Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Toko Madjoe, Toko Kue Kering di Malang yang Bertahan Hampir Seabad

Reporter

image-gnews
Pengendara sepeda motor melintas di depan Toko Madjoe yang terletak di Jalan Pasar Besar Nomor 30B, Kota Malang, Jawa Timur yang menjual kue kering hampir satu abad. (ANTARA/Vicki Febrianto)
Pengendara sepeda motor melintas di depan Toko Madjoe yang terletak di Jalan Pasar Besar Nomor 30B, Kota Malang, Jawa Timur yang menjual kue kering hampir satu abad. (ANTARA/Vicki Febrianto)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak banyak toko kue kering yang bisa bertahan melewati zaman. Tapi Toko Madjoe yang berada di kawasan Pasar Besar Kota Malang, Jawa Timur telah berdiri hampir satu abad dan masih mempertahankan resep aslinya.

Toko itu berada dalam bangunan yang tampak klasik. Bangunan yang dibingkai dengan ornamen kayu dengan cat biru muda itu telah ada sejak 1930 di kawasan tersebut. Papan nama berwarna hitam bertuliskan ejaan lama, Toko Madjoe, melengkapi kesan kuno yang sudah dikelola oleh tiga generasi tersebut.

Saat datang ke sana, pengunjung bisa langsung melihat jajaran toples-toples kaca kuno buatan Jerman. Ada kurang lebih 25 jenis kue kering yang dijajakan di toko tersebut.

Dari 25 jenis kue kering yang hingga saat ini masih dijual di toko bernuansa sederhana dan kuno tersebut, ada beberapa jenis kue kering yang masih digemari oleh konsumen. Beberapa jenis kue itu antara lain adalah, kue kenari, speculaas, jan hagel serta kue semprit putih dan cokelat.

Rasa klasik kue yang dijual, tetap sama seperti pada saat awal kue itu dibuat puluhan tahun lalu. Pada 1930, pemilik Toko Madjoe, Teh Bian Liep memulai usaha untuk berjualan kue-kue kering yang kemudian akhirnya digemari warga Kota Malang saat itu, termasuk orang-orang Belanda.

Generasi kelima pemilik Toko Madjoe, Cornelia Feliciana mengatakan bahwa kue-kue kering yang dijual tersebut diproduksi secara rumahan oleh anggota keluarganya. Usaha kue kering itu merupakan usaha milik keluarga yang dikelola secara turun temurun.

Menurut Cornelia, para konsumen yang datang rata-rata merupakan pelanggan, termasuk mereka yang ingin bernostalgia mencicip kue kering. Ada pelanggan usia 20-30 tahun yang kerap datang demi mengenang masa lalu.

"Biasanya, jika ada pelanggan baru yang berusia 20-30 tahun itu, mereka bercerita, dulu diajak orang tua atau nenek mereka untuk membeli kue di sini. Ada nostalgianya," kata Cornelia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka, pemilik usaha tetap mempertahankan cita rasa dan bangunan kuno Toko Madjoe. Resep kue kering yang berusia hampir satu abad itu mampu bertahan dan bersaing dengan kue-kue dengan cita rasa modern yang kini menjamur.

"Rasa yang tidak bisa dicari, itu resep turun temurun. Rasa yang kami tawarkan itu, sulit untuk dibuat oleh pelaku usaha lainnya. Kue sekarang lebih modern rasanya, tapi kami memilih untuk mempertahankan rasa yang lebih kuno," kata Cornelia.

Bentuk bangunan dan kondisi di dalam toko pun tidak berubah, termasuk lantai toko yang tetap menggunakan ubin berwarna kuning yang memudar. Hal itu justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelanggan tetap maupun pelanggan baru

Kue-kue yang dijual di toko tersebut tidak dijual per kemasan. Kue-kue buatan rumah itu dijual per kilogram dengan harga bervariasi mulai dari Rp 140 ribu hingga Rp 250 ribu per kilogram. Penjualan kue-kue itu juga menggunakan timbangan klasik yang hingga kini dipertahankan.

Salah seorang pembeli di Toko Madjoe, Riyangka Paramita mengatakan bahwa kue-kue kering yang dijual di Toko Madjoe memang memiliki cita rasa tersendiri. Rasa kuno yang khas cocok dijadikan teman untuk meminum kopi atau teh saat sore hari.

Menurut Riyangka, bahan baku yang dipergunakan pada kue kering yang dijual Toko Madjoe merupakan bahan berkualitas. "Rasanya enak, khas kue dengan menggunakan resep kuno. Manisnya tidak berlebihan dan renyah.Ini cocok jadi teman minum kopi atau teh panas," kata dia.

Baca juga: Bikin Sedih Wisatawan, Toko Manisan Berusia 346 Tahun di Asakusa Jepang Tutup

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

1 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

2 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

3 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

4 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

6 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

6 hari lalu

Suasana wisata di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Jumat, 12 April 2024. Libur hari raya Idul Fitri, dimanfaatkan sejumlah warga DKI Jakarta untuk berkunjung ke beberapa tempat wisata termasuk Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Fakta Menarik Taman Margasatwa Ragunan yang Selalu Dipadati Pengunjung Saat Libur Lebaran 2024

Taman Margasatwa Ragunan yang dipadati pengunjung pada libur Lebaran 2024 punya beberapa fakta menarik.


Cek Kegiatan dan Promo Dufan Selama Libur Liburan

7 hari lalu

Pengunjung bermain wahana Turangga Rangga saat mengunjungi Dufan Night di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Jumat, 7 Januari 2022. Dufan Night mengangkat tema
Cek Kegiatan dan Promo Dufan Selama Libur Liburan

Dunia Fantasi (Dufan) Ancol menghadirkan ragam kegiatan dan promo selama libur Lebaran.


Jadi Tempat Rekreasi Favorit, Ragunan Tembus Lebih dari 67 Ribu Pengunjung di Hari Kedua Lebaran

7 hari lalu

Suasana wisata di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Jumat, 12 April 2024. Libur hari raya Idul Fitri, dimanfaatkan sejumlah warga DKI Jakarta untuk berkunjung ke beberapa tempat wisata termasuk Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jadi Tempat Rekreasi Favorit, Ragunan Tembus Lebih dari 67 Ribu Pengunjung di Hari Kedua Lebaran

Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta Selatan diserbu pengunjung pada hari kedua Hari Raya Idul Fitri 2024, tembus lebih dari 67 ribu pengunjung.


Hari Kedua Lebaran, Pantai di Selatan Jabar Mulai Dipadati Wisatawan

7 hari lalu

Pantai Batu Karas Pangandaran (disparbud.jabarprov.go.id)
Hari Kedua Lebaran, Pantai di Selatan Jabar Mulai Dipadati Wisatawan

Pada hari kedua Lebaran 2024, Pantai di wilayah Jawa Barat, mulai dipadati wisatawan.