TEMPO.CO, Mataram - Kabupaten Lombok Barat di Nusa Tenggara Barat tak hanya memiliki potensi wisata alam berupa gunung, pantai, dan hutan. Ada pula potensi agrowisata di Desa Kebon Ayu yang jaraknya sekitar 30 menit berkendara dari Kota Mataram.
Semula, di Desa Wisata Kebon Ayu yang letaknya dekat Kota Gerung - ibu kota Kabupaten Lombok Barat, populer dengan jembatan gantung peninggalan Belanda dan wisata sungai. Wisatawan yang datang ke desa itu juga dapat menikmati kuliner tradisional sambil menonton atraksi adu ketangkasan peresean.
Kini, wisatawan punya alternatif aktivitas baru di Desa Wisata Kebon Ayu, yakni kebun Golden Melon. Wisatawan dapat masuk ke kebun, memilih, memetik, dan menyantap golden melon di tempat. Dengan latar buah melon berwarna kuning cerah yang ranum, tempat ini juga cocok untuk berfoto.
Wisatawan memilih dan memetik golden melon di Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Dok. Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat
Kepala Desa Kabon Ayu, Jumarsa mengatakan, nantinya tak hanya tersedia golden melon di kebun itu. Akan ada pula jambu crystal, jeruk santang, kelengkeng, dan anggur. Bibit buah-buahan itu sudah ditanam dan kini masih dalam proses pengembangan. "Kami siap menjadi desa agrowisata," kata Jumarsa pada Jumat, 17 Desember 2021.
Baca juga:
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, Saepul Akhkam turut merasakan sensasi memetik langsung buah golden melon di kebun itu. "Ini semua berkat kreativitas anak-anak muda di Desa Kebon Ayu," ujar Akhkam. "Kebun ini menjadi daya tarik agar wisatawan terus berdatangan ke sini."
Golden melon Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, terasa legit dan segar. Bagian luar berwarna kuning cerah dan daging buahnya tebal. Seorang wisatawan yang mencoba golden melon Desa Kebon Ayu, Sarah mengatakan rasanya manis dan banyak mengandung air. "Mengeluarkan aroma yang harum sekali," katanya. "Saya memilih dan memetik sendiri, langsung mencicipi."
Greenhouse Golden Melon di Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Dok. Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat
Jumarsa menjelaskan, proses menanam golden meton tidak sembarangan. Butuh perlakuan khusus agar rasanya manis dan teksturnya bagus. Kebun golden melon menerapkan konsep penanaman hidroponik greenhouse. Salah satu kelebihanya adalah meminimalisir hama, sehingga tidak menggunakan zat kimia.
Soal rasa, golen melon hidroponik ini lebih manis dan kualitas buahnya berbeda dari melon yang ditanam di area terbuka. Buah golden melon tersebut mampu bertahan hingga 1,5 bulan di luar kulkas. Wisatawan yang tertarik memetik dan menyantap golden melon cukup membayar Rp 20 ribu per kilogram.
Baca juga:
Melihat Pesona Lombok Barat Lewat Family Trip di 7 Desa Wisata
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.