TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengatakan masih banyak orang luar daerah yang mengira bahwa Tanjungpinang adalah Pangkal Pinang. Padahal, kedua kota itu berbeda.
"Orang Jakarta (misalnya), tahunya Kepulauan Riau itu Batam dan Bintan. Sangat sedikit yang mengenal Tanjungpinang, justru dikiranya Pangkal Pinang," kata Ansar, Kamis, 4 November 2021.
Tanjungpinang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Riau. Sedang Pangkal Pinang merupakan ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Karena itu, Ansar mengatakan ia sedang berupaya untuk menghapus anggapan itu dan membuat Tanjungpinang lebih dikenal di Kepulauan Riau. Upaya itu dilakukan dengan membenahi sarana dan prasarana infrastruktur di "Kota Gurindam" itu supaya memiliki daya tarik bagi orang-orang luar untuk datang.
"Harus kita benahi betul-betul, biar Tanjungpinang ini makin dikenal luas. Masa ibu kota provinsi tertinggal dari kabupaten/kota lain, di antaranya Batam dan Bintan," ujar Ansar.
Kota Batam dan Kabupaten Bintan selama ini memang dikenal sebagai tujuan utama wisata di Kepulauan Riau. Wisatawan domestik dan mancanegara menjadikan Batam dan Bintan sebagai tempat wisata favorit untuk menikmati pesona alam.
Ansar mengatakan salah satu pembenahan infrastruktur yang akan dilakukan di Tanjungpinang adalah penataan jalan menuju Bandara Raja Haji Fisabilillah dan pembangunan jembatan layang di jalan simpang mal Ramayana yang diprediksi menelan anggaran Rp 60 miliar. Pihaknya juga akan menata kawasan pusat Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau di Pulau Dompak untuk dijadikan sebagai objek wisata.
Kepulauan Riau juga akan melakukan revitalisasi objek wisata bersejarah Pulau Penyengat mulai 2022 dengan anggaran sebesar Rp 25 miliar. Ansar mengatakan pihaknya bertekad mengubah wajah Tanjungpinang sebagai ibu kota provinsi. "Kalau kita jalannya lambat, seperti siput, maka Tanjungpinang ini tidak akan berubah, begini-begini saja sampai nanti," ujarnya.
Baca juga: Limbah Minyak Cemari Pantai di Bintan, Pelaku Wisata dan Pengunjung Mengeluh