TEMPO.CO, Jakarta - Setelah dua tahun, Amerika Serikat akan membuka kembali perbatasan untuk turis asing yang sudah divaksinasi pada 8 November 2021. Para ahli mengatakan wisatawan internasional bersiap-siap untuk pembukaan itu.
Para ahli melihat bagaimana pembukaan perbatasan yang akan datang memengaruhi industri perjalanan secara keseluruhan. Setelah pengumuman tersebut, pemesanan hotel, pencarian penerbangan dan persewaan rumah liburan di seluruh Amerika telah mengalami lonjakan permintaan.
Expedia melihat adanya peningkatan 43 persen pada wisatawan Australia yang mencari hotel di Amerika. Kemudian ada peningkatan 28 persen dalam pencarian hotel dari wisatawan Inggris dan peningkatan 24 persen dari wisatawan Prancis.
Sedangkan Vrbo sebuah perusahaan sewa rumah Amerika melihat peningkatan lebih dari 160 persen dari wisatawan internasional. Inilah yang diharapkan para pelancong ketika Amerika membuka kembali perbatasan udara dan darat internasionalnya hari ini.
Yang diiziinkan masuk adalah wisatawan yang telah divaksinasi dengan suntikan yang disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, meliputi Pfizer-BioNTech, Moderna, Johnson & Johnson, AstraZeneca/Oxford, Sinopharm, Sinovac dan Covishield. Sedangkan pelancong yang belum divaksinasi, termasuk warga Amerika akan diminta untuk menunjukkan bukti tes negatif Covid-19 yang diambil satu hari setelah naik ke penerbangan.
Ketika pembukaan kembali perbatasan diumumkan, maskapai menyiapkan jet mereka untuk mengantisipasi peningkatan permintaan. Sejak pengumuman perbatasan Amerika dibuat pada akhir September, aplikasi perjalanan Hopper melihat lonjakan 338 persen dalam pencarian penerbangan internasional ke AS untuk perjalanan.
Juru bicara United Airlines mengatakan bahwa maskapai mengharapkan lebih dari 30.000 penumpang internasional pada 8 November, menambah sebagian besar penerbangan yang cukup penuh sejalan dengan puncak musim panas tahun ini. Namun, pemesanan internasional masih tetap turun dibandingkan sebelum Covid-19.
Para ahli sepakat ada dua hal yang akan dicari para pelancong ke depan, termasuk ke Amerika Serikat, yaitu fleksibilitas dan informasi. "Orang-orang memperhatikan kebijakan pembatalan, memesan harga fleksibel. Ini semua adalah pelajaran yang kita pelajari, suka atau tidak, selama pandemi dan ini adalah pelajaran dari bagaimana kami merencanakan perjalanan kita, " kata Fish Expedia.
ANDINI SABRINA | TRAVEL AND LEISURE
Baca juga: 10 Negara Terbaik untuk Tujuan Wisata 2022 Versi Lonely Planet