Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogyakarta Kini PPKM Level 3, Objek Wisata akan Mulai Dibuka?

image-gnews
Wisatawan memadati kawasan Malioboro, Yogyakarta, Ahad, 5 September 2021. Saat akhir pekan, kawasan Malioboro ramai dikunjungi wisatawan meskipun saat ini Yogyakarta masih menjalankan PPKM Level 4. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Wisatawan memadati kawasan Malioboro, Yogyakarta, Ahad, 5 September 2021. Saat akhir pekan, kawasan Malioboro ramai dikunjungi wisatawan meskipun saat ini Yogyakarta masih menjalankan PPKM Level 4. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah pusat akhirnya menurunkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dari Level 4 menjadi 3 pada Senin, 6 September 2021. DIY dinilai mulai berhasil menurunkan kasus Covid-19 di kawasan aglomerasinya yang ditunjukkan melalui berbagai indikator.

Dengan penurunan level PPKM ini, Pemerintah DIY mulai mempersiapkan uji coba pembukaan sektor pariwisata. "Untuk rambu-rambu uji coba pembukaan pariwisata kami masih menunggu instruksi Kementerian Pariwisata yang akan mulai dibahas sore ini," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardja, Selasa, 7 September 2021.

Hanya saja, Singgih memperkirakan destinasi-destinasi wisata yang akan mendapat lampu hijau uji coba dari Kementerian Pariwisata di masa PPKM Level 3 ini belum seluruhnya. Melainkan yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu dalam upaya pencegahan penularan Covid-19.

"Menurut pandangan kami, tempat wisata yang sudah mengantongi sertifikat CHSE, kemudian yang sifatnya outdoor activities dan memiliki resiko penyebaran kasus paling kecil yang akan diberikan izin uji coba beroperasi lebih dulu," kata Singgih.

Sertifikat CHSE merupakan standar yang diberikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berbasis Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) untuk para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.

Singgih menyebut hingga akhir tahun 2020, baru ada 269 pelaku wisata, baik kalangan perhotelan, restoran dan pengelola destinasi di DIY yang mengantongi sertifikat ini. "Dari 269 pelaku wisata yang mengantongi sertifikat CHSE ini, lebih dari separonya perhotelan, untuk destinasi wisata belum banyak," kata dia.

Untuk kawasan destinasi wisata, Singgih menyebut baru objek wisata alam buatan semacam Hutang Mangunan, Tebing Breksi, dan sejenisnya yang mengantongi sertifikat itu. "Untuk kawasan pantai-pantai belum memiliki CHSE karena tidak ada yang mengajukan, tapi mungkin nanti dari pusat ada ketentuan khusus karena pantai masuk outdoor activities," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Singgih mengatakan rencana uji coba pembukaan destinasi wisata ini sepenuhnya masih akan menunggu ketentuan pemerintah pusat, baik Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pariwisata. "Yang jelas sejak PPKM Yogyakarta turun level kemarin, saat ini obyek wisata seluruhnya masih ditutup, belum ada yang beroperasi kembali," kata dia.

Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan ketika PPKM Yogyakarta turun level, pihaknya meminta warga tak euforia dan menjalani aktivitas tanpa mematuhi protokol kesehatan. Sebab, jika dicermati meski ada penurunan level dari Level 4 ke Level 3, nyaris tak ada perbedaan signifikan.

“Pada PPKM Level 3 seluruh destinasi wisata juga masih tetap ditutup, karena kelonggaran hanya akan di sektor pendidikan dalam bentuk sekolah tatap muka,” kata Aji. Maka ketika turun level, ia mengimbau warga tetap mengurangi mobilitas.

Pemerintah DI Yogyakarta, kata Aji, September ini berfokus penuh menggenjot vaksinasi Covid-19 untuk mencapai target 80 persen dari total yang ditetapkan. "Vaksinasi di DIY sudah tergolong cepat, rata-rata sekarang ada 31 ribu orang di vaksin perharinya dan keseluruhan vaksinasi telah melampaui 60 persen,” ujarnya.

Baca jugaYogyakarta Ingin Pikat Wisatawan Mancanegara Lewat Wisata Seni

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

10 jam lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

14 jam lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

Ribuan warga tampak berbaris mengular untuk bertemu Sultan HB X untuk open house sejak pagi hingga jelang tengah hari, Selasa 16 April 2024


Banyak Pemudik Naik Bus saat Arus Mudik - Balik Lebaran, Kemenhub : Bisa Tekan Kecelakaan 20 Persen

20 jam lalu

Masyarakat mengikuti program balik gratis di Terminal Giwangan Yogyakarta Senin (15/4). Dok. Istimewa
Banyak Pemudik Naik Bus saat Arus Mudik - Balik Lebaran, Kemenhub : Bisa Tekan Kecelakaan 20 Persen

Kemenhub menyiapkan kurang lebih 950 bus atau kurang lebih 40.088 tempat duduk untuk pemberangkatan ke 33 lokasi tujuan mudik.


Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

22 jam lalu

Hotel Tentrem Yogyakarta. Foto: IG @hoteltentremyogyakarta.
Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

Paket syawalan usai libur Lebaran ini diharapkan menjadi satu pengobat melesetnya target okupansi hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini.


WFH Usai Libur Lebaran, ASN Diharapkan Bisa Dongkrak Lama Tinggal dan Belanja di Yogyakarta

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
WFH Usai Libur Lebaran, ASN Diharapkan Bisa Dongkrak Lama Tinggal dan Belanja di Yogyakarta

Para ASN yang menunda kepulangan dari Yogyakarta diharapkan lebih banyak membelanjakan uangnya.


Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

1 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.


Taman Pintar dan Gembira Loka Masih Jadi Destinasi Favorit Libur Lebaran di Yogyakarta

1 hari lalu

Taman Pintar Yogyakarta. Dok. Istimewa
Taman Pintar dan Gembira Loka Masih Jadi Destinasi Favorit Libur Lebaran di Yogyakarta

Taman Pintar Yogyakarta menghadirkan wahana baru, sementara Gembira Loka kedatangan satwa baru pada libur Lebaran 2024.


Okupansi Hotel di Yogyakarta Meleset dari Target saat Libur Lebaran, Inikah Penyebabnya?

1 hari lalu

Ilustrasi interior hotel. Pixabay
Okupansi Hotel di Yogyakarta Meleset dari Target saat Libur Lebaran, Inikah Penyebabnya?

PHRI berharap tahun-tahun mendatang akan lebih banyak event untuk menjaring wisatawan datang ke Yogyakarta.


Arus Balik Lebaran, KAI Tambah Perjalanan Kereta Relasi Yogyakarta-Gambir

1 hari lalu

Suasana Stasiun Tugu Yogyakarta Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Arus Balik Lebaran, KAI Tambah Perjalanan Kereta Relasi Yogyakarta-Gambir

Tiket sudah dapat dibeli di aplikasi Access by KAI dan seluruh channel penjualan tiket kereta api lainnya.


Puncak Arus Balik, Ini Area Padat Arus Kendaraan di Yogyakarta

1 hari lalu

Sejumlah kendaraan melewati jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta yang mulai dibuka untuk pemudik Lebaran 2024 mulai hari ini, Jumat, 5 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Puncak Arus Balik, Ini Area Padat Arus Kendaraan di Yogyakarta

Pada masa arus balik, jalan-jalan nasional yang menghubungkan Yogyakarta dengan Jawa Tengah hampir semuanya tersendat.