TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta menyatakan telah mengkaji kemungkinan mencabut secara permanen kebijakan pemadaman lampu dan menerangi kembali kawasan Malioboro seperti sediakala di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3.
“Saat ini pemadaman lampu di Malioboro kami hentikan sementara sebagai uji coba bagaimana kondisinya ketika Covid-19 sudah mulai melandai," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Selasa, 28 September 2021.
Sejak Yogyakarta ditetapkan statusnya dengan PPKM Level 4 awal Juli lalu, seluruh titik Penerangan Jalan Umum (PJU) di sepanjang kawasan Malioboro dipadamkan. Tujuannya agar warga dan wisatawan tidak berkerumun di area pusat perbelanjaan dan pedagang kaki lima itu.
Baru mulai Ahad, 26 September lalu, sebagian titik penerangan jalan Malioboro itu menyala hingga hari ini. “Meski saat ini lampu-lampu telah kembali menyala, tetap kami awasi dan tidak begitu saja kami lepas monitoringnya,” kata Haryadi.
Untuk sampai kapan lampu-lampu itu dinyalakan, Haryadi mengatakan akan mengevaluasi setiap saat. Ia tidak menutup kemungkinan terus memperpanjang atau mempermanen kebijakan penerangan itu jika Malioboro terbukti kondusif di masa PPKM Level 3 ini. Dalam arti, wisatawan patuh memakai masker, menjaga jarak, tidak menciptakan kerumunan dan dapat diatur berwisata sehat.
"Jadi, kebijakan menyalakan lampu saat ini belum tentu permanen, tergantung nanti di lapangan terkendali atau tidak. Kalau wisata di Malioboro kembali tidak terkendali, meningkatkan potensi penularan, ya kami padamkan lagi," kata Haryadi.
Haryadi juga membantah penghentian kebijakan pemadaman lampu penerangan taman di Malioboro yang mulai dilakukan sejak Ahad, 26 September lalu karena Presiden Joko Widodo akan datang ke Yogyakarta dalam waktu dekat. "Tidak ada kaitannya dengan RI 1 (Presiden Jokowi akan datang). Ini upaya uji coba kami melihat situasi Malioboro jika diterangi kembali,” kata dia.
Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM) Desio Hartonowati mengaku cukup kaget sekaligus lega dengan kembali menyalanya lampu-lampu penerangan di Malioboro. “Sudah sejak Minggu kemarin kembali menyala, kami kaget juga setelah dua bulan padam,” ujarnya.
Desio berharap pemerintah kota tak kembali memadamkan lampu-lampu yang notabene menjadi salah satu sumber eksotisme Malioboro saat malam hari. “Wisatawan itu kan senangnya di Malioboro jalan-jalan, lalu mampir belanja, makan, beli cinderamata, kalau suasananya gelap jelas tak mau mampir,” kata dia.
Baca juga: Wisatawan Nekat Bertahan di Malioboro Yogyakarta Meski Gelap Gulita