Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sultan HB X Isyaratkan Pembukaan Objek Wisata Yogyakarta Masih Jauh

image-gnews
Sultan Hamengkubuwono X menyatakan penutupan destinasi wisata di Yogyakarta tak efektif cegah virus corona, karena sudah sepi pengunjung. Hal tersebut ia nyatakan usai menggelar rapat terkait wabah virus corona, dengan bupati dan walikota se-DIY di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis 19 Maret 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Sultan Hamengkubuwono X menyatakan penutupan destinasi wisata di Yogyakarta tak efektif cegah virus corona, karena sudah sepi pengunjung. Hal tersebut ia nyatakan usai menggelar rapat terkait wabah virus corona, dengan bupati dan walikota se-DIY di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis 19 Maret 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengkubuwono X mengisyaratkan pembukaan objek wisata di Yogyakarta belum akan terjadi dalam waktu dekat. Sebab, status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Yogyakarta belum turun dari Level 4 atau tingkat penularan kasus Covid-19 masih tinggi.

"Saat ini grafik perkembangan Covid-19 masih fluktuatif, kasus terus naik turun, dengan kondisi itu status PPKM untuk turun ke level 3 saja akan sulit," kata Sultan HB X di Yogyakarta, Kamis, 26 Agustus 2021.Isyaratkan

Padahal untuk pembukaan objek wisata, status PPKM daerah setidaknya ada di Level 2. Adapun laju Covid-19 harian yang ada di DIY saat ini masih mendekati angka 1.000 per hari dan kematian masih terus bertambah meski terjadi tren penurunan kasus dan ketersediaan ranjang di rumah sakit kian longgar.

"Kalau penurunan kasus bisa konsisten, ya bisa pelonggaran objek wisata dan sekolah tatap muka dibuka," kata Sultan.

Sultan menduga masih fluktuatifnya kasus di Yogya karena dua hal. Pertama, mobilitas masyarakat khususnya di permukiman masih tinggi dan kedua adalah masih abainya masyarakat terhadap protokol kesehatan sehingga potensi penularan masih besar.

"Sudah setahun lebih pandemi Covid-19, apa masih ada warga tidak paham pakai masker? Sudah tidak ada, semua sudah paham. Tapi kenyataannya tetap banyak yang tak pakai masker," kata Sultan.

Sultan menduga kuat penularan yang terjadi di Yogyakarta saat ini masih bertahan di tingkat keluarga dan antar tetangga. Sebab, mobilitas masyarakat yang dibatasi di perkantoran, objek wisata dan pusat perbelanjaan hanya pindah ke permukiman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi saya minta semua sabar dulu, batasi mobilitasnya. Lebih baik sabar sebentar setelah itu beraktivitas daripada sekarang apa-apa dibuka tapi kasus melonjak lagi," ujar Sultan.

Menurut Sultan, karena membendung mobilitas masyarakat adalah hal yang sulit, maka satu-satunya jalan mengatasi pandemi adalah dengan percepatan vaksinasi. Dari vaksinasi untuk menciptakan kekebalan komunal itu, Sultan berharap tren penurunan kasus bisa berlangsung lebih secara konsisten, bukan fluktuatif sehingga status PPKM Yogya juga bisa turun level.

"Target kami September ini capaian vaksinasi di Yogya bisa 80 persen. Tak masalah jika cakupan vaksin dosis pertama terpaut jauh dari cakupan dosis kedua, yang penting imun tubuh terhadap virus sudah mulai terbentuk," kata Sultan.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 DI Yogyakarta Berty Murtiningsih mengatakan
pada 26 Agustus 2021 ini masih terjadi penambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 795 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 147.531 kasus. "Sedangkan penambahan kasus meninggal sebanyak 15 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 4.707 kasus," kata Berty yang menyebut penambahan kasus sembuh hari ini sebanyak 1.383 kasus sehingga total sembuh menjadi 127.772 kasus.

Baca jugaWisatawan Berstatus Merah Masuk Yogyakarta, Sultan HB X: Langsung Angkut Isolasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

5 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

11 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

15 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

1 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

1 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

2 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

3 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

3 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.