TEMPO.CO, Yogyakarta - Proyek nasional jalan tol Yogya-Solo yang ditarget rampung dan digunakan pada 2023 digadang-gadang bisa lebih menggeliatkan destinasi di area Yogyakarta-Jawa Tengah dan tak sekedar memudahkan akses moda.
Kalangan pelaku jasa konstruksi meminta dalam pembangunan infrastruktur dengan panjang kurang lebih 22 kilometer dan total bidang kurang lebih sebanyak 2 906 bidang dengan luas lebih kurang 180,5 hektare itu perlu memperhatikan aspek pendukung pariwisatanya. "Khususnya bagian rest-rest area jalan tol, selama ini amatan kami masih kurang dikemas untuk mendukung mobilitas wisata," kata Ketua Umum Asosiasi Kontraktor Nasional (Askonas) Muhammad Lutfi Setiabudi di sela forum Jasa Konstruksi Lintas Daerah di Yogyakarta, Kamis, 4 November 2021.
Lutfi menuturkan sudah waktunya jalan tol diduetkan dengan promosi kawasan rekreasi. Apalagi Jawa Tengah dan Yogyakarta memiliki banyak sebaran destinasi berbagai jenis, baik alam maupun buatan. "Yang perlu didorong bagaimana rest area- rest area jalan tol itu bisa menjadi media promosi destinasi wisata terdekat," kata dia.
Menurut Lutfi, rest area yang disediakan dalam kawasan jalan tol selama ini cenderung hanya diarahkan untuk wisatawan sekadar transit, istirahat dan makan minum. "Misalnya saya pernah berhenti di rest area Boyolali, tapi saya tidak tahu apa saja destinasi wisata Boyolali padahal mau susur kawasan itu," kata dia.
Padahal, menurut Lutfi, orang yang berpergian lewat jalan tol tak sedikit yang mencari informasi di dekat rest-rest area itu. "Ini yang musti bisa dikemas lebih baik melibatkan pelaku usaha wisata dan pemerintah setempat," ujarnya.
Lutfi menuturkan pihaknya melihat dalam titik rest area sedianya juga bisa disediakan layanan semacam tourist information center. Bentuknya bisa baliho, brosur, papan penunjuk atau secara langsung melalui agen agen wisata.
"Jika rest area bisa dikemas untuk mendukung wisata seperti itu, tentu keberadaan jalan tol juga akan punya peran menghidupkan sektor wisata," kata Lutfi.
Tol Yogya-Solo sendiri diharapkan akan semakin memperlancar konektivitas perekonomian masyarakat baik dari sektor industri, barang dan jasa karena akan tersambung dengan Tol Trans Jawa ruas Semarang-Solo. Selain itu, diharapkan bisa meningkatkan aksesibilitas menuju kawasan wisata di sekitar wilayah Pulau Jawa bagian selatan seperti Destinasi Pariwisata Super Prioritas Borobudur.
Baca juga: Hidupkan Kembali Wisata Surabaya, Jalan Tunjungan Dihiasi Mural