Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Benda Bersejarah Indonesia yang Selamat dari Perdagangan Ilegal Barang Antik

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Dari kiri: Patung Seated Shiva, Patung Seated Parvati, dan Patung Seated Ganesha. Situs Kejaksaan Manhattan, New York, Amerika Serikat
Dari kiri: Patung Seated Shiva, Patung Seated Parvati, dan Patung Seated Ganesha. Situs Kejaksaan Manhattan, New York, Amerika Serikat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat mengembalikan tiga benda bersejarah kepada pemerintah Indonesia yang terungkap dari kasus perdagangan ilegal barang antik. Tiga barang antik itu adalah patung Seated Shiva, Seated Pavarti, dan Seated Ganesha.

Jaksa Wilayah Manhattan, New York, Amerika Serikat, Cyrus Vance, Jr menyerahkan tiga benda bersejarah itu kepada pemerintah Indonesia yang diwakili Konsul Jenderal RI, Arifi Saiman pada 21 Juli 2021. "Kejahatan warisan budaya berupa penjarahan dan penjualan ilegal artefak kuno merupakan perusakan terhadap sejarah suatu bangsa dan berdampak ke masa depan," kata Vance.

  • Patung Seated Shiva berukuran 15,24 x 10,16 x 20,9 sentimeter dan ditaksir seharga USD 12.857 atau sekitar Rp 184,6 juta.

  • Patung Seated Pavarti berukuran 13,97 x 11,1 x 19 sentimeter diestimasi senilai USD 32.273 atau sekitar Rp 463,5 juta.

  • Patung Seated Ganesha berukuran 7,62 x 6,35 x 11,43 sentimeter ditarsir seharga USD 41.176 atau sekitar Rp 591 juta.

Tiga barang antik itu disita dari seorang pria bernama Subhash Kapoor. Dia warga negara Amerika Serikat keturunan India yang bekerja di sebuah toko seni di New York. "Artefak ini bagian dari kekayaan sejarah budaya Indonesia," kata Special Agent in Charge of Homeland Security atau HSI New York, Peter C. Fitzhugh.

Arifi Saiman mengucapkan terima kasih atas pengembalian artefak tersebut. "Atas nama Republik Indonesia, izinkan saya menyampaikan terima kasih kepada Satuan Perdagangan Barang Antik Kejaksaan Negeri Manhattan dan Keamanan Dalam Negeri atas kerja keras dalam menyelidiki kasus ini dan mengembalikan artefak ke negara asalnya," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Subhash Kapoor diduga terlibat dalam jaringan perdagangan ilegal barang antik. Sejak 2011 hingga 2020, Kantor Jaksa Wilayah dan Homeland Security menemukan lebih dari 2.500 artefak dari bebrbagai negara seperti, Indonesia, Sri Lanka, India, Pakistan, Afghanistan, Kamboja, Thailand, Nepal, Myanmar, dan negara-negara lain yang diperdagangkan secara ilegal oleh Kapoor. Nilai total benda-benda cagar budaya itu sekitar USD 143 juta atau sekitar Rp 2 triliun.

Satuan Perdagangan Barang Antik Kejaksaan Negeri Manhattan telah mengembalikan 393 barang antik ke sebelas negara sejak Agustus 2020. Di antaranya 12 artefak ke Cina, 13 artefak ke Thailand, dan 33 relik ke Afghanistan. Ada pula sepasang patung Buddha ke Sri Lanka, sebuah prasasti batu kapur Mesir yang berasal dari tahun 664 SM, 45 barang antik yang dari abad ke-2 di Pakistan, hingga peti mati emas yang dicuri dari Mesir setelah Revolusi Mesir pada 2011.

NATHASYA ESTRELLA

Baca juga:
Dicuri 40 Tahun Lalu, Baju Zirah Emas Abad 16 Dikembalikan ke Museum Louvre

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

1 jam lalu

Polisi Israel berpatroli di daerah dekat Penyeberangan Jembatan Allenby antara Tepi Barat dan Yordania menyusul insiden penembakan di penyeberangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 September 2024. REUTERS/Ammar Awad
Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

Seorang pria bersenjata yang menyeberang dari Yordania menewaskan tiga warga sipil Israel


Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

2 jam lalu

Kendaraan militer Rusia, termasuk sistem rudal balistik antarbenua Yars, melaju di sepanjang jalan sebelum latihan parade, yang menandai peringatan kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Moskow, Rusia, 5 Mei 2024. REUTERS/ Shamil Zhumatov
Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

Iran membantah laporan memasok rudal balistik kepada Rusia dalam konflik dengan Ukraina


Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

12 jam lalu

Pengemudi memarkir kendaraannya di I-75 di utara London, Kentucky, 7 September 2024. Departemen Pemadam Kebakaran Mount Vernon/Handout via REUTERS
Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

Penembakan massal terjadi jalan raya di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat dan menyebabkan sejumlah orang menjadi korban


Amerika Serikat Ingatkan Rusia dan Iran Jangan Memperkeruh Perang Ukraina

1 hari lalu

Orang-orang menghadiri upacara peringatan untuk Dmytro Kotsiubailo, mantan sukarelawan dan tentara Pahlawan Ukraina, yang tewas dalam perang melawan pasukan Rusia di kota garis depan Bakhmut, di Kyiv, Ukraina 10 Maret 2023. REUTERS/Vladyslav Musiienko
Amerika Serikat Ingatkan Rusia dan Iran Jangan Memperkeruh Perang Ukraina

Amerika Serikat mengancam setiap rudal balistik yang dikirimkan Iran ke Rusia sama dengan memantik naiknya ketegangan dalam perang Ukraina


Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

1 hari lalu

Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

Putusan yang seharusnya dibacakan pada 18 September 2024, ditunda sampai pemilu 5 November 2024 terlaksana agar tak berdampak pada Donald Trump


Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan murid-murid selama pelajaran
Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

Gedung Putih menegaskan residen Rusia Vladimir Putin harus berhenti berbicara tentang pemilihan presiden Amerika Serikat


Senat AS akan Selidiki Penggunaan Semikonduktor Amerika pada Senjata Rusia

2 hari lalu

Sebuah rudal nuklir balistik antarbenua Yars ditembakkan selama pelatihan, dari kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk Utara, Rusia, 1 Maret 2024. Rusia memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia, yang diikuti Amerika Serikat. Kedua negara ini mengendalikan lebih dari 90 persen senjata nuklir dunia. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS
Senat AS akan Selidiki Penggunaan Semikonduktor Amerika pada Senjata Rusia

Senat Amerika Serikat akan mengadakan dengar pendapat mengenai penggunaan semikonduktor buatan Amerika dalam senjata Rusia


Andrii Sybiha Menjadi Menlu Ukraina Gantikan Dmytro Kuleba

2 hari lalu

Wakil Menteri Luar Negeri pertama Andrii Sybiha. REUTERS/Stringer
Andrii Sybiha Menjadi Menlu Ukraina Gantikan Dmytro Kuleba

Andrii Sybiha, calon menlu yang ditunjuk Presiden Volodymyr Zelensky diterima oleh parlemen Ukraina.


Keluarga Sandera Desak Amerika Serikat buat Kesepakatan Sepihak dengan Hamas

3 hari lalu

Aksi unjuk rasa yang menyerukan pemulangan segera para sandera yang ditawan di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di dekat kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 2 September 2024. Massa menuntut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencapai gencatan senjata dengan kelompok Palestina Hamas untuk membawa pulang tawanan yang tersisa. REUTERS/Ronen Zvulun
Keluarga Sandera Desak Amerika Serikat buat Kesepakatan Sepihak dengan Hamas

Keluarga sandera Amerika Serikat yang ditawan Hamas mendesak Gedung Putih untuk membuat kesepakatan sepihak dengan Hamas dan mengabaikan Israel


Pilpres AS, Putin Ternyata Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov mengunjungi Universitas Pasukan Khusus Rusia di Gudermes, Rusia 20 Agustus 2024. Sputnik/Vyacheslav Prokofyev/Pool via REUTERS
Pilpres AS, Putin Ternyata Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan mendukung Kamala Harris dalam pemilihan presiden AS