TEMPO.CO, Jakarta - Kampung Patin terletak di Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar Riau. Keberadaannya dikelilingi pebukitan, dengan penduduk desa sekitar 500 kepala keluarga.
Mengutip kemendesa.go.id, dinamakan Kampung Patin, sebab mayoritas masyarakat setempat membudidayakan ikan pantin, yang mana setiap rumah setidaknya memiliki satu kolam ikan. Maka itu terdapat semboyan "Tiada rumah tanpa kolam" di Desa Koto Mesjid ini.
Saat ini, total luas kolam patin di Koto Mesjid telah mencapai 62 hektar. Perharinya, Kampung Patin bisa menghasilkan enam ton ikan per hari, dengan total mencapai Rp 90 juta.
Tak hanya berhasil dengan ikan segar, masyarakat di desa Koto Mesjid juga telah mampu memproduksi berbagai olahan dari ikan Patin. Di antaranya ikan asap atau salai, nugget ikan, bakso ikan dan abon ikan. Bahkan, desa ini telah mempunyai sentra pengolahan ikan sendiri, yang terdiri dari 50 lebih tempat penyalaian.
Tiap harinya, sentra tersebut membutuhkan 3 ton ikan sebagai bahan baku untuk memproduksi sekitar 3 ton ikan salai atau ikan asap per minggu. Apabila ditotal, dapat menghasilkan 12 ton ikan salai perbulannya.
Selain memiliki potensi perikanan, potensi lainnya di Kampung Patin, Desa Koto Mesjid ini adalah di bidang pariwisata. Saat ini telah ada dua kelompok sadar wisata yaitu Kelompok Sadar Wisata Puncak Kompe dan Sungai Gagak.
DELFI ANA HARAHAP