Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nikmati Keindahan Alam Papua di 5 Destinasi Wisata Ini

Reporter

image-gnews
Warga melakukan ritual Isolo di atas perahu dalam Pembukaan Festival Danau Sentani ke-9 di Kampung Wisata Khalkhote, Sentani Timur, Papua, 20 Juni 2016. Festival ini juga menampilkan upacara adat seperti penobatan Ondoafi. ANTARA/Rosa Panggabean
Warga melakukan ritual Isolo di atas perahu dalam Pembukaan Festival Danau Sentani ke-9 di Kampung Wisata Khalkhote, Sentani Timur, Papua, 20 Juni 2016. Festival ini juga menampilkan upacara adat seperti penobatan Ondoafi. ANTARA/Rosa Panggabean
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keindahan wilayah timur Indonesia memang sudah tidak diragukan lagi. Entah itu soal bawah laut, hingga puncak gunung, juga ragam flora faunanya, membuat banyak orang jadi ingin ‘balik lagi’. Salah satu daerah yang populer akan keindahan alamnya adalah Papua yang juga menyabet posisi sebagai pulau terbesar di Indonesia.

Butuh waktu berhari-hari untuk bisa mengunjungi berbagai destinasi wisata menarik di Papua. Tapi jika tak memiliki waktu banyak, sedikitnya lima destinasi alam berikut ini harus dikunjungi:

Danau Sentani

Salah satu dari sekian banyak danau yang indah dan populer di Papua adalah Danau Sentani. Berlokasi di lereng cagar alam Cycloop dengan ketinggian 75 meter di atas permukaam laut ini dapat membuat para wisatawan yang berkunjung merasakan sensasi ketenangan sembari ditemani semilir angin segar.

Danau terbesar di Papua ini juga bisa disaksikan para pengunjung yang datang ke Bukit Teletubies. Jika diperhatikan, bentuk danau ini menyerupai bentuk hati. Tak cuma itu saja, setiap Juni akan ada Festival Danau Sentani yang menampilkan tarian-tarian adat di atas perahu, upacara adat hingga kuliner khas Papua.

Air Terjun Bihewa Nabire

Bagi wisatawan yang menyukai berenang di aliran air yang jernih dan segar, Air Terjun Bihewa Nabire merupakan jawaban yang paling tepat. Berlokasi di Kabupaten Nabire, air terjun satu ini memiliki ketinggian 40 meter dengan tujuh tingkatan.

Jika pengunjung berhasil menaikinya hingga ke tingkatan paling atas, maka pengunjung bisa melihat panorama alam keindahan sembari mendengar suara air terjun. Suasana juga terasa semakin menyejukkan karena di sekeliling Air Terjun bihewa Nabire terdapat pohon-pohon hijau yang sangat rindang.

Lembah Baliem

Terletak di Pegunungan Jayawijaya, Papua, Lembah Baliem berada di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut yang juga menjadi tempat tinggal bagi beberapa suku seperti Suku Dani, Suku Lani dan Suku Yali. Para wisatawan bisa langsung melihat dan mengetahui bagaimana kehidupan warga Papua asli dengan budayanya yang sangat kental.

Suasana Sungai Baliem yang tenang dan berair dingin. Foto: @rolanddaniello

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal paling menarik yang bisa dilihat dari sini adalah festival yang memperlihatkan simulasi perang antara ketiga suku tersebut yang dikemas dalam bentuk pertunjukan tarian yang sangat mengesankan. Biasanya, Festival Lembah Baliem ini rutin digelar setiap tahunnya selama tiga hari pada Agustus dan akan membuat perhatian para turis tertuju ke sini.

Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Setelah dari ketinggian, kini saatnya terjun ke bawah laut. Ada Taman Nasional Teluk Cendrawasih yang hampir seluruhnya berupa perairan dan menjadi kawasan konservasi laut terbesar di Indonesia. Di sini terdapat berbagai pulau yang bisa dikunjungi, salah satunya adalah Pulau Mioswaar.

Untuk yang hobi menyelam, tempat satu ini tidak akan membuat menyesal. Ada begitu banyak fauna alam laut yang bisa ditemui seperti berbagai jenis ikan, kura-kura bahkan lumba-lumba yang juga bisa ditemui. Selain itu, taman nasional ini menjadi tempat pusat penelitian hiu paus.

Puncak Jayawijaya

Terletak di Taman Nasional Laurentz, Jayawijaya memiliki pemandangan panorama yang sangat indah. Berada di 4.884 meter di atas permukaan laut, Puncak Jayawijaya berhasil menjadi tempat tertinggi di Indonesia yang berlapiskan salju. Selain di Indonesia, Puncak Jayawijaya menjadi tempat tertinggi kedua di Asia setelah Gunung Hkakabo Razi di Myanmar.

