Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Bersama, Kopi Papua Demi Bantu Mahasiswa Bayar SPP

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasikopi. fadquip.com
Ilustrasikopi. fadquip.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kopi dari pegunungan Papua termasuk kopi terbaik dunia. Salah satunya adalah kopi dari Pegunungan Bintang, Papua, yang masuk dalam cup of excellent karena memiliki cita rasa yang unik dan jarang ditemukan pada kopi arabika lainnya.

Kopi dari pegunungan ini jua yang membantu pemuda di Papua untuk mengenyam pendidikan. Peneliti Balai Arkelogi Papua, Hari Suroto menceritakan bagaimana dua mahasiswa asal Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, berjualan kopi hasil bumi dari orang tua untuk membayar uang kuliah. Mereka adalah Alpius Uropmabin dan Karolus Asemki.

"Mereka menjual kopi yang dikirim oleh orang tuanya di kampung untuk membayar SPP dan biaya hidup di Kota Jayapura," kata Hari Suroto yang pernah menjadi dosen arkeologi Universitas Cenderawasih, Papua, kepada Tempo. Hari turut membantu memasarkan kopi para petani dari Kabupaten Pegunungan Bintang. Dari situ, lahirlah Kopi Hari Bersama.

Kopi Hari Bersama, menurut Hari Suroto, adalah jenis kopi arabika yang berasal dari kebun kopi yang terletak 2.000 meter di atas permukaan laut atau mdpl. Pohon kopi berada di kebun semi hutan, tumpang sari dengan tanaman palawija terutama ubi jalar. "Ini kopi organik, semua mengandalkan kebaikan alam," ujarnya.

Mahasisa Papua, Alpius Uropmabin dan Karolus Asemki membawa biji kopi hasil para petani Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Foto: Hari Suroto

Mulai dari proses panen menggunakan tangan hingga pemrosesan buah kopi menjadi green bean juga masih manual dengan tangan. Suhu udara di Distrik Okbibab sangat dingin. Sebab itu, proses pengeringan atau penjemuran biji kopi butuh waktu lama.

Untuk sampai ke Kota Jayapura, biji kopi dari Kabupaten Pegunungan Bintang ini hanya bisa lewat jalur udara. Hari Suroto menjelaskan, dari Distrik Okbibab, biji kopi dikirim menggunakan pesawat kecil jenis twin otter. Ini bukan penerbangan terjadwal dan belum ada jalan darat menuju distrik tersebut.

Sarana transportasinya hanya berjalan apabila ada yang mencarter dari Sentani, Jayapura, ke Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang. Ketika pesawat akan kembali, barulah para petani menitipkan kopi. Ongkos kirimmnya Rp 7.500 per kilogram. Biji kopi dari Distrik Okbibab dikemas dalam karung bekas wadah beras.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kalaupun ingin lewat jalan darat, maka medan yang ditempuh sangat berat dan jauh. Dari Distrik Okbibab ke Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, harus melalui jalan setapak sekitar satu sampai 1,5 hari. Dari Oksibil kemudian menempuh perjalanan sekitar 277 kilometer ke arah utara menuju Jayapura. Sementara tiket pesawat dari Bandara Sentani, Jayapura, ke Distrik Okbibab seharga Rp 2 jutaan per orang.

Hari Bersama Coffee menjual kopi dari pegunungan Papua. Foto: Hari Suroto

Di Distrik Okbibab, tidak ada menara pemancar untuk komunikasi telepon seluler. "Yang ada hanya pemancar radio SSB di kantor distrik atau petugas maskapai pesawat perintis," ujar Hari Suroto. Untuk berkomunikasi dengan keluarga di Jayapura, para mahasiswa menggunakan pesan instan WhatsApp, melalui jaringan satelit dengan tarif per jam.

Hari Suroto memasarkan Kopi Hari Bersama lewat online. Tersedia dalam bentuk bubuk maupun biji kopi. "Saya hanya membantu membantu memasarkan kopi dari petani Suku Ngalum di pedalaman Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua," ujarnya

Kopi Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, pertama kali dikenalkan oleh misionaris pada 1970-an. Bibit kopi berasal dari Moanemani, yang terkenal sebagai penghasil kopi arabica. Adalah Suku Mee yang menanam kopi di Moanemani, Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Papua.

Baca juga:
Kopi Kiwirok Paling Dicari Selama PON XX Papua 2021, Masuk Cup of Excellent

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TPNPB-OPM Klaim Penembakan terhadap Brigadir Polisi di Lanny Jaya Papua

18 jam lalu

Polres Lanny Jaya saat melakukan penjagaan di lokasi penembakan di Kampung Dukom, Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Selasa, 10 September 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polda Papua
TPNPB-OPM Klaim Penembakan terhadap Brigadir Polisi di Lanny Jaya Papua

TPNPB-OPM mengklaim melakukan penembakan di Lanny Jaya, Papua Pegunungan pada Selasa malam.


