Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pecel, Kuliner Khas Jawa yang Sudah Ada Sejak Abad Ke-9

Reporter

image-gnews
Pecel. DOK/TEMPO/Arif Fadillah
Pecel. DOK/TEMPO/Arif Fadillah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kuliner Indonesia sangat beragam dan tak melulu tentang daging. Ada pula berbagai macam pilihan kuliner khas menu vegetarian. Salah satunya adalah pecel, makanan asal Jawa yang menjadi makanan favorit Presiden pertama Soekarno.

Dalam bahasa Jawa, pecel dapat diartikan sebagai 'tumbuk' atau 'dihancurkan dengan cara ditumbuk'. Makanan ini populer terutama di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain di Indonesia, pecel dapat di temukan di Malaysia, Filipina, Thailand, dan Suriname dengan cita rasa yang sedikit berbeda karena perbedaan jenis kacang yang digunakan.

Sekilas pecel ini terlihat sama seperti gado-gado, karena bahan utamanya adalah sayuran. Namun, kedua makanan vegetarian ini jauh berbeda.

Pecel sendiri adalah campuran sayuran rebus yang diguyur dengan sambal kacang tanah. Sayuran yang dihidangkan antara lain kacang panjang, tauge, bayam, kangkung, kol dan sebagainya. Akan tetapi variasi sayuran yang digunakan juga beragam berdasarkan daerah dan keanekaragaman sayuran wilayah tersebut. 

Sementara itu, bumbu sambal kacang terbuat dari campuran cabai, kencur, kacang tanah, gula merah, garam dan terasi yang diulek. Namun, ada pula yang menambahkan daun bawang dan asam jawa ke dalam campuran air hangat untuk mencairkan sambal pecel.

Makanan yang mudah dijumpai di kaki lima pinggir jalan hingga restoran ini dapat dikonsumsi dengan nasi, gorengan bahkan mi.

Di era modern seperti sekarang ini, pecel tetaplah eksis. Namun siapa sangka, ternyata pecel ini sudah ada sejak abad ke-9 Masehi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut sejarawan kuliner Wira Hardiyansyah, pecel pertama kali disebut dalam Kakawin Ramayana yang ditulis pada abad ke-9 era Mataram Kuno di bawah raja Rakai Watukura Dyah Balitung (898–930 M). Diceritakan, berbagai jenis makanan, termasuk pecel, dihidangkan kepada para rakyat yang telah membantu memenangkan perang.

Selain itu, dalam Babad Tanah Jawi (sekitar abad ke-17), Ki Gede Pemanahan menyebut hidangan yang disajikan kepada tamunya, Sunan Kalijaga, sebagai sayuran rebus pecel. Sunan Kalijaga tidak mengenal masakan tersebut karena ia berasal dari Jawa Tengah bagian timur laut. 

Masakan Jawa yang paling populer setelah diperkenalkan ke daerah lain di Jawa adalah pecel. Pecel hanya salah satu dari banyak salad berbasis sayuran Jawa. Mirip dengan lothek, hanya saja lothek biasanya disajikan dengan adonan goreng atau tahu dan menggunakan sayuran mentah dan matang.

ANDINI SABRINA

Baca juga: 5 Salad Tradisional Indonesia Terpopuler yang Harus Anda Coba

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

14 menit lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

13 jam lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

3 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

7 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

9 hari lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

11 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

12 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

16 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

19 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

19 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.