Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Sultan HB X Tak Mau Buru-buru Buka Bioskop di Yogyakarta

image-gnews
Ilustrasi Bioskop. shutterstock.com
Ilustrasi Bioskop. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X belum memberi restu pembukaan bioskop di wilayahnya meski pemerintah pusat mengizinkan dan status PPKM di Yogyakarta sudah turun ke Level 3.

"Untuk bioskop nantilah, itu kan tempat berkumpul, jangan membuka ruang-ruang seperti itu dulu," ujar Sultan di Yogyakarta, Selasa, 14 September 2021.

Sultan mengatakan sebenarnya pihaknya tak masalah dengan ketentuan bioskop yang diizinkan beroperasi di masa PPKM Level 3 ini. "Yang penting bagi saya itu, siapa yang mau bertanggungjawab (jika terjadi penularan kasus Covid-19),"ujar Raja Keraton Yogyakarta itu.

Koordinator PPKM Level Jawa-Bali Luhut Pandjaitan sebelumnya menyampaikan sejumlah pelonggaran dalam perpanjangan PPKM Level hingga 20 September 2021. Salah satunya bioskop boleh buka di wilayah dengan PPKM level 2 dan 3 dengan kapasitas maksimal 50 persen dan aksesnya memakai aplikasi PeduliLindungi.

Namun, Sultan tak mau di Yogyakarta muncul tren asal-asalan membuka ruang berkumpul masyarakat, tapi setelah didalami, tak ada pihak yang mau bertanggungjawab jika kasus Covid-19 melonjak lagi. "Kalau waton (asal) buka, terus terjadi penularan dan pas ditanya, siapa yang bertanggungjawab lalu jawabannya 'Wah kulo boten' (Wah, bukan saya), kan repot," kata dia.

Sultan menuturkan, hal serupa ia terapkan untuk desakan berbagai pihak agar Yogya membuka destinasi wisata. Ia menegaskan sama sekali tak akan melarang destinasi dibuka di masa PPKM Level 3 Yogyakarta sepanjang ada yang mau diminta pertanggungjawaban jika wilayah itu kembali ke zona merah seperti Juli-Agustus lalu.

"Ternyata tak ada yang bersedia bertanggungjawab, ya sudah kalau begitu, lebih baik tak usah dibuka dulu wisata," ujar Sultan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sultan mengatakan saat ini posisi DIY memang masih sangat berhati-hati dalam memberi keputusan dengan status PPKM Level 3. Kelonggaran aktivitas yang diberikan hanya sedikit saja agar tak menjadi euforia.

Ia pun bercermin ketika wisata Yogya yang masih ditutup semua di masa PPKM Level 4 lalu tapi wisatawan tetap saja terus berdatangan meskipun kecele menemukan destinasi masih tutup. "Kami tidak akan buka wisata secara penuh dulu, tapi ujicoba bertahap. Sebab nanti kalau kasus di Yogya melonjak lagi, paling paling bisanya cuma bilang 'Oh, kok naik lagi ya' tapi kita yang pusing," ujar Sultan.

Sultan tak mau PPKM Level 3 Yogya harus gagal untuk turun lagi menuju Level 2. Mengingat kasus Covid-19 sampai awal pekan ini masih sangat fluktuatif yang ditunjukkan dengan perkembangan kasus baru harian, baik yang sembuh, meninggal dan yang bertambah. "Menurunkan level PPKM itu susah," ujarnya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengungkapkan berdasarkan situasi perkembangan kasus Covid-19 dan capaian vaksinasi, sebenarnya Kota Yogyakarta layak masuk PPKM Level 2. "Kalau kami melihat, daerah lain yang Level 2 tingkat vaksinasinya ada yang baru 60 persen, sedangkan Yogya sudah di atas itu," kata dia.

Namun, Heroe menegaskan dengan masih masuknya Yogyakarta ke Level 3, justru menjadi cambuk untuk semakin gencar bekerja keras menekan kasus dan meningkatkan vaksinasi Covid-19.

Baca jugaYogyakarta Masih PPKM Level 3, Satpol PP Sidak QR Code Aplikasi PeduliLindungi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

6 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

17 jam lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

20 jam lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

20 jam lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

2 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

2 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

3 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.


Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

3 hari lalu

Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Jalan Siluk-Imogiri Bantul Yogyakarta pada Ahad, 21 April 2024 sore. Dok. Istimewa
Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

3 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.