TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pihaknya terus melakukan promosi pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara. Promosi itu dilajukan dengan menggandeng biro perjalanan di 19 negara.
"Kami menggandeng biro perjalanan di 19 negara dan melalui media kami sendiri maupun kampanye #ItsTimeforBali kami juga sudah men-trigger aktivasi dari perwakilan Indonesia di luar negeri untuk mendorong industri pariwisata khususnya di Bali untuk mengamplifikasi di channel destinasi masing-masing," kata Sandiaga, Senin, 25 Oktober 2021.
Pemerintah sebelumnya memutuskan pembukaan kembali pintu wisata Bali dan Kepulauan Riau untuk turis asing sejak 14 Oktober lalu. Ada 19 negara yang warganya bisa masuk ke dua wilayah itu dengan sejumlah persyaratan ketat.
Selain promosi, Sandiaga mengatakan pihaknya melakukan proses monitoring dan evaluasi secara ketat. Memasuki pekan kedua sejak dibukanya kembali penerbangan internasional dari 19 negara tersebut, ada beberapa evaluasi yang menjadi perhatian.
Misalnya penyempurnaan regulasi terkait entry point bandara di Bali dan Kepri, sinkronisasi data hotel karantina yang dimiliki oleh Kemenkes, Kantor Kesehatan Pelabuhan Bali dan Bali Tourism Board. Sandiaga juga tengah membahas kembali perihal asuransi dan Keputusan Satgas Nomor 15 Tahun 2021 yang menyatakan wisatawan tidak diperbolehkan keluar kamar atau vila yang ditunjuk.
"Regulasi entry point di Bali dan Kepri ini terus kita tingkatkan, sinkronisasi dan juga terkait usulan pemanfaatan Live On Board (LOB), yaitu karantina di atas kapal phinisi dan skema pembayaran asuransi juga terus disempurnakan," kata Sandiaga.
Hingga saat ini, dilaporkan belum ada penerbangan internasional yang masuk di Bali. Pemerintah sebelumnya menyatakan bahwa kemungkinan hal itu karena para turis asing membutuhkan banyak persiapan sebelum berangkat dan promosi yang perlu dilakukan lebih gencar.
Baca juga: Tutup Berbulan-bulan, Garuda Wisnu Kencana Bali Buka Lagi Mulai Hari Ini