TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Prancis melonggarkan ketentuan pembatasan perjalanan warga Inggris untuk masuk dan keluar wilayah negara tersebut.
Pada Desember 2021, pemerintah Prancis melarang perjalanan dari dan ke Inggris menyusul ledakan kasus Omicron di Inggris. Seperti diketahui, pada pertengahan sampai akhir 2021, kasus Covid-19 di Inggris kembali meledak hingga 180-an ribu kejadian dalam sehari. Kasus Covid-19 itu sebagian besar dipicu oleh infeksi varian Omicron.
Juru Bicara Pemerintah Prancis, Gabriel Attal mengatakan, sekarang kasus Covid-19 di Inggris sudah mulai turun dan terkendali. Berangkat dari situ, pemerintah Prancis yang semula melarang lalu lintas orang di antara kedua negara, kini mulai membuka kembali perbatasannya dengan syarat ketat.
"Kami juga menambahkan kategori di mana pengunjung dari Inggris dapat masuk untuk alasan bisnis," kata Gabriel Attal seperti dikutip dari laman France 24 pada Senin, 17 Januari 2022. Sejumlah syarat bagi warga Inggris yang hendak masuk ke Prancis antara lain harus sudah mendapat vaksinasi Covid-19 dosis lengkap, menunjukkan tes PCR dengan hasil negatif atau tes antigen yang diambil 24 jam sebelum keberangkatan.
Warga Inggris yang belum mendapatkan vaksinasi juga boleh masuk ke Prancis, namun hanya jika alasannya cukup kuat. Misalkan karena ada keluarga dalam kondisi darurat. Mereka yang belum disuntik vaksin harus menjalani karantina selama 10 hari di tempat yang sudah ditentukan pemerintah.
Anggota Majelis Nasional Prancis yang mewakili para ekspatriat Inggris, Alexandre Holroyd menyambut baik kebijakan pelonggaran perjalanan tersebut. "Sektor pariwisata akan bangkit kembali," ujarnya. Dia mencontohkan destinasi wisata ski di Pegunungan Alpen, Prancis, yang tutup pada akhir tahun lalu untuk mencegah penyebaran Omicron, kini bisa beroperasi lagi. Menurut Holroyd, warga Inggris menyumbang 15 persen dari total wisatawan yang datang ke resor ski di Prancis.
Menteri Pariwisata Prancis, Jean-Baptiste Lemoyne mengatakan, sebagian besar resor mengalami penurunan pendapatan sekitar 10 - 20 persen selama libur Natal dan Tahun Baru 2022 dibandingkan pada 2019. Kebijakan pembatasan perjalanan antar-negara pada akhir 2021 itu terjadi saat hubungan antara Prancis dan Ingris sedang bergejolak karena perbedaan pandangan tentang isu Brexit.
ANDINI SABRINA | SKY NEWS | FRANCE 24
Baca juga:
7 Hal yang Tidak Boleh Wisatawan Lakukan Saat ke Eropa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.