TEMPO.CO, Yogyakarta - Ada berbagai agenda wisata selama libur Imlek 2022 di Yogyakarta. Wisatawan juga masih memadati berbagai sudut Yogyakarta, meski kasus penularan Covid-19 kembali naik dalam beberapa hari terakhir.
Pemerintah DI Yogyakarta juga belum berencana menutup berbagai destinasi wisata meski pengetatan pengawasan aktivitas kembali berlangsung serta semua pelayanan dan fasilitas kesehatan dalam posisi siaga. Ketua Satuan Tugas Harian Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, perkiraan Kementerian Kesehatan menunjukkan Covid-19 varian Omicron merebak mulai pertengahan Februari sampai April 2022.
"Persebaran Omicron lebih cepat daripada varian Delta, tetapi tidak perlu panik dan takut," kata Heroe Poerwadi di sela sosialisasi layanan Jogja Smart Service atau JSS pada Minggu, 30 Januari 2022. Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta itu menuturkan, meski Omicron tidak seganas varian Delta dan orang yang terinfeksi sebagian besar tanpa gejala, bukan berarti kegiatan wisata berlangsung tanpa kontrol.
Wisatawan yang datang dengan naik bus tetap harus melewati pengecekan di Terminal Giwangan. Saat hendak masuk destinasi wisata dan pusat perbelanjaan wajib memindai kode unik di aplikasi PeduliLindungi. Juga disiplin protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 DI Yogyakarta, Berty Murtiningsih mengatakan, kenaikan kasus aktif Covid-19 di Yogyakarta selama sepekan terakhir tak dibarengi dengan peningkatan keterisian ranjang di rumah sakit atau BOR. "Pada hari ini dengan tambahan 66 pasien baru Covid-19, kasus aktif sudah menjadi 346 kejadian dengan keterisian ranjang kritikal 3,55 persen dan non-kritikal 1,57 persen," kata Berty pada Minggu, 30 Januari 2022.
Dibandingkan sepekan lalu atau pada 23 Januari 2022, kasus aktif masih di angka 129 kejadian. Sedangkan BOR ranjang kritikal masih sama yakni 3,55 persen dan non kritikal 1,31 persen. Di DI Yogyakarta terdapat 27 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Total ada 141 ranjang kritikal (ICU) yang kini terpakai lima ranjang, dan 1.144 ranjang non-kritikal yang kini terpakai 18 ranjang.
Hingga kini belum ada temuan kasus Covid-19 varian Omicron di Yogyakarta. Meski begitu, lonjakan kasus baru terjadi sepanjang pekan kemarin. Selama 24 - 30 Januari 2022, terdapat lonjakan sebanyak 274 kasus baru di DI Yogyakarta. Padahal sepekan sebelumnya, dari 17 - 23 Januari 2022, total kasus baru hanya 50 kejadian. Artinya, dalam sepekan infeksi virus corona bertambah lebih dari lima kali lipat.
Baca juga:
Imlek, Kampung Ketandan Malioboro Gelar Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Daring
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.