Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bus Wisata Masuk Yogyakarta Saat PPKM, Sultan HB X: Mereka Sadar tapi Jenuh

image-gnews
Bus wisatawan lokal dari berbagai daerah di luar Yogyakarta memadati kawasan Taman Parkir Senopati pada Ahad, 20 Juni 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Bus wisatawan lokal dari berbagai daerah di luar Yogyakarta memadati kawasan Taman Parkir Senopati pada Ahad, 20 Juni 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X turut menyoroti beberapa aktivitas bus pariwisata yang sudah mulai masuk Yogyakarta meski objek wisata masih ditutup pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4.

Sempat beredar di akun media sosial belum lama ini beberapa bus pariwisata itu masuk kawasan Yogyakarta dan sebagian tampak parkir di objek-objek wisata pantai Yogyakarta. "Ya memang untuk mengawasi mobilitas ini tidak mudah. Bus bus pariwisata itu keluar dari daerahnya sendiri sementara di wilayah itu tidak ada yang menjaga," kata Sultan Senin, 30 Agustus 2021.

Dalam masa masih pengetatan mobilitas ini, Sultan menilai tidak bisa satu daerah saja yang aktif menjaga namun perlu peran dari daerah lain untuk ikut mencegah bus wisata beroperasi. Yogyakarta sampai saat ini masih menutup seluruh destinasi wisata dan hal itu sudah diinstruksikan melalui instruksi gubernur serta diikuti instruksi bupati/walikota.

Meski begitu, di lapangan tetap masih banyak wisatawan mencuri kesempatan plesiran, khususnya di kawasan-kawasan wisata alam seperti pantai selatan.

Sultan mengatakan aktivitas masuknya bus-bus wisata ke Yogyakarta itu menjadi penanda masyarakat mulai tak betah di rumah saja. Padahal saat ini, masyarakat masih diimbau mengurangi mobilitas meski tren kasus Covid-19 terus menurun.

"Dari kasus bus-bus wisata yang masuk Yogya itu sebagai gambaran kecil, warga masyarakat ingin mencari hiburan, ingin menghilangkan kejenuhan dan dari situ kelihatan," kata Sultan. 

Menurut Sultan, masyarakat sebenarnya sudah sadar bahwa masih ada larangan bepergian. Namun kesadaran itu kalah dengan perasaan tidak betah di rumah yang akhirnya membuat mereka nekat keluar rumah di tengah pandemi yang belum pasti berakhirnya ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Hanya saja, kalau dalam aktivitas itu lupa tidak disiplin protokol kesehatan ya tentu akan menimbulkan masalah baru. Kasus positif Covid-19 tanpa gejala bisa naik kembali, tapi kami berharap tidak terjadi," kata Sultan.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo memastikan bahwa seluruh destinasi wisata di DIY masih tutup karena status PPKM Yogyakarta masih Level 4. Soal masuknya bus-bus wisata ke Yogyakarta itu ditengarai memanfaatkan destinasi wisata alam, khususnya pantai yang belum memiliki portal.

"Untuk pengawasan mobilitas ini memang tidak mudah, karena belum semua pintu masuk pantai memiliki portal," kata Singgih.

Singgih mengatakan saat ini pihaknya menilai kemungkinan telah terjadi kejenuhan masyarakat karena harus terus berada di rumah ketika PPKM diterapkan. "Sehingga sebagian warga yang jenuh itu akhirnya memutuskan refreshing dengan nekat berwisata padahal destinasi wisata semua masih tutup dan tidak ada penjualan tiket," ujarnya.

Baca jugaKereta Bandara YIA Yogyakarta Gratis Selama Agustus 2021, Lalu Promo Rp 20 Ribu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dokumen Sejarah Kawasan Kotabaru Yogyakarta Diusulkan Masuk Koleksi Arsip Nasional

4 jam lalu

Salah satu sudut Kotabaru Yogyakarta di masa kolonial. Dok. Istimewa
Dokumen Sejarah Kawasan Kotabaru Yogyakarta Diusulkan Masuk Koleksi Arsip Nasional

Kotabaru dipilih karena memiliki banyak sisi historis peristiwa penting perjalanan sejarah bangsa dan Kota Yogyakarta.


Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024 Resmi Dimulai, Ini Sederet Agenda Menarik

1 hari lalu

Pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2024 di Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Yogyakarta Kamis (10/10). Dok.istimewa
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024 Resmi Dimulai, Ini Sederet Agenda Menarik

Festival Kebudayaan Yogyakarta mempertemukan semua lapisan masyarakat demi memperkuat identitas Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan yang inklusif.


Yogyakarta Soroti Potensi Gempa Megathrust, Kampung Padat Jadi Perhatian

2 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Yogyakarta Soroti Potensi Gempa Megathrust, Kampung Padat Jadi Perhatian

Kekuatan maksimum goncangan gempa megathrust Sesar Opak di permukaan, jika terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, berada di Kecamatan Kotagede.


Jurus Yogyakarta Tata Kampung Agar Lebih Menarik Lewat Kompetisi Kampung Hijau

3 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jurus Yogyakarta Tata Kampung Agar Lebih Menarik Lewat Kompetisi Kampung Hijau

Sejumlah kampung di Yogyakarta menawarkan keunikan baik dari segi bangunan maupun peninggalan sejarah yang masih terjaga


Hari Tanpa Bayangan di Yogyakarta Berlangsung Akhir Pekan Ini, Catat Waktunya

3 hari lalu

Ilustrasi bayangan. hallandwilcox.com
Hari Tanpa Bayangan di Yogyakarta Berlangsung Akhir Pekan Ini, Catat Waktunya

Hari tanpa bayangan merupakan istilah merujuk fenomena kulminasi utama atau saat posisi matahari tepat berada di titik paling tinggi.


Kasus Event Palsu Berpotensi Coreng Wisata Yogyakarta, Asosiasi Minta Masyarakat Perhatikan Ini

4 hari lalu

Event olahraga mencatut HUT Kota Yogyakarta yang diduga digelar oknum PNS batal digelar di Alun Alun Kidul Minggu (6/10). Dok.istimewa
Kasus Event Palsu Berpotensi Coreng Wisata Yogyakarta, Asosiasi Minta Masyarakat Perhatikan Ini

Asosiasi penyelenggara event yang tergabung dalam Ivendo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyoroti batalnya event senam, jalan sehat, dan sepeda gembira yang mencatut HUT ke-268 Kota Yogyakarta di Alun Alun Kidul atau Alkid, Minggu 6 Oktober 2024.


Kenangan Pertemuan Megawati-Prabowo Santap Nasi Goreng, Kenali Ragam Varian Menunya dari Berbagai Daerah

4 hari lalu

Nasi Goreng Kambing. Shutterstock
Kenangan Pertemuan Megawati-Prabowo Santap Nasi Goreng, Kenali Ragam Varian Menunya dari Berbagai Daerah

Pada pertemuan Megawati-Prabowo 14 Juli 2019 dengan suguhan nasi goreng. Ketahui juga 5 varian nasi goreng dari berbagai daerah.


Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

4 hari lalu

Gelaran Wayang Jogja Night Carnival di kawasan Tugu Yogyakarta Senin petang 7 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

Pencopetan dilakukan dengan merobek tas milik korban saat mereka asyik dan fokus menonton Wayang Jogja Night Carnival


4 Agenda Seru Yogyakarta Selama Oktober Setelah Wayang Jogja Night Carnival

5 hari lalu

Suasana pasar Beringharjo Yogyakarta yang tutup di masa PPKM Darurat. Tempo/Pribadi Wicaksono
4 Agenda Seru Yogyakarta Selama Oktober Setelah Wayang Jogja Night Carnival

Dari Festival Kebudayaan Yogyakarta hingga Beringharjo Great Sale akan meramaikan Yogyakarta selama Oktober 2024.


Semakin Diminati, Kereta Api dari Yogyakarta dan Solo Angkut 5 Juta Penumpang

5 hari lalu

Ilustrasi Kereta Api Indonesia. Getty Images
Semakin Diminati, Kereta Api dari Yogyakarta dan Solo Angkut 5 Juta Penumpang

Daop 6 Yogyakarta mencatat peningkatan volume angkutan penumpang hingga triwulan 3 tahun 2024 ini secara signifikan.