Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Punya Salju Abadi di Puncak Jaya Papua

Reporter

image-gnews
Barisan Sudirman di Puncak Jaya memiliki salju abadi. Foto: Arfani Mujib/Wikipedia
Barisan Sudirman di Puncak Jaya memiliki salju abadi. Foto: Arfani Mujib/Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salju merupakan hal yang lumrah ditemui di negara-negara beriklim subtropis. Ketika memasuki musim dingin, negara-negara subtropis biasanya akan dihujani salju yang datang bersamaan dengan cuaca super dingin. Namun, salju ternyata juga bisa ditemui di negara tropis, salah satunya adalah Indonesia.

Puncak Jaya yang berada di rangkaian Pegunungan Jayawijaya, Papua merupakan wilayah di Indonesia yang terdapat salju. Hal tersebut membuat Puncak Jaya, atau yang dikenal sebagai Puncak Carstensz Pyramid, menjadi salah satu puncak pegunungan yang paling terkenal di Indonesia. Salju yang berada di sana dikenal sebagai salju abadi.

Mencapai Puncak Jaya memerlukan usaha yang cukup besar dan sulit. Dilansir dari kemenparekraf.go.id, Puncak Jaya memiliki ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl), yang membuatnya menjadi salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Selain ketinggiannya yang cukup ekstrem, Puncak Jaya juga merupakan sebuah gunung karang atau limestone. Hal tersebut membuat Puncak Jaya cukup sulit untuk didaki. Perlu kemampuan mendaki yang cukup baik untuk mendaki Puncak Jaya.

Pendakian yang berat dan penuh perjuangan akan terbayar ketika berhasil mencapai Puncak Jaya. Hamparan salju abadi yang tetap bersinar di tengah udara panas iklim tropis siap memanjakan mata pendaki yang berhasil mencapai puncak. Sayangnya, salju abadi yang berada di Puncak Jaya dikabarkan akan segera hilang.

Dilansir dari tempo.co, perubahan iklim yang tidak bisa dibendung akan mengancam keberadaan salju abadi. Selain itu, gletser yang berada di Puncak Jaya tidak mampu bertahan terlalu lama di tengah terpaan cuaca panas iklim tropis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 2010, ketebalan gletser di Puncak Jaya mencapai 32 meter. Namun kini, gletser di Puncak Jaya terus mengalami penipisan hingga 7 meter setiap tahunnya. Selain ketebalan, gletser yang ada di Puncak Jaya juga semakin menyusut. Pada 2020, gletser di Puncak Jaya hanya tersisa seluas 100 hektare, padahal dahulu luasnya mencapai 2000 hektare.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi penipisan lapisan salju dan gletser di Puncak Jaya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah berupaya untuk merangkul Pemerintah Daerah dan berbagai organisasi internasional untuk melindungi salju abadi. Salah satu upaya tersebut adalah dengan memberantas praktik penebangan dan penggundulan hutan liar yang mengakibatkan emisi karbon meningkat. 

BANGKIT ADHI WIGUNA 

Baca: Salju Puncak Jaya Papua Bisa Menghilang dalam 10 tahun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

4 jam lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.


Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

4 jam lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024


Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

7 jam lalu

Peta pusat gempa Gorontalo. Foto : X
Info Gempa Terkini BMKG: Gorontalo Terguncang Tengah Malam, Bawean Kembali Bergetar

Gempa M5,3 mengguncang sebagian wilayah Provinsi Gorontalo tengah malam tadi.


Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

8 jam lalu

Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, 26 Februari 2024. ANTARA/HO-Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.


Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

9 jam lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

BMKG meminta Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari ini.


Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

10 jam lalu

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.


Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

22 jam lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.


Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bumi Tektonik M4,2 Terdeteksi di Bawean, Intensitas Getarannya III-IV MMI

BMKG mendeteksi gempa di Bawean, Jawa Timur, pada Rabu siang, 24 April 2024. Dipicu pergerakan sesar lokal


Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

1 hari lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi di berbagai perairan. Kecepatan angin tertinggi terpantau di daerah Jawa hingga Sumba.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

Sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan BMKG dilanda hujan pada Rabu, 24 April 2024