TEMPO.CO, Jakarta - Musim hujan menjadi momentum yang tepat untuk melakukan aksi bersih-bersih pantai. Musababnya, selama musim hujan, air laut pasang akan membawa berbagai sampah dari tengah laut atau darah. Sampah ini tentu berbahaya untuk lingkungan dan biota laut.
Survei Sustainable Travel Trends 2021 Agoda, pantai dan perairan yang tercemar adalah kekhawatiran terbesar kedua yang menjadi dampak pariwisata terhadap lingkungan. Senior Country Director, Indonesia, Agoda, Gede Gunawan mengajak karyawan, rekanan, dan wisatawan untuk membersihkan pantai sembari berpelesir.
"Kami mendorong karyawan untuk mengambil hari libur dan menjadi relawan demi melakukan sesuatu yang mereka yakini dan mendukung komunitas di mana kami bekerja," kata Gede Gunawan dalam keterangan tertulis, Sabtu, 30 Oktober 2021. Pada Jumat, 29 Oktober 2021 misalkan, sebanyak 200 orang yang terdiri atas 50 relawan Agoda, 100 partner hotel Agoda, dan masyarakat membersihkan Pantai Kuta di Bali.
"Ini menjadi bagian dari perubahan, membantu melindungi pantai, saat pariwisata kembali buka secara bertahap," kata Gede Gunawan. "Dengan begitu, kita semua turut berkontribusi pada pengalaman berwisata yang lebih baik bagi wisatawan di pantai."
Tetap menerapkan protokol kesehatan, para relawan itu memakai sarung tangan untuk memungut sampah yang berserakan di Pantai Kuta, terutama di kawasan Legian, Bali. Selain di Bali, relawan Agoda juga telah membersihkan pantai di Singapura dan Phuket, Thailand pada Agustus dan September 2021, lewat kampanye #MyPledge. Wilayah berikutnya akan akan disasar adalah Hong Kong dan Bangkok.
Baca juga:
Hotel Sebaiknya Menyediakan 3 Fasilitas Baru untuk Tamu Seperti di Singapura
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.