TEMPO.CO, Mataram - Ajang balap sepeda motor MotoGP Mandalika masih lama. Rencananya MotoGP berlangsung di Pertamina Mandalika International Street Circuit pada Maret 2022. Namun jauh sebelum acara berlangsung, kamar hotel di Lombok, Nusa Tenggara Barat, sudah habis dipesan.
General Manager Hotel Holiday Resort di Malimbu Senggigi, Ktut M Jaya Kusuma mengatakan sudah tidak lagi memajang harga 189 unit kamar hotelnya karena sudah dipesan semua. "Kami memberlakukan harga best available rate tertinggi," kata Jaya Kusuma kepada Tempo, Selasa 14 Desember 2021.
Jaya Kusuma yang juga Ketua Senggigi Hotels Association dan Ketua Association of Hospitality Leaders Indonesia (AHLI) NTB, ini menjelaskan, tingginya harga kamar dalam periode tertentu sangat wajar karena mengikuti faktor permintaan dan penawaran. Sebab itu, menurut dia, biarkan mekanisme pasar yang menentukan.
Urusan tarif hotel yang bergantung pada hukum supply and demand ini, Jaya Kusuma melanjutkan, tak hanya terjadi di Lombok. Dia mencontohkan, tarif hotel di Sepang, Malaysia, saat akan berlangsung ajang balapan juga mengalami hal serupa. Di zona lingkar Sirkuit Sepang misalkan, tarif hotel naik dua sampai tiga kali lipat.
Setiap pengelola hotel, Jaya Kusuma mengatakan, sudah punya strategi dalam menentukan harga dan nilai yang mereka tawarkan. "Segmen pasar setiap hotel, penginapan, atau akomodasi apapun juga sangat bervariasi dan pelanggan bisa memilih layanan yang mereka butuhkan," katanya.
Ketua Asosiasi Hotel Mataram, NTB, Yono Sulistyo yang juga General Manager Fave Hotel mengatakan hal yang sama mengenai reservasi 2.758 kamar hotel di Mataram. "'Saya perhatikan juga sudah penuh," ucapnya. Tarif kamar hotel yang semula Rp 500 ribu naik menjadi Rp 800 ribu.
Permintaan kamar hotel yang melebihi jumlah kamar yang tersedia mengakibatkan tarif naik signifikan. "Ketika kamar hotel habis dipesan, berarti harga yang kami tawarkan masih bisa diterima oleh pasar," kata Yono. "Dalam agenda MotoGP, maka buying power atau kekuatan orang untuk membeli sangat kuat."
Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA), Ernanda Dewobroto Agung mengatakan, penuhnya kamar hotel di kawasan Mandalika, Senggigi, dan Mataram, akan mendorong pengelola hotel di sekitar daerah itu untuk turut mengalap berkah. Hotel-hotel di Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air misalkan, yang sepi tamu selama acara World Superbike pada November 2021, bisa mendapatkan pelanggan saat MotoGP Mandalika nanti, meski jarak hotel dengan tempat acara cukup jauh.
Pertamina Mandalika International Street Circuit terletak di Kabupaten Lombok Tengah, sementara destinasi wisata Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air berada di Kabupaten Lombok Utara. Waktu tempuh kedua tempat ini sekitar dua sampai tiga jam dengan mobil. "Jadi, hotel di Kabupaten Lombok Utara juga turut merasakan manfaat MotoGP Mandalika nanti," ujar Ernanda.
Ketua Gili Hotel Assoication, Lalu Kusnawan yang juga General Manager Wilson Retreat di Gili Trawangan, sudah ancang-ancang membuat paket wisata. Tamu bisa menginap, mendapatkan layanan transportasi, dan melakukan aktivitas wisata menarik. Di Kabupaten Lombok Utara total terdapat 9.000 kamar hotel yang tersebar di Gili sampai Senaru di kaki Gunung Rinjani.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi mengatakan, ihwal tarif kamar hotel untuk penonton MotoGP Mandalika harus memperhatikan asas manfaat dalam usaha memulihkan perekonomian masyarakat. "Jangan sampai ikhtiar ini melemahkan sisi yang lainnya," kata dia. Sebagian besar wisatawan MotoGP Mandalika itu, menurut laporan dari para pengelola hotel tadi, sudah reservasi selama seminggu saat MotoGP berlangsung pada Maret 2022.
Baca juga:
Bagi Tugas Persiapan MotoGP Mandalika 2022 Mulai dari Sekarang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
