Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Raya Kepercayaan Marapu di Sumba Barat, NTT: Belah Dada Ayam, Itu Nasibmu

image-gnews
Rangkaian perayaan hari besar penghayat kepercayaan Marapu, Wulla Poddu di Desa Tarung, Waikabubak, Sumba, Nusa Tenggara Timur. TEMPO | Shinta Maharani
Rangkaian perayaan hari besar penghayat kepercayaan Marapu, Wulla Poddu di Desa Tarung, Waikabubak, Sumba, Nusa Tenggara Timur. TEMPO | Shinta Maharani
Iklan

TEMPO.CO, Sumba - Tetua adat kepercayaan Marapu di Desa Tarung, desa tertua di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Rato Amatuwa merapal doa untuk menebus dosa. Satu persatu ayam hidup dibawa masuk ke rumah adat berbentuk panggung kayu yang diberi nama Umma Kaka. Rato komat-kamit di depan piring berisi pinang dan uang.

Hari itu, setiap anggota keluarga berbondong-bondong membawa ayam untuk mengetahui nasib dan melihat tindakan baik dan buruk yang dilakukan. Ada 300 ekor ayam yang terkumpul.

Setelah menjalani doa, sanak saudara Marapu menyembelih ayam. Mereka membakar ayam-ayam itu menggunakan jerami di depan rumah. Anak-anak, dewasa, perempuan, dan laki-laki bersuka cita membakar ayam dan mencabuti bulu-bulunya.

Ritual itu bagian dari upacara adat paling sakral Marapu, Wulla Poddu. Setiap setahun sekali, penghayat kepercayaan Marapu menggelar upacara bulan suci. Selama sebulan mereka merayakan hari besar itu. Biasanya Oktober-November. "Doa-doa untuk mendapatkan berkah," kata Rato Amatuwa, Senin, 29 November 2021.

Tetua adat Marapu Rato Amaleda membaca tanda pada tali usus ayam dalam perayaan Wulla Poddu di Desa Tarung, Waikabubak, Sumba, Nusa Tenggara Timur. TEMPO | Shinta Maharani

Di kalangan umat Muslim, hari raya itu seperti Idul Fitri dan Natal untuk umat Kristiani. Selain upacara, penduduk satu kampung makan-makan dan menari.

Saya mengikuti keseluruhan prosesi ritual selama tiga hari puncak perayaan pada 28 hingga 30 November. Hari pertama seluruh anggota keluarga berkumpul dan makan-makan. Siapapun yang datang tak boleh menolak makanan dan minuman yang disuguhkan oleh pemilik rumah. Tengah malam, pemuda pemudi menari mengelilingi bebatuan suci Marapu.

Bagian yang paling menarik adalah meramal nasib dan pengakuan dosa dengan cara membelah dada ayam. Maria Stefani deg-degan menyerahkan ayamnya kepada Rato Amaleda. "Seperti teka teki nasib baik dan buruk," kata Stefani.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tetua adat Marapu Rato Amatuwa merapal doa pada perayaan Wulla Poddu di Desa Tarung, Waikabubak, Sumba, Nusa Tenggara Timur. TEMPO | Shinta Maharani

Rato Amaleda membelah dada ayam dengan pisau sehingga terlihat jantung, hati, dan usus. Pada usus itulah ramalan nasib maupun tindakan baik dan buruk seseorang tergambar. Bila di usus itu terdapat urat-urat warna merah, maka pemilik ayam diramalkan dalam kondisi yang tidak baik. Dia bisa sakit maupun mengalami musibah lain. Tapi jika ususnya terlihat bersih, maka pemilik ayam dalam kondisi baik.

Stefani bernapas lega. Ayam yang dibelah dadanya itu memberi petunjuk baik. Rato Amaleda membaca keberkahan menghampiri Stefani.

Marapu memuja ruh leluhur Inapapa Nuku Amapapasara. Dalam menjalankan ritual adat, Marapu menggunakan ayam, babi, dan kuda sebagai bagian penting dari ritual mereka. Tanda-tanda di tubuh ayam itu, kata Rato Amatuwa, menjadi petunjuk atau pedoman hidup, seperti pada Al Kitab.

