TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan pariwisata masih menjadi sector engine growth atau mesin pertumbuhan pemulihan ekonomi di wilayahnya usai pandemi. Untuk mendorong bangkitnya sektor pariwisata dan perekonomian secara keseluruhan, ia mendorong ribuan hotel dan restoran segera menerapkan aplikasi PeduliLindungi seluruhnya
"Sekurang-kurangnya terdapat 793 hotel dan 509 restauran di DIY yang telah dan proses menggunakan aplikasi Peduli Lindungi," kata Sultan, Kamis, 28 Oktober 2021.
Sultan membeberkan sektor wisata Yogyakarta perlahan pulih karena terbantu dengan masifnya vaksinasi Covid-19 yang diimbangi dengan berbagai penerapan kebijakan pendukungnya. Mulai dari tertibnya penutupan sementara seluruh destinasi, penegakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM di bidang pariwisata, implementasi aplikasi PeduliLindungi dan implementasi aplikasi pendata wisatawan Visiting Jogja.
"Selanjutnya, dalam pemulihan ini kita perlu promosi wisata yang bersifat brain awareness dan edukatif," kata Sultan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Bappeda DIY Beni Harsono mengatakan satu hal yang dipersiapkan Yogya menghadapi transisi pandemi Covid 19 menjadi endemi adalah pemulihan sektor wisata. Dari hasil perkembangan sampai dengan 10 Oktober 2021, dari total hotel dan restoran pengguna PeduliLindungi masih berjumlah 201 unit.
"Sedangkan objek wisata yang telah mendapatkan sertifikasi CHSE berjumlah 265 objek se-DIY," kata Beni.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Bobby Ardyanto Setyo Ajie untuk pemulihan sektor wisata di masa pandemi Covid-19 ini yang terpenting konsistensi kebijakan pemerintah, termasuk PeduliLindungi. "Pelaku industri wisata butuh kepastian kebijakan sehingga dapat merencanakan dan mengambil keputusan. Pemerintah juga perlu intens memonitor dan mengevaluasi tren pergerakan wisatawan," kata dia.
Baca juga: Seluruh Wahana Wisata Taman Pintar Yogyakarta Dibuka Lagi, Kecuali Satu