Medan untuk bisa mencapai Puncak Jayawijaya Papua bisa dibilang sangat sulit dan butuh keahlian khusus untuk bisa sampai ke sana. Namun, wisatawan yang memang sudah ahli dalam mendaki harus buru-buru kesini karena sebentar lagi diprediksi salju tersebut akan segera hilang akibat perubahan iklim yang sangat sensitif.

LAURENSIA FAYOLA

Baca juga: PON Papua, Hasil Kriya Kulit Kayu dari Kampung Asei Jadi Oleh-oleh Favorit

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TNI Pastikan Jatuhkan Sanksi terhadap 13 Prajurit yang Siksa Warga Papua

4 jam lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Jatuhkan Sanksi terhadap 13 Prajurit yang Siksa Warga Papua

Sebanyak 13 prajurit TNI tersangka penganiayaan warga di Papua akan mendapat hukuman yang berbeda, sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.


Mulai April 2024, Ini Pajak yang Harus Dibayar Turis Berkunjung ke Barcelona

6 jam lalu

Barcelona. Unsplash.com/Dorian D1
Mulai April 2024, Ini Pajak yang Harus Dibayar Turis Berkunjung ke Barcelona

Berapa pajak yang harus dibayar turis yang berkunjung ke Barcelona?


Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

7 jam lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.


Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

8 jam lalu

Mahasiswa papua memegang poster bergambar penyiksaan oleh oknum TNI terhadap warga Papua mengikuti Aksi Kamisan 811 di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Dalam aksinya mahasiswa Papua mengecam penyiksaan yang dilakukan TNI kepada warga Papua yang belakangan menajdi sorotan publik karena videonya tersebar di media sosial. Mereka menuntut pelaku dipecat dan dihukum sesuai perbuatannya. TEMPO/Subekti.
Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

Komite HAM PBB membacakan temuan pelanggaran HAM di Indonesia, salah satunya isu extrajudicial killing terhadap orang Papua.


Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

1 hari lalu

Peta Distrik Sarmi, Papua. google.com
Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

Yayasan Pusaka mengidentifikasi deforestasi di Papua Januari-Februari 2024 seluas 765,71 Ha meski Indonesia mendapatkan dana dari komunitas global.


Perludem Sebut Sistem Noken dalam Pemilu Perlu Diubah, Ini Alasannya

1 hari lalu

Warga pegunungan memberikan hak pilihnya pada Pemilu serentak 2024 Sistem Noken di Kampung Algoni, Distrik Piramid, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 1.306.414 orang masuk dalam daftar pemilih tetap di Provinsi Papua Pegunungan yang akan menggunakan hak pilih untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten / Kota dan DPD. ANTARA / Gusti Tanati
Perludem Sebut Sistem Noken dalam Pemilu Perlu Diubah, Ini Alasannya

Perludem mencatat, dari 277 sengketa Pemilu 2024 yang masuk ke MK, hampir 10 persen terjadi di Papua Tengah.


Ke Jokowi, Bos Freeport Janjikan Smelter Gresik Beroperasi pada Juni 2024

1 hari lalu

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas dan Chairman & CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson ditemui di Kompleks Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Ke Jokowi, Bos Freeport Janjikan Smelter Gresik Beroperasi pada Juni 2024

PT Freeport Indonesia menjanjikan fasilitas pengolahan dan pemurniannya dapat berproduksi penuh pada tahun ini.


Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

2 hari lalu

Seekor biawak di Pulau Biawak, Indramayu, Jawa Barat, 26 Juni 2014. Pada sore hari, biawak-biawak berenang di tepi pantai untuk memangsa ikan. TEMPO/Aditya Herlambang
Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,


Kronologi Kematian 1 Anggota TPNPB-OPM, Ini Penjelasan Polda Papua

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Kronologi Kematian 1 Anggota TPNPB-OPM, Ini Penjelasan Polda Papua

WM telah masuk daftar pencarian orang (DPO) atas kasus penyerangan OPM terhadap pekerja proyek pembangunan Puskesmas Omukia pada Oktober 2023.


KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

3 hari lalu

Kepala Divisi Bidang Korupsi dan Politik ICW Ego Primayoga (kanan) dan Peneliti KontraS Rozy Brilian (kiri) memberikan keterangan pada media usai mengantar surat permohonan keterbukaan informasi publik tentang Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Dua organisasi itu mencatat sejumlah masalah pemilu seperti pelaporan dana kampanye partai politik maupun calon presiden tidak dapat diakses oleh masyarakat umum. TEMPO/ Febri Angga Palguna
KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

KontraS mengatakan perlu dilakukan evaluasi total seluruh langkah dan pendekatan keamanan yang selama ini berlangsung di Papua.