Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bermalam di Kebun Penukal Abab Lematang Ilir Menanti Durian Jatuh

image-gnews
Buah Durian di Pendopo Kabupaten PALI memiliki rasa dan aroma khas. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN
Buah Durian di Pendopo Kabupaten PALI memiliki rasa dan aroma khas. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Menikmati buah durian yang dibeli di toko buah mungkin sudah biasa. Tapi akan berbeda rasanya jika mencicipi durian yang dapat dilihat langsung bagaimana prosesnya sebelum buah khas Indonesia ini sampai di pasaran.

Pengalaman itu bisa dirasakan di salah satu sentra Durian di Sumatera Selatan persisnya di Pendopo, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Aroma Durian Tembago langsung menyambut kedatangan pengunjung di kebun milik Haji Podo.

Di kebun itu, pengunjung tidak hanya bisa mencicip durian. Tapi pengunjung bisa menginap di tenda yang didirikan di kebun sambil menunggu durian yang jatuh atau memetiknya langsung.

Tahun ini, 9 dari 11 pohon milik Haji Podo berbuah lebat. Namun buah-buah itu jarang dijual ke pasaran meski harganya sedang tinggi-tingginya hingga Rp 100 ribu per tiga buah. Ia sengaja tak menjualnya karena hasil kebunnya itu untuk santapan anak cucu, tetangga dan para koleganya.

"Silakan pilih dan buka sendiri duriannya," kata Haji Podo.

Di kebun, Haji Podo mengajari cara memetik durian jatuh dari pohon yang berketinggian sekitar 25 meter itu. Menurut dia, memetik buah perlu kewaspadaan tinggi karena bisa jadi petani tertimpa buah lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tipsnya adalah memungut buah jatuh sebaiknya di pagi hingga sore hari sebelum magrib tiba. Karena pada malam hari biasanya buahnya jatuh hampir bersamaan.

Edy, salah satu pengunjung mengatakan tidak kurang dari 50 biji durian berhasil dikumpulkan dalam semalaman. Selain disantap di lokasi, beberapa buah lainnya dia kupas dan kemudian dimasukkan ke dalam wadah berpenutup rapat. Kelak, durian ini bisa dijadikan campuran kolak ketan, kolak ubi, es campur dan sebagian lainnya difermentasi menjadi tempoyak.

Pendopo, PALI berjarak sekitar 120 kilometer dari Bandara SMB II Palembang atau bisa ditempuh dengan perjalanan darat selama lebih kurang 4 jam. Selain berburu durian, pelancong bisa bermain golf di pusat kota penghasil minyak dan gas ini. Sedangkan untuk kebutuhan akomodasi, wisatawan dapat menginap di penginapan dan hotel yang ada di tengah kota.

Baca jugaFermentasi Durian Menjadi Tempoyak, Ini Kuliner dan Kandungan Nutrisinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

10 jam lalu

Ilustrasi perceraian. Shutterstock
Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.


Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

4 hari lalu

Pada bagian atap Rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam. Jumlah tersebut melambangkan manusia dan Islam. TEMPO/Parliza Hendrawan
Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.


PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

4 hari lalu

Alat berat dikerahkan untuk menyelesaikan pengaspalan  Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) di Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, 27 Maret 2024. Untuk memperlancar arus mudik 2024 serta meningkatkan kenyamanan pemudik, PT Waskita Sriwijaya Tol melakukan perbaikan di Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) dengan metode Scrapping Filling Overlay, Leveling, Patching dan ditargerkan selesai pada H-7 Idul Fitri 1445 H. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah melihat langsung progres konstruksi dan pernak-pernik permasalahan di Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

5 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

7 hari lalu

Destinasi wisata budaya tempo dulu di Bukit Siguntang, Palembang. Di dalam Bukit Siguntang terdapat diantara nya makam Putri Rambut Selako. TEMPO/Parliza Hendrawan
Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

Agar tak terlalu capai saat pulang mudik Lebaran bisa menepikan kendaraan untuk menikmati kuliner mengunjungi destinasi wisata


Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

8 hari lalu

Polisi usut kasus pembunuhan ibu dan anak di Palembang, Sumatera Selatan, Senin 15 April 2024. ANTARA/HO-Polrestabes Palembang
Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.


Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

8 hari lalu

Tanjak, penutup kepala khas Sumatra Selatan, karya Heri Sutanto atau Cek Eri bisa dipesan secara custom order. TEMPO/Parliza Hendrawan
Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

Tanjak, bersama songket, dikenal sebagai bagian tak terlepas dari pakaian adat Palembang yang berfungsi sebagai penutup kepala pria.


Libur Lebaran di Palembang, Penumpang LRT Sumsel Capai 188.481 Orang

9 hari lalu

Ilustrasi penumpang di LRT Sumsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Libur Lebaran di Palembang, Penumpang LRT Sumsel Capai 188.481 Orang

Jumlah penumpang LRT Sumsel naik selama masa libur Lebaran. Mencapai 188.481 orang.


Libur Lebaran di Ogan Komering Ilir, Sensasi Petik Buah Duku di Tepian Sungai Segonang Sukaraja

11 hari lalu

Jalan setapak menuju kebun duku milik warga di Desa Sukaraja, Pedamaran, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Hasil panen dijual untuk memenuhi pasar buah di Palembang hingga Jawa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Libur Lebaran di Ogan Komering Ilir, Sensasi Petik Buah Duku di Tepian Sungai Segonang Sukaraja

Lebaran di Ogan Komering Ilir bukan berpelesir biasa tapi pengalaman baru sembari panen dan petik langsung buah duku dari pohonnya.


Penyanyi Hong Kong Dicegat di Bandara Malaysia gara-gara Bawa Durian Musang King

14 hari lalu

Durian Musang King. Istimewa
Penyanyi Hong Kong Dicegat di Bandara Malaysia gara-gara Bawa Durian Musang King

Setelah dicegat, penyanyi beserta kru keluar bandara dan menghabiskan durian itu sebelum terbang.