Penembakan di Papua, Seorang Brigadir Polisi Tewas

23 jam lalu

Polres Lanny Jaya saat melakukan penjagaan di lokasi penembakan di Kampung Dukom, Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Selasa, 10 September 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polda Papua
Penembakan di Papua, Seorang Brigadir Polisi Tewas

Brigadir Johan Herik Sibarani tewas akibat penembakan yang dilakukan orang tak dikenal


4 Varian Cold Brew Sensation Djournal Coffee yang Dibuat dari Biji Kopi Enrekang

1 hari lalu

Cold Brew Sensation, Djournal Coffee. (dok. Djournal Coffee)
4 Varian Cold Brew Sensation Djournal Coffee yang Dibuat dari Biji Kopi Enrekang

Dengan racikan setiap cold brew dengan cermat, juga menciptakan pengalaman yang membawa kebahagiaan dan kepuasan kepada para penikmat kopi


Profil Trigana Air yang Tergelincir di Bandara Kamanap Serui

2 hari lalu

Pesawat Trigana PK YSP ATR 42-500  tergelincir di Bandar Udara Stevanus Rumbewas Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Senin 9 September  2024. pesawat Trigana Air PK YSP ATR 42-500 yang tergelincir saat hendak lepas landas di Bandara Stevanus Rumbewas Kamanap Kepulauan Yapen, Papua. Foto : dokumen  Polda Papua
Profil Trigana Air yang Tergelincir di Bandara Kamanap Serui

Profil Trigana Air yang pesawatnya tergelincir di Bandara Kamanap Serui, Papua.


Pesawat Trigana Air Tergelincir di Kepulauan Yapen Saat Hendak Take Off ke Jayapura

2 hari lalu

Pesawat Trigana PK YSP ATR 42-500  tergelincir di Bandar Udara Stevanus Rumbewas Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Senin 9 September  2024, FOTO:dokumen  Polda Banten
Pesawat Trigana Air Tergelincir di Kepulauan Yapen Saat Hendak Take Off ke Jayapura

Pesawat Trigana Air tergelincir sejauh 1.200 meter di Bandar Udara Stevanus Rumbewas Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen.


Mengintip Cara Meracik Kopi Aceh yang Masih Menggunakan Saringan

2 hari lalu

Barista kedai kopi Solong yang terletak di Jalan Iskandar, Ulee Kareng, Banda Aceh, sedang mempersiapkan kopi untuk pelanggan, Jumat (06/07/2024). (ANTARA/FAJAR SATRIYO)
Mengintip Cara Meracik Kopi Aceh yang Masih Menggunakan Saringan

Beda dengan kedai kopi modern yang menggunakan mesin, kedai kopi di Aceh masih menyeduh kopi dengan saringan. Jadi daya tarik pengunjung


Peringati Hari Olahraga Nasional: Prestasi Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas

2 hari lalu

Mendiang atlet angkat besi Indonesia Lisa Rumbewas saat acara angkat besi di Olimpiade. (ANTARA/HO-referensi pihak ketiga/pri)
Peringati Hari Olahraga Nasional: Prestasi Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas

Memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) beberapa atlet angkat besi kerap mengharumkan nama Indonesia, termasuk lifter Lisa Rumbewas.


Menikmati Secangkir Kopi Aceh di Kedai Solong yang Sederhana, Langganan Para Petinggi

2 hari lalu

Para pelanggan bercengkrama di kedai kopi Solong yang terletak di Jalan Iskandar, Ulee Kareng, Banda Aceh, Jumat (06/07/2024). (ANTARA/FAJAR SATRIYO)
Menikmati Secangkir Kopi Aceh di Kedai Solong yang Sederhana, Langganan Para Petinggi

Kedai ini bukan sekadar tempat menyesap kopi nikmat, tetapi juga menjadi tempat bercengkrama dan bercanda dalam nuansa tradisional.


Mengenal Kopi Sanger, Minuman Khas Aceh yang Diracik Penuh Pengertian

2 hari lalu

Kopi aceh Sanger dan Sanger Mini di Fakultas Kopi, Jalan Hangkelkir, Jakarta, 18 Juli 2016. TEMPO/ Nita Dian
Mengenal Kopi Sanger, Minuman Khas Aceh yang Diracik Penuh Pengertian

Kopi sanger yang berasal dari Banda Aceh ini memiliki perpaduan unik antara kopi dan susu yang disajikan secara khas.


Saat Raja Keraton Yogya Mendadak Jadi Barista Di Ajang Jogja Coffee Week 2024

4 hari lalu

CAPTION: Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadi barista dalam pembukaan event Jogja Coffee Week 2024 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta Jumat 6 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Saat Raja Keraton Yogya Mendadak Jadi Barista Di Ajang Jogja Coffee Week 2024

Sri Sultan Hamengku Buwono X mendadak jadi barista dalam pembukaan event Jogja Coffee Week 2024 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta Jumat 6 September 2024.