Penghayat kepercayaan Marapu yang tinggal di Desa Tarung, Waikabubak, Sumba, Nusa Tenggara Timur. TEMPO | Shinta Maharani

Baca juga:
Wisata Tanaman Obat di Pegunungan Menoreh Kulon Progo Yogyakarta

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

6 hari lalu

Senja di desa adat Waerebo, 28 April 2017. Desa adat Waerebo terletak di atas ketinggian 1200 Mdpl di Kabupaten Manggarai, NTT. ANTARA FOTO
Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

Wae Rebo, desa di perbukitan Pulau Flores, NTT dinobatkan sebagai salah satu kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index, serta diakui UNESCO


Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

8 hari lalu

Rumah adat Mbaru di Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur. TEMPO
Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

Wae Rebo di Flores menempati di urutan kedua setelah Rothenburg ob der Tauber di Jerman sebagai kota kecil terindah di dunia.


Profil Thomas Umbu Pati, Pejabat Otorita IKN yang Teken Surat Pembongkaran Rumah Warga

13 hari lalu

Thomas Umbu Pati. antaranews.com
Profil Thomas Umbu Pati, Pejabat Otorita IKN yang Teken Surat Pembongkaran Rumah Warga

Sosok Thomas Umbu Pati Pejabat Otorita IKN yang menandatangani surat peringatan penggusuran


Ratu Ngadu Bonu Wulla Caleg DPR Fraksi NasDem Dapil NTT II Mengundurkan Diri Meski Raih Suara Terbanyak, Siapa Dia?

14 hari lalu

Ratu Ngadu Bonu Wulla. Facebook
Ratu Ngadu Bonu Wulla Caleg DPR Fraksi NasDem Dapil NTT II Mengundurkan Diri Meski Raih Suara Terbanyak, Siapa Dia?

Ratu Ngadu Bonu Wulla caleg DPR Partai NasDem dapil NTT II memutuskan mengundurkan diri, padahal raih suara terbanyak kalahkan Viktor Laiskodat.


Polemik Pengunduran Diri Caleg NasDem Ratu Wulla, Benarkah Atas Perintah Partai?

15 hari lalu

Ratu Ngadu Bonu Wulla. Facebook
Polemik Pengunduran Diri Caleg NasDem Ratu Wulla, Benarkah Atas Perintah Partai?

Pengunduran diri caleg NasDem Ratu Wulla menuai polemik. Namun, benarkah pengunduran dirinya atas perintah partai?


Pastor di NTT Ini Lulus Seleksi Perwira Polri

15 hari lalu

Ilustrasi Polri. Istimewa
Pastor di NTT Ini Lulus Seleksi Perwira Polri

Seorang Imam Katolik di NTT Pastor Oktovianus Pelagian Ranta dari Keuskupan Agung Ruteng berhasil meraih kelulusan dalam Seleksi Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) TA 2024.


Bawaslu soal Caleg DPR RI NasDem Ratu Wulla Mundur: Itu Hak yang Bersangkutan

15 hari lalu

Ketua Badan Pengawas Pemilu Rahmat Bagja mengikuti rapat pleno rekapitulasi penghitungan surat suara luar negeri negara Taiwan di Gedung KPU, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024. KPU menargetkan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional serta penetapan hasil Pemilu 2024 untuk suara luar negeri dapat selesai hari ini. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bawaslu soal Caleg DPR RI NasDem Ratu Wulla Mundur: Itu Hak yang Bersangkutan

Bawaslu menanggapi soal pengunduran diri calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai NasDem dapil NTT II Ratu Wulla.


Misteri Pengunduran Diri Caleg NasDem Ratu Ngadu Bonu Wulla

15 hari lalu

Anggota Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI, August Mellaz, saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, 12 Maret 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Misteri Pengunduran Diri Caleg NasDem Ratu Ngadu Bonu Wulla

KPU akan mengkaji surat pengunduran caleg Partai NasDem dari Dapil NTT II Ratu Wulla. Diketahui, Ratu Wulla meraih suara tertinggi di dapilnya.


Cuaca Buruk, Seluruh Rute Penyeberangan di NTT Tutup Sementara

16 hari lalu

Ilustrasi penumpang di Pelabuhan. TEMPO/Johannes P. Christo
Cuaca Buruk, Seluruh Rute Penyeberangan di NTT Tutup Sementara

Seluruh rute penyeberangan di Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup sementara karena cuaca buruk.


Caleg DPR RI NasDem dari Dapil NTT II Ratu Wula Mengundurkan Diri

16 hari lalu

Ilustrasi saksi parpol saat pemilu. ANTARA/Rahmad
Caleg DPR RI NasDem dari Dapil NTT II Ratu Wula Mengundurkan Diri

Seorang caleg Partai NasDem dari Dapil NTT II Ratu Ngadu Bonu Wula mengundurkan diri meski meraih suara tertinggi. Kenapa?