TEMPO.CO, Yogyakarta - Setelah nyaris dua bulan tutup sejak awal Juli lalu, hingga awal September ini sektor wisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih dihadapkan dengan penambahan kasus baru harian Covid-19 yang fluktuatif. Kondisi itu membuat masih belum pastinya sektor wisata itu kapan beroperasi kembali.
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY mencatat penambahan kasus baru Covid-19 masih terjadi secara flktuatif pada awal September ini. "Hari ini masih terjadi penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 470 kasus, jumlah kasus aktif 11.707 kasus," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Berty Murtiningsih, Rabu, 1 September 2021.
Meski di lima kabupaten/kota zona merah berkurang drastis bahkan sama sekali tak ada, namun penambahan kasus meninggal hari ini di DIY tetap tinggi. "Hari ini ada penambahan sebanyak 26 kasus meninggal dunia terkonfirmasi Covid, sehingga total kasus meninggal menjadi 4.875 kasus," kata Berty.
Dengan kondisi Covid-19 yang fluktuatif itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menyatakan percepatan vaksinasi yang dilakukan DIY untuk pelaku pariwisata dan lingkungannya hingga akhir Agustus sudah semakin mendekati 100 persen. "Dari gelaran vaksinasi massal bagi pelaku wisata yang dilakukan, capaiannya sudah 90 persen atau sebanyak 32.000 pelaku wisata di DIY sudah tervaksinasi," kata dia.
Singgih menyebut meskipun wisata belum beroperasi, namun langkah untuk menyiapkan wisata yang aman dan sehat terus diupayakan pemerintah bersama pelaku pariwisata. "Jadi ketika benar benar wisata diijinkan beroperasi dan para pelaku wisata itu sudah 100 persen divaksin, para wisatawan juga merasa percaya diri," ujarnya.
Menurut Singgih, sebelum pembukaan destinasi wisata, ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama, adanya verifikasi ulang destinasi wisata dan usaha jasa wisata dan capaian vaksinasi.
Verifikasi destinasi ini soal persiapan aktivasi wisata meliputi penyiapan cleanliness (kebersihan), healty (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) atau CHSE dan protokol kesehatan wisata.
Dalam perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali hingga 6 September mendatang, Yogyakarta sendiri masih berlaku status Level 4.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan penyebab DIY masih menyandang PPKM Level 4 karena masih tingginya positivity rate atau tingkat penularan harian Covid-19. "Untuk positivity rate ini standar WHO ketentuannya lima persen, sedangkan kasus positif harian di DIY masih terus fluktuatif," kata Sultan.
Sultan menuturkan, jika DIY ingin segera turun level PPKM nya, mau tak mau harus membuat tingkat kasus penularan harian itu tidak fluktuatif. "Caranya agar tidak fluktuatif kasusnya ya masyarakat kalau diminta membatasi mobilitas dengan banyak berada di rumah dulu ya tertib berada di rumah, bukan bermain ke tetangga," kata dia.
Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan DI Yogyakarta dengan adanya sistem aglomerasi, bila ada satu kabupaten di DIY statusnya masih PPKM Level 4 maka daerah lainnya juga ikut masuk level 4.
Baca juga: Tak Ada Zona Merah, Yogyakarta Kebut Vaksinasi Dulu Sebelum Buka Objek Wisata