TEMPO, Batam - Sebanyak 6300 pekerja wisata di kawasan Lagoi Bintan dan Nongsa Batam, Provinsi Kepulauan Riau, akan mendapatkan vaksinasi booster. Rencana vaksinasi booster itu seiring bakal berlakunya travel bubble di Kepulaun Riau untuk menyambut kembali wisatawan mancanegara.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad menyampaikan rencana vaksinasi booster untuk pekerja pariwisata seusai membuka acara vaksinasi booster di seluruh kabupaten/kota se-Kepulauan Riau pada Kamis, 13 Januari 2022. Dua hari kemudian, Ansar merinci wilayah mana yang akan menjadi target pertama vaksinasi booster untuk pekerja pariwisata.
"Vaksinasi booster ini dilakukan di dua destinasi wisata, yakni Lagoi Bintan dan Nongsa Batam," kata Ansar, Sabtu, 15 Januari 2022. "Dua tempat tersebut menjadi pilot project bagi daerah lain di Indonesia supaya rencana pemberlakuan travel bubble berjalan lancar dan aman."
Vaksinasi booster itu, menurut dia, nantinya tak hanya untuk para pekerja pariwisata, namun juga keluarga dan masyarakat yang tinggal di kawasan wisata Lagoi Bintan dan Nongsa Batam. "Pelaksanaan bertahap dan menjadi prioritas untuk mendukung program pemulihan ekonomi Kepulauan Riau di sektor pariwisata," kata Ansar.
Dia memastikan kuota vaksin booster untuk pekerja pariwisata tak akan mengganggu jatah vaksinasi booster bagi masyarakat. Musababnya, vaksin booster untuk pekerja pariwisata ini lewat jalur permintaan khusus ke pemerintah pusat. "Sementara untuk masyarakat umum sudah ada alokasi tersendiri sesuai kebutuhan di setiap kabupaten dan kota," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Muhammad Bisri mengatakan, jumlah sasaran vaksinasi booster untuk pekerja pariwisata di kawasan Lagoi Bintan dan Nongsa Batam sekitar 6.300 orang. "Itu adalah angka sementara. Kemungkinan akan bertambah," kata Bisri.
YOGI EKA SAHPUTRA
Baca juga:
Destinasi Wisata yang Mewajibkan Pengunjung Sudah Disuntik Vaksin Booster
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
