TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan yang hobi menyambangi perkampungan di Kota Yogyakarta kini tak kesulitan lagi menemukan pergelaran seni tradisi yang terhenti selama pandemi Covid-19. Sebelum pagebluk, perkampungan penduduk di Kota Yogyakarta punya agenda seni tradisi untuk mereka tampilan di depan wisatawan.
Mulai November 2021 ini, berbagai agenda kesenian tradisional itu mulai berjalan lagi. Di antaranya Festival Kampung Prawirotaman, Wayangan di Dalem Yudonegaran, hingga Merti Kali di kawasan Sungai Gajah Wong. "Semua pergelaran seni tradisi harus mematuhi protokol kesehatan," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi saat menghadiri acara Merti Kali Gajah Wong di Kampung Gendeng, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Minggu 21 November 2021.
Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta menuturkan, seni tradisi penting untuk dilestarikan sebagai bagian dalam menjaga semangat masyarakat. Tradisi Merti Kali misalkan, merupakan upaya menjaga kebersihan sungai sekaligus menginspirasi masyarakat untuk terus merawat lingkungan.
Sungai di kawasan perkotaan, menurut Heroe Poerwadi, rentan dengan sampah rumah tangga karena padatnya permukiman, termasuk di daerah bantaran. Seni tradisi Merti Kali mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai, jangan mengambil binatang yang hidup di sungai, dan tidak merusak habitat sungai.
"Tujuan Merti Kali mengajak masyarakat di sepanjang bantaran sungai menjaga kelestarian dan mata airnya," kata Heroe Poerwadi. "Masyarakat tetap aman, terhindari dari banjir, serta hidup rukun dengan sungai."
Ketua Panitia Merti Kali, Joko Budi Santosa menuturkan, selain melestarikan budaya, kegiatan Merti Kali bertujuan menjaga kearifan lokal di tengah arus perubahan zaman. "Kami ingin mengingatkan masyarakat dan membangun kesadaran dalam melestarikan lingkungan serta menumbuhkan rasa memiliki sungai," kata Budi.
Melalui kegiatan seni tradisi Merti Kali, pemerintah mengajak seluruh penduduk di sepanjang bantaran sungai menanam pohon untuk menghijauan, mengelola sampah dan limbah cair dari rumah tangga. Pemerintah juga mengajak masyarakat menabur benih ikan untuk budidaya serta menjaga habitat.
Baca juga:
Begini Mahasiswa UGM Sulap Tempat Wisata di Gunungkidul
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.