TEMPO.CO, Jakarta - Kepulauan Riau telah mulai menerima kembali kedatangan wisatawan mancanegara sejak 14 Oktober lalu seperti Bali. Namun kebijakan tersebut belum membuat adanya kedatangan internasional ke daerah tujuan wisata favorit di Batam dan Bintan.
Saat ini, kedatangan turis asing baru diizinkan melalui Bandara Internasional Hang Nadim. Sedangkan, menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Buralimar, rata-rata wisatawan mancanegara datang lewat pelabuhan internasional.
"Kondisi Batam dengan Bali berbeda. Kalau di Bali memang yang diandalkan itu bandara internasionalnya, tetapi kalau di Bandara Hang Nadim Batam, jarang digunakan, kecuali ada kelompok wisatawan mancanegara yang carter pesawat," kata Buralimar, Rabu, 20 Oktober 2021.
Karena itu, Buralimar meminta pemerintah pusat mempertimbangkan untuk membuka pelabuhan internasional di Batam, Bintan dan Tanjungpinang. Di Batam dan Bintan, menurut dia, pembukaan akses pelabuhan internasional dibutuhkan untuk menarik perhatian wisman.
Misalnya wisatawan asing asal Singapura yang biasanya datang lewat jalur pelabuhan karena bertetangga dengan Kepri. Bahkan wisatawan asal berbagai negara yang sempat tinggal atau berlibur selama beberapa hari di Singapura, kemudian berkunjung ke Batam dan Bintan melalui pelabuhan internasional.
"Persoalannya sekarang, Singapura masih menutup akses masyarakatnya ke luar negeri. Begitu pula dengan wisatawan asal Malaysia banyak berkunjung ke Kepri sebelum pandemi. Hal itu disebabkan kedua negara bertetangga dengan Kepri," kata Buralimar.
Untuk menarik minat wisatawan mancanegara, menurut Buralimar, pihak maskapai bisa bekerja sama dengan travel wisata untuk menyediakan paket wisata. Misalnya wisman dapat carter pesawat ke Bandara Hang Nadim Batam dan menikmati sejumlah objek wisata di Bintan dan Batam. "Paket wisata yang menarik akan menarik perhatian wisman," ujarnya.
Baca juga: Sandiaga Uno Pertimbangkan Pembukaan Pintu Wisata Aceh untuk Turis Asing
