TEMPO.CO, Yogyakarta - Yogyakarta merupakan salah satu kota yang terkenal dengan tempat wisata yang menarik. Tak hanya menyimpan banyak tempat wisata yang indah dan menakjubkan, kota itu ternyata punya berbagai macam tempat kuliner yang lezat.
Ada beragam kuliner legendaris khas Yogya dengan cita rasa manis, gurih dan pedas yang dijamin bisa menggugah selera siapapun. Berikut lima kuliner khas Yogyakarta yang harus dicoba menurut Indonesia Travel:
Lumpia Samijaya
Jika sedang berada di Jalan Malioboro, sempatkan untuk mampir dan mencicipi lumpia Samijaya, salah satu kuliner legendaris Yogya. Warung kecil yang sudah berdiri dari 1970-an ini menyajikan camilan lumpia goreng dengan cita rasa gurih dan akan lebih enak dinikmati saat masih hangat.
Lumpia Samijaya baru akan digoreng jika dipesan. Ada varian ayam dan telur puyuh spesial yang bisa dicoba.
Kopi Joss Angkringan Lik Man
Para penikmat kopi harus mampir ke sini untuk merasakan seruputan kopi hangat racikan Lik Man. Aroma semerbak kopi dan rasanya yang nikmat cocok diseruput sambil menikmati suasana malam Yogya.
Yang membuat kopi ini unik adalah sajian kopi ditambahkan arang membara yang diambil langsung dari tungku. Selain kopi, Angkringan Lik Man menyediakan ragam camilan dan aneka gorengan, seperti sate usus ayam dan sate telur puyuh.
Wedang Ronde Mbah Payem
Menikmati malam di Yogya akan makin hangat dengan semangkuk wedang ronde hangat. Wedang Ronde Mbah Payem ini spesial karena berbeda dengan wedang ronde lainnya.
Wedang ronde Mbah Payem diramu dengan menggunakan cara yang masih tradisional. Bahkan, tepung beras yang menjadi bahan isian wedang ronde, bukan tepung siap saji yang dijual di pasaran, melainkan ditumbuk sendiri.
Oseng Mercon Bu Narti
Kedai satu ini wajib didatangi para pecinta kuliner pedas. Hidangan jeroan sapi yang dibumbui cabe rawit ini dinamai mercon karena memiliki cita rasa yang super pedas. Cocok dipadukan dengan nasi putih yang hangat.
Jajanan Pasar Mbah Satinem
Kuliner satu ini disukai banyak orang karena cita rasa manis dan gurih. Dalam satu bungkusan daun pisang, pembeli dapat menikmati lupis, gatot, tiwul dan cenil beserta taburan parutan kelapa dan juruh (kuah dari gula merah). Jajanan pasar Mbah Satinem ini bisa dijadikan alternatif sarapan pagi sebelum berkeliling Yogyakarta.
YINOLA CRISSY ELENROSE HADRIAN
Baca juga: Wisatawan Masih Fluktuatif, Candi Prambanan Bidik Pasar Outdoor Wedding