hingga penyerahan Sertifikat Halal tersebut.