TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan asal Amerika Serikat United Airlines dan Delta telah membatalkan ratusan penerbangan selama akhir pekan Natal karena dampak varian Omicron yang menyebar dengan cepat. Menurut situs pelacakan penerbangan Flight Aware, kedua maskapai telah membatalkan hampir 300 penerbangan masing-masing antara 23-25 Desember.
"Lonjakan nasional kasus Omicron minggu ini berdampak langsung pada kru penerbangan kami dan orang-orang yang menjalankan operasi kami," kata United dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 24 Desember 2021. "Akibatnya, sayangnya kami harus membatalkan beberapa penerbangan dan memberi tahu pelanggan yang terkena dampak sebelum mereka datang ke bandara. Kami mohon maaf atas gangguan tersebut dan sedang bekerja keras untuk mengatur ulang perjalanan dan membuat mereka bisa melakukan perjalanan mereka untuk liburan."
Maskapai menyarankan penumpang untuk juga memantau Flight Aware untuk pembaruan terbaru. Demikian pula, Delta menjelaskan bahwa mereka sedang bekerja cepat untuk memperbaiki situasi.
"Tim Delta telah kehabisan semua opsi dan sumber daya - termasuk perubahan rute dan penggantian pesawat dan awak untuk menutupi penerbangan terjadwal - sebelum membatalkan sekitar 135 penerbangan untuk hari Jumat," kata juru bicara Delta.
Situasi sama juga terjadi di Jerman. Lufthansa, maskapai penerbangan Jerman telah berurusan dengan pembatalan penerbangan karena kekurangan pilot. Meskipun ini bukan pertama kalinya kekurangan staf karena Covid-19, varian Omicron telah mengubah musim liburan yang sibuk menjadi waktu yang paling menegangkan dalam setahun karena kasus Covid-19 telah meningkat secara dramatis menjelang Natal.
Di New York City, tradisi liburan pertunjukan Christmas Spectacular di Radio City telah dibatalkan. Sementara Perayaan Malam Tahun Baru yang biasanya besar-besaran di Times Square telah dikurangi, kata Walikota Bill de Blasio.
Keith Roach dari Weill Cornell Medicine mengatakan varian Omicron bisa mudah menyebar. Menurut dia, orang yang telah divaksinasi dan berusia di bawah 65 tahun mungkin memiliki resiko rendah untuk diri mereka sendiri, tapi berpotensi menularkan ke orang lain.
"Segalanya benar-benar berbeda sekarang dari tiga dan empat minggu lalu. Jadi kita semua harus fleksibel tentang rencana perjalanan kita," kata Roach.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC telah menyatakan bahwa mendapatkan vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mengurangi virus, termasuk varian Omicron. Tindakan pencegahan seperti memakai masker dan menghindari pertemuan tanpa jarak sosial sangat dianjurkan.
TRAVEL AND LEISURE
Baca juga: Singapura Hentikan Sementara Skema Perjalanan Bebas Karantina demi Cegah Omicron