Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dinobatkan Jadi Kota Ramah Sepeda, Yogyakarta Masih Perlu Berbenah

image-gnews
Wisatawan kini bisa gowes menyusuri perkampungan di Yogyakarta melalui wisata sepeda sembari sedekah. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Wisatawan kini bisa gowes menyusuri perkampungan di Yogyakarta melalui wisata sepeda sembari sedekah. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah pesepeda asyik gowes sore di pinggiran jalan kawasan Jeron Beteng Kota Yogyakarta sisi timur yang hanya selebar lima meteran, berbagi jalan dengan pengguna kendaraan bermotor, Kamis sore, 23 Desember 2021.

Di jalur yang sudah ditetapkan Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai salah satu rute sepeda wisata sejak 2020 itu, para pengguna jalan baik sepeda dan kendaraan bermotor tak bisa adu kecepatan karena terdapat sejumlah polisi tidur untuk memperlambat laju pengguna kendaraan. Di setiap simpang jalur sepeda itu, dipasang kaca pembesar sehingga pesepeda dan pengguna jalan lain bisa melihat kendaraan yang berpotensi berpapasan.

“Sebenarnya dari sisi kenyamanan, keragaman, dan keamanan, jalur-jalur sepeda di Kota Yogyakarta sudah sangat mendukung, khususnya di rute yang sudah ditetapkan jadi jalur wisata sepeda,” kata pegiat sepeda kawakan Triyanto yang juga pendiri komunitas Jogjabike kepada Tempo, Kamis.

Kota Yogyakarta pada 2020 menetapkan lima kawasan sebagai rute wisata sepeda di dalam kota. Pertama, jalur Pasar Pakuncen - Plaza Pasar Ngasem atau disebut rute Tilik Jeron Beteng sepanjang 8,68 kilometer. Kedua, jalur Kotagede–Bendungan Lepen atau rute Romansa Kota Lawas sepanjang 13,3 kilometer. Ketiga, jalur Jalan Jenderal Sudirman - Museum Pangeran Diponegoro atau rute Jajah Kampung Susur Sungai dengan panjang 6,55 kilometer. Keempat, jalur Museum TNI - Makam Wijayabrataatau rut Jajah Kampung sepanjang 6,5 kilometer. Kelima, rute Taman Pintar sepanjang 6,17 kilometer.

Meski begitu, Triyanto memberi catatan, dari parameter pengguna sepeda khususnya yang memakai sepeda untuk bekerja (bike to work), Kota Yogyakarta belum memenuhinya. “Belum sampai 10 persen pengguna sepeda di Yogya yang memakai aktivitasnya bekerja menggunakan sepeda, kecuali pekerja dan kegiatan di sektor informal seperti pasar,” kata dia.  

Aktivitas bersepeda ke perkantoran, menurut Triyanto, masih didominasi kalangan instansi pemerintahan pada waktu tertentu. Upaya mengkampanyekan sepeda untuk bekerja belum seefektif kampanye sepeda untuk moda wisata.

“Karena yang disiapkan pemerintah memang baru dari jalur-jalur untuk wisata sepedanya, melalui lima rute itu,” ujar Triyanto.   

Triyanto mencatat sebenarnya sarana pendukung untuk mendorong masyarakat nyaman bersepeda sudah cukup lengkap. Di berbagai jalan utama perkotaan Yogya hampir tak ada satu pun titik simpang jalan yang saat ini tak diberi ruang tunggu sepeda.

Begitupun di pusat pusat keramaian seperti pusat wisata Jalan Malioboro, pusat perkantoran Jalan Mangkubumi dan Jalan Sudirman serta jalan besar lainnya tersedia tempat parkir sepeda. Namun, kata Triyono, sarana-sarana ini masih perlu pematik dan pengawasan sesuai fungsinya.

“Pengawasan sarana bagi pesepeda dari pemerintah ini yang masih kurang, tak cukup hanya sarana, karena muaranya kembali pada soal penghormatan perilaku pengguna jalan pada pengguna jalan lain,” kata Triyono.

Triyanto mencontohkan, bukan rahasia umum, jalur sepeda di Yogyakarta yang tak didukung pengawasan dan rambu lalu lintas seringkali diserobot untuk parkir kendaraan seperti mobil dan motor. “Yang ditakuti pengguna kendaraan bermotor adalah rambu dan pengawasannya, ketika tak ada rambu larangan parkir, jalur sepeda itu jadi lokasi parkir mobil atau motor,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski begitu, Triyanto menuturkan angka kriminalitas dan kecelakaan pesepeda di Kota Yogyakarta memang sangat minim. Dalam arti dalam setahun belum tentu ada satu kejadian.

“Kejahatan pada pesepeda pernah terjadi di DIY, tapi bukan di Kota, melainkan di Kabupaten Sleman. Itu pun karena dendam pelakunya kepada setiap perempuan pengguna sepeda akibat diputus pacarnya karena tak bisa membelikan sepeda,” ujar Triyanto.

Kelebihan Kota Yogyakarta sebagai kota ramah sepeda, ujar Triyanto, karena berani menggeser rute-rute sepeda dari jalur mainstream ke perkampungan. “Jadi wisatawan yang datang tidak terpaku pada jalur mainstream, namun juga dikenalkan dan dipandu ke jalur perkampungan karena dari sisi keamanannya juga terjamin,” kata dia.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi membenarkan masih ada berbagai evaluasi yang perlu dilakukan untuk mewujudkan Kota Yogyakarta ramah sepeda. Ia mengakui sangat berat mewujudkan ramah sepeda jika dilakukan sendirian.

“Kami masih perlu menambah sejumlah penanda atau rambu jalur gowes, termasuk memberi tempat khusus sepeda di perempatan atau lampu merah,” kata Heroe.

Heroe yang setiap akhir pekan dikenal suka memonitor Kota Yogya dengan bersepeda itu menuturkan  penambahan pitstop atau rest area atau tempat untuk berhenti pesepeda di Kota Yogya juga masih kurang. “Kami mencoba mengajak masyarakat untuk ikut melengkapi fasilitas tempat-tempat parkir sepeda, di sejumlah tempat seperti depan toko mereka, tempat-tempat pertemuan, juga perkantoran,” kata dia.

Menurut Heroe, untuk mendorong aktivitas masyarakat bersepeda dengan segala aktivitasnya tak bisa dilakukan dengan sekedar sosialisasi tapi juga keteladanan. “Kami terus merangkul berbagai komunitas sepeda di Yogyakarta yang sudah tumbuh sangat banyak, membantu memberi teladan di sekitarnya untuk menjadikan sepeda sebagai kendaraan yang bisa mengantar kemanapun,” ujarnya.

Kota Yogyakarta sendiri meraih penghargaan kota ramah sepeda dari Bike to Work pada Selasa, 21 Desember 2021 lalu. Heroe mengatakan pihaknya juga tidak pernah mengira menerima penghargaan ini karena pihaknya tidak tahu kalau ikut dinilai. “Yang menilai dari Bike to Work Indonesia,” kata dia.

Baca jugaSultan Minta Wisatawan di Yogyakarta Penuh Kesadaran dan Legawa, Waspada Omicron

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

57 menit lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi Kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

13 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

22 jam lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

1 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

1 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

1 hari lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

2 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.