TEMPO.CO, Jakarta - Survei Agoda menunjukkan wisatawan asal Indonesia terbilang irit dalam memilih akomodasi. Irit di sini bermakna wisatawan Indonesia masih menganggap akomodasi saat travelling sekadar tempat beristirahat atau numpang tidur saja selama berwisata.
Temuan itu terungkap dalam jajak pendapat bertajuk Travel in 2021 yang melibatkan 13.882 orang responden dan berlangsung pada 5-12 April 2021 lewat daring. Senior Country Director, Indonesia, Agoda, Gede Gunawan mengatakan survei tersebut juga menunjukkan ada lima cara teratas bagaimana orang melakukan perjalanan saat ini.
"Sebagian besar wisatawan memilih perjalanan jarak dekat, menjelajahi destinasi lokal baru, menggunakan agen perjalanan online (OTA), seperti Agoda untuk mencari penawaran perjalanan," kata Gede Gunawan dalam peluncuran Agoda Special Offers pada Selasa, 7 September 2021. Berikut detail lima cara orang bepergian di masa pandemi:
- Orang Indonesia paling kecil kemungkinan untuk membelanjakan uang berlebih pada akomodasi. Angkanya 7 persen, sementara rata-rata wisatawan global 16 persen. Karakter ini berbeda dengan wisatawan Taiwan, Malaysia, dan Thailand yang lebih royal dalam membelanjakan uangnya demi mendapatkan akomodasi wisata terbaik.
- Orang Indonesia berada di urutan keempat sebagai wisatawan yang mencari pengalaman sebagai bagian dari akomodasi mereka. Angkanya sebanyak 30 persen, dibanding rata-rata global 26 persen. Wisatawan yang paling tinggi mencari pengalaman sebagia bagian dari akomodasi adalah Taiwan (42 persen), Vietnam (33 persen) dan Thailand (31 persen).
- Orang Indonesia dominan memilih perjalanan jarak dekat, menjelajahi destinasi wisata lokal baru, dan mencari pengalaman sebagai bagian dari akomodasi mereka.
- Indonesia berada di urutan ketiga untuk wisatawan yang paling mungkin menggunakan agen perjalanan online seperti Agoda.com untuk mencari penawaran perjalanan. Angkanya 30 persen, di atas rata-rata global 27 persen.IklanScroll Untuk Melanjutkan
- Sebanyak 19 persen wisatawan di kawasan regional merencanakan perjalanan pada menit terakhir.
Gede Gunawan mengatakan, lesunya perjalanan internasional membuat pengelola akomodasi berusaha lebih keras mencari apa saja keinginan wisatawan. Sementara di sisi wisatawan, ada yang tahu apa yang mereka inginkan saat berwisata, masih gamang tentang apa yang tersedia dan apakah itu menarik, hingga ingin berwisata tetapi tidak memiliki referensi sama sekali dan tidak tahu pilihan apa yang tersedia.
"Di sini Agoda Special Offer dapat membantu, baik untuk bisnis perhotelan maupun pelanggan," kata Gede Gunawan. Layanan tersebut, menurut dia, memudahkan wisatawan dalam mengetahui dan membandingkan apa saja fasilitas, seperti food and beverage, spa, upgrade, yang tersedia di suatu akomodasi.
Baca juga:
Wisatawan Dadakan Muncul di Masa Pandemi Covid-19, Siapa Mereka?