TEMPO.CO, Jakarta - Bus antarkota masih menjadi salah satu pilihan bagi para pelancong yang ingin bepergian. Harganya yang terjangkau menjadi pertimbangan dibandingkan dengan naik pesawat.
Namun para pelaku perjalanan seringkali mengalami pengalaman tak enak kala bepergian dengan bus antarkota. Misalnya saja harus berhadapan dengan calo tiket yang kadang berlaku sedikit memaksa atau menjal tiket dengan harga lebih mahal. Berikut adalah tips saat Anda harus bepergian dengan bus:
- Pahami situasi dan kondisi di terminal bus tempat naik
Pemahaman terhadap situasi dan kondisi di terminal bus bisa membantu Anda terhindar dari aksi calo. Anda bisa bertanya kepada kenalan atau rekan yang biasa bepergan naik bus di terminal tersebut.
Anggota komunitas bus juga biasanya mengetahui tips khusus berupa "kata sakti" yang bisa disebutkan untuk membuat calo tiket pergi dengan sendirinya. Sebagai contoh, ketika berada di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, kata sakti yang bisa kalian sebutkan adalah "mau naik Haryanto" atau kata-kata lain yang merujuk pada Perusahaan Otobus (PO.) Haryanto. Tidak diketahui secara pasti apa yang membuat nama PO tersebut disegani oleh kalangan calo tiket di terminal terbesar di Jakarta itu.
- Yakin dan jangan terlihat bingung
Tips pertama akan sia-sia jika Anda terlihat bingung ketika berada di terminal bus, terlebih yang menyandang predikat "sarang" calo tiket. Orang-orang yang terlihat kebingungan merupakan sasaran utama para calo tiket.
Sebenarnya, apabila Anda tampak yakin dan tidak terlihat bingung, kata-kata sakti yang disebutkan di atas tidak dibutuhkan. Ketika calo tiket menghadang atau mengerubungi Anda cukup katakan dengan tegas "sudah beli tiket" atau kata-kata lain yang serupa. Cara lain yang mungkin bisa dilakukan adalah menyiapkan tiket bekas untuk mengelabui para calo tiket dan perlihatkan tiket itu sekilas seolah-olah Anda sudah membeli tiket dan tinggal naik ke atas bus.
- Naik dari agen di luar terminal bus atau kantor perwakilan
Kini sejumlah PO memilih membuka agen atau kantor perwakilan tersendiri diluar terminal yang situasinya kadang tak kondusif. Selain jauh lebih aman, pilihan ini diambil lantaran mampu menjaring lebih banyak penumpang dibandingkan hanya menaikturunkan penumpang di terminal bus.
Meski begitu, bukan berarti naik dari agen atau kantor perwakilan sepenuhnya aman. Anda harus tetap waspada karena kemungkinan datangnya calo tiket masih ada. Bedanya, calo tiket yang ada di sana biasanya bekerja mempengaruhi pilihan penumpang. Penumpang ingin naik PO A tetapi diarahkan untuk naik PO B dengan iming-iming tertentu yang ternyata ketika bus datang malah tak sesuai ekspektasi.
- Beli tiket lewat platform daring
Saat ini, Anda sebenarnya bisa dengan mudah membeli tiket bus secara daring. Namun mang belum semua PO menyediakan layanan tersebut.
Anda bisa mencoba mencari tiket bus yang Anda inginkan lewat platform online travel agent atau website milik PO itu sendiri. Bahkan ada juga PO yang sudah bekerjasama dengan minimarket terentu untuk pembelian tiket. Kalau belum ada layanan itu, Anda bisa mencaei kontak PO bersangkutan dan memesan tiket via telepon.
Baca juga: Pergi ke Destinasi Wisata di Masa Pandemi Perlu Persiapan Khusus, Simak Tips Ini