TEMPO.CO, Jakarta - Dalam upaya mengatasi overtourism, Kota Venesia di Italia menerapkan kebijakan baru yang akan berlaku musim panas mendatang. Wisatawan yang ingin mengunjungi Venesia harus memesan dan membayar tiket terlebih dulu dan harus memasuki kota melalui pintu putar elektronik.
Menurut CNBC, biaya masuk akan berubah sesuai musim. Pada musim ramai, wisatawan membayar sebesar US$ 12 (Rp 171 ribu) dan selama waktu kunjungan yang kurang populer, harga dapat turun menjadi sekitar US$ 3,50 (Rp 50 ribu). Pengunjung mungkin harus memesan lebih awal jika mereka berencana mengunjungi Venesia selama bulan paling populer karena kota ini akan menerapkan batasan kapasitas turis harian yang ketat.
Meski begitu, wisatawan yang menginap di hotel lokal akan dibebaskan dari biaya masuk. Penduduk setempat dan anak-anak di bawah enam tahun juga akan dibebaskan.
Pada masa tersibuknya, Venesia dapat menarik lebih dari 80 ribu wisatawan per hari sebelum pandemi dan diperkirakan 25 juta pengunjung per tahun. Ribuan penduduk lokal pun terpaksa meninggalkan kota akibat kerumunan turis dan kenaikan harga sewa.
Anggota parlemen menyetujui paket pembatasan pariwisata itu pekan lalu. Pembahasan undang-undang tersebut dimulai pada 2019, tetapi pengesahannya tertunda karena pandemi Covid-19.
Bulan lalu, Italia menyatakan perairan di sekitar Venesia sebagai situs nasional dan melarang kapal pesiar besar masuk. Kapal-kapal kecil masih diizinkan memasuki laguna Venesia. Komite Warisan Dunia UNESCO sebelumnya juga mengumumkan bulan lalu bahwa Venesia tidak akan dimasukkan dalam daftar situs warisan dunia yang terancam punah dengan upaya pemerintah setempat melawan overtourism.
TRAVEL AND LEISURE
Baca juga: Venesia Lolos dari Daftar Situs Warisan Dunia yang Terancam Dihapus