Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Posisi Kasus Parkir Nuthuk Rp 350 Ribu di Yogyakarta Sampai Muncul Dugaan Markup

image-gnews
Bus wisata parkir di Tempat Khusus Parkir Ngabean Yogyakarta pada Minggu, 5 September 2021. Semestinya bus wisata dilarang masuk Kota Yogyakarta. Dok. Istimewa
Bus wisata parkir di Tempat Khusus Parkir Ngabean Yogyakarta pada Minggu, 5 September 2021. Semestinya bus wisata dilarang masuk Kota Yogyakarta. Dok. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Urusan parkir nuthuk di Jalan Margo Utomo dekat Malioboro, Yogyakarta, menjadi simpang siur. Awalnya, muncul foto dan pengakuan di media sosial tentang bus wisata yang membayar Rp 350 ribu saat parkir di jalan tersebut.

Pemerintah Kota Yogyakarta kemudian menelusuri keluhan tersebut. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno turut mengecam tindakan main patok harga untuk parkir. Sandiaga mengingatkan pemerintah serius membenahi berbagai hal untuk menunjang kenyamanan dan keamanan wisatawan di setiap destinasi.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi memastikan bus wisata yang menjadi korban parkir nuthuk tersebut juga melanggar peraturan. Musababnya, setiap bus wisata yang hendak masuk ke Kota Yogyakarta harus masuk ke Terminal Giwangan untuk mengecek syarat berwisata para penumpangnya. Syarat tersebut adalah menunjukkan bukti sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Apabila syarat tadi terpenuhi, maka petugas akan memberi tahu di mana bus tersebut bisa parkir di Kota Yogyakarta. Lokasi kejadian parkir nuthuk di Jalan Margo Utomo ini bukanlah kawasan parkir resmi. Bukti parkir yang diterima bukan berupa karcis, melainkan selembar kuitansi biasa.

Belakangan, ada dugaan kalau bukti pembayaran parkir nuthuk sampai Rp 350 ribu sengaja diembuskan untuk menutupi markup kru bus wisata. Berdasarkan informasi dari kepolisian, biaya parkir bus wisata itu hanya Rp 150 ribu, bukan Rp 350 ribu.

Entah mana jalan cerita yang benar, Heroe Poerwadi ingin meluruskan kasus parkir nuthuk ini. "Pemerintah Kota Yogyakarta mengucapkan terima kasih karena telah membantu memberikan informasi soal tarif parkir di sini," kata Heroe Poerwadi dalam pernyataannya, Sabtu, 22 Januari 2022

Menurut Heroe, terjadi kesalahpahaman dan pada akhirnya informasi informasi parkir nuthuk berkembang ke mana-mana. "Tak bisa dipungkiri, kecepatan informasi di media sosial membuat urutan kejadian menjadi tidak jelas," ujarnya.

Bahkan, kini unggahan awal soal tarif parkir nuthuk yang semula banjir komentar di akun Facebook Info Cegatan Jogja sudah raib. Berganti dengan sikap Pemerintah Kota Yogyakarta yang akan melaporkan pengunggah postingan itu.

Warganet kemudian ramai-ramai memprotes rencana tersebut karena menganggap pemerintah anti-kritik. Padahal menurut Heroe Poerwadi, pemerintah tidak akan menggugat pengunggah postingan tarif parkir nuthuk Rp 350 ribu itu.

"Jadi, saat itu saya menjawab beberapa unggahan di Instagram, bahwa saya mengucapkan terima kasih atas klarifikasi dan kronologi kejadiannya. Posisi pengunggah juga sudah jelas sebagai korban," kata Heroe. "Sejak awal pemerintah tidak ada rencana menggungat pengunggah informasi parkir nuthuk ini."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika mengetahui informasi ada parkir nuthuk senilai Rp 350 ribu, Heroe Poerwadi mengecek keluhan itu ke lapangan. "Kami telusuri dulu, apakah yang nuthuk harga itu parkir resmi atau bukan," katanya.

Petugas Dinas Perhubungan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengetahui posisi kasus yang sebenarnya. Lantas Pemerintah Kota Yogyakarta mendapatkan laporan, ternyata kasus itu bukan murni nuthuk. Muncul dugaan kongkalingkong markup antara kru bus wisata dengan pengelola parkir. Muncullah bukti selembar kuitansi senilai Rp 350 ribu.

Viral tarif parkir bis nutuk di Kota Yogyakarta hingga Rp 350 ribu. Dok.istimewa

"Persoalan bergeser dari nuthuk ke markup. Kami lalu menelusuri siapa yang mengunggah ini? Apakah yang ikut markup atau korban? Dilihat dari unggahan pertama di media sosial Info Cegata Jogja, tidak jelas kronologi fakta dan posisinya kasusnya," kata dia. Sebab pada unggahan pertama, pesannya adalah korban parkir nuthuk, tetapi di lapangan muncul dugaan markup.

Pemerintah sempat mencurigai pengunggah adalah bagian dari pelaku markup. Mereka sengaja memuat informasi palsu yang mempengaruhi citra Kota Yogyakarta, sehingga menjadi bulan-bulanan masyarakat.

Beberapa saat kemudian, Heroe Poerwadi mendapat informasi kalau pengunggah informasi parkir nuthuk itu sudah mengklarifikasi sekaligus menghapus unggahan pertama. "Setelah mendapat keterangan dari pengunggah yang juga korban, kami pastikan tidak ada rencana gugatan tersebut," kata Heroe.

Baca juga:
Kasus Parkir Nuthuk Rp 350 Ribu di Yogyakarta: Buktinya Kuitansi, Bukan Karcis

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

7 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

17 jam lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

20 jam lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

21 jam lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

1 hari lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.


Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

2 hari lalu

Kendaraan antre memasuki kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif.