Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

130 Desa Wisata di Yogyakarta Segera Menyusul Seperti Nglanggeran

image-gnews
Embung Nglanggeran dilihat dari puncak Gunung Api Purba Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Tempo/Tulus Wijanarko
Embung Nglanggeran dilihat dari puncak Gunung Api Purba Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Tempo/Tulus Wijanarko
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Desa Wisata Nglanggeran di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang meraih predikat Desa Wisata Terbaik Dunia 2021 atau Best Tourism Village dari United Nation World Tourism Organization (UNWTO). Pengumuman penghargaan itu berlangsung di Madrid, Spanyol, pada Kamis, 2 Desember 2021.

Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Singgih Rahardjo mengatakan, ada lebih dari 130 desa wisata di Yogyakarta yang akan mengikuti kesuksesan Desa Wisata Nglanggeran. "Cikal bakal seperti Desa Wisata Nglanggeran dan Pentingsari akan menjadi role model, sehingga memungkinkan munculnya desa wisata lain dengan konsep penataan serupa," kata Singgih Rahardjo pada Minggu, 5 Desember 2021.

Desa Wisata Nglanggeran masuk nominasi bersama dua desa lainnya, yakni Desa Wisata Tete Batu di Nusa Tenggara Barat dan Desa Wisata Wae Rebo di Nusa Tenggara timur. Nglanggeran bersanding dengan 43 desa wisata lain dari seluruh dunia untuk memperebutkan predikat tersebut. Beberapa desa wisata dari luar Indonesia antara lain, Caspala (Argentina), Castelo Rodrigo (Portugal), dan Batu Puteh (Malaysia).

Sembilan kriteria dasar yang menjadi penilaian UNWTO meliputi, budaya dan sumber daya alam; promosi dan konservasi sumber daya alam; keberlanjutan ekonomi; keberlanjutan sosial; ketahanan lingkungan; potensi dan pengembangan pariwisata. Ada pula tata kelola dan prioritas pariwisata; infrastruktur dan konektivitas; serta aspek kesehatan, keselamatan, dan keamanan

Singgih melanjutkan, prestasi Desa Wisata Nglanggeran terdorong dari program Community Based Tourism (CBT) atau pemberdayaan masyarakat di destinasi yang berada di kawasan situs gunung api purba itu. Pemerintah Yogyakarta akan menerapkan Community Based Tourism ini di desa wisata lain. "Dengan mempertahankan keaslian budaya, masyarakat yang selalu melestarikan lingkungan, dan memberdayakan penduduk, termasuk kolaborasi di antar pelaku usaha pariwisata," kata Singgih.

Pengembangan pariwisata yang tepat di Nglanggeran, menurut Singgih, menunjukkan contoh pola pengembangan quality tourism masa depan. "Desa wisata ini mampu mencapai target ekonomi, budaya, dan lingkungan, tanpa mematok jumlah kunjungan wisatawan," katanya. Pengelola Desa Wisata Nglanggeran mampu menguatkan daya tarik wisata, sehingga menambah masa tinggal wisatawan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa strategi di Desa Wisata Nglanggeran, menurut Singgih, misalkan penguatan story telling atau narasi paket wisata, sekaligus memunculkan sisi ekonomi kreatif. Contoh, ada cokelat Nglanggeran, peternakan kambing yang memproduksi susu, dan pemandangan indah. "Semua ini bisa menjadi daya tarik wisata yang bagus," kata dia.

Dengan menyandang predikat Desa Wisata Terbaik Dunia, Nglanggeran akan semakin populer di kancah global. Sebelumnya, desa ini telah mendapatkan predikat sebagai desa wisata terbaik tingkat ASEAN. "Jika situasi membaik, saya meyakini kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Nglanggeran akan semakin banyak dan berdampak pada pemulihan ekonomi," kata Singgih.

Singgih Rahardjo percaya pengelola Desa Wisata Nglanggeran akan mengatur jika terjadi lonjakan jumlah kunjungan wisatawan pasca-pengumuman penghargaan ini. Menurut dia, Desa Wisata Nglanggeran sudah memiliki sistem reservasi, sehingga tak melebihi kapasitas dan demi melestarikan alam.

Baca juga:
9 Hal yang Bikin Nglanggeran Yogyakarta Menjadi Desa Wisata Terbaik UNWTO 2021

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

43 menit lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

8 jam lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

8 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

12 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

23 jam lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

1 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

1 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.


Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

1 hari